Selasa, 21 November 2017

Menjawab tuduhan Nabi Muhammad Meninggal Diracun Wanita Yahudi


Seorang Kristen Menuduh:

1) Kalau dia mengada-adakan perkataan awlohnya, maka biarlah urat nadinya terpotong

    Qs. 69:44-47
    (44) Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,
    [45] Niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya.
    [46] Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.
    [47] Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.

Dan ini pengakuan Muhammad di akhir hidupnya:

    Hadis Sahih Bukhari Volume 5, Book 59, Number 713:
    Dikisahkan oleh Aisha:
    Pada waktu sakitnya sebelum dia mati, sang Nabi sering mengatakan, "Wahai Aisha! Aku masih merasa kesakitan karena daging yang kumakan di Khaybar, dan sekarang aku merasa urat nadiku dipotong oleh racun itu."

    Tabaqat Ibn Sa'd, halaman 252
    Rasul Allah hidup sampai tiga tahun setelah itu sampai racun itu menyebabkan rasa sakit sehingga ia wafat. Selama sakitnya dia biasa berkata, “Aku tidak pernah berhenti mengamati akibat dari daging (beracun) yang kumakan di Khaibar dan aku menderita beberapa kali (dari akibat racun itu) tapi sekarang kurasa tiba saatnya batang nadiku terputus.”

Itu adalah pengakuan paling jujur yang pernah Muhammad sampaikan kepada Aisyah, bahwa dirinya adalah seorang nabi palsu yang suka mengada-adakan perkataan awlohnya (mengarang ayat palsu untuk kepentingan dirinya) sesuai dengan sesumbarnya sendiri lewat QS 69:44-47.



Jawaban : 

Anda seolah-olah ingin mengkorelasi dalil tersebut, padahal ayat (qur’an), hadist, dan sirah  di atas tidak ada hubungannya sama sekali dengan tuduhan yang mengatakan bahwa Muhammad nabi palsu.
Akan tetapi ayat tersebut (69:44-47), menegaskan bahwa Alqur’an itu adalah benar-benar wahyu Allah, bukan sebuah syair, dan bukan pula perkataan tukang tenung (sihir), apalagi perkataan nabi Muhammad sendiri.

Dalil itu menjadi penegasan buat beliau (Muhammad SAW), bahwa dirinya tidak punya kuasa untuk menambah, mengurangi, maupun mengubah kandungan risalah Allah SWT selain mengikuti  dan menyampaikan apa yang telah diwahyukan kepadanya.

” …dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.  Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). “(QS.53: 3-4)

Bahwa yang menjadi azbabun nuzul ayat tersebut juga diterangkan dalam tafsir Ibnu Katsir, disitu dijelaskan bahwa, orang-orang musyrik tidak percaya bahwa kitab yang datang kepada Muhammad itu adalah datangnya dari Allah.
Nabi SAW bersabda: Seandainya saya berdusta atas-Nya, niscaya Dia akan mengutukku sebagaimana firman Allah: (Lebih detailnya adalah sebagai berikut, dimulai dari ayat 38 hingga ayat 52.)

Surah Al-Haqqah:


38. Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat.
39. Dan dengan apa yang tidak kamu lihat.
40. Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia,
41. dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya.
42. Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya.
43. Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam.
44. Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,
45. niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya.
46. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.
47. Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.
48. Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
49. Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan(nya).
50. Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat).
51. Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar kebenaran yang diyakini.
52. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar.

Pada riwayat lain, tatkala Nabi SAW menerima usul dari seorang ketua musryikin Quraisy supaya beliau menukar bunyi ayat-ayat Alqur’an, lalu Allah menurunkan firmanNya kepada beliau yang berbunyi:

Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata: “Datangkanlah Al Quran yang lain dari ini atau gantilah dia”. Katakanlah: “Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar (kiamat)”. (Yunus: 15)

Dengan ayat-ayat tersebut, jelaslah bahwa Nabi SAW tidak pernah mengatakan apa yang tidak diwahyukan oleh Allah. Jadi, apa-apa yang beliau katakan (bacakan) kepada para pengikutnya itu sekali-kali bukan dari kemauan beliau sendiri, tetapi wahyu dari Allah semata. Dan jika Nabi SAW membuat perkataan-perkatan yang dilakukan atas nama Allah, niscaya Allah memurkai beliau dan sudah tentu pada waktu itu juga beliau dipotong urat leher atau urat jantungnya hingga mati dalam kebinasaan.

Sampai detik ini bahkan hingga akhir zaman nanti, tidak ada yang bisa membuktikan Muhammad bukan seorang Nabi, kecuali hanya berdasarkan pada asumsi, kedengkian serta kebenciannya alan kebenaran Islam sebagai jalan jalan yang lurus.

Sebaliknya, sampai detik ini bahkan hingga akhir zaman nanti, sosok seorang Isa Al-Masih/Yesus, hanyalah sosok yang kontroversial di kalangan umat Kristen itu sendiri, apakah ia seorang Tuhan atau hanyalah seorang hamba saja. Dan turunnya ia di akhir zaman nanti, adalah sebagai penjelasan kepada mereka  bahwa umat yang menuhankannya selama ini telah keliru, ditipu Paulus, dan melestarikan kebodohan itu sejak 2000 tahun lalu.

Adapun perihal makanan beracun dengan merujuk pada Tabaqat Ibn Sa’d halaman 249 yang mana tuduhan anda mengatakan “Muhammad nabi Palsu karena mati akibat diracuni wanitaYahudi”,  adalah juga tuduhan yang mengada-ngada dan sangat sarat dengan kebencian ajaran anda akan Islam sebagai agama yang diridhai oleh Tuhan Semesta Alam.

Dan riwayat yang dikutip tersebut–oleh penuduh– tidak dicantumkan secara lengkap dimana ia hanya mengutipnya pada bagian-bagian kalimat yang tertentu saja. Bahwa dari kejadian tersebut, Nabi SAW memang benar-benar TERBUKTI sebagai SEORANG NABI, yakni,  Rasulullah SAW tahu bahwa daging tersebut disusupi racun.

“Sesungguhnya, tulang daging ini memberitahukan kepadaku bahwa ia beracun.”

Cerita ini agak panjang, tapi ringkasnya adalah wanita yang mencoba menyusupi racun tersebut, yakni Zainab binti Harits (Istri Sallam bin Misykam-pahlawan kaum yahudi yang mati dibunuh oleh tentara kaum muslimin) akhirnya masuk Islam karena kebenaran tersebut.  Ia (Zainab binti Harits) berkata dalam pengakuannya;

“Sayalah yang melakukan itu, sebab aku ingin tahu apakah kamu benar-benar seorang nabi, yang jika memang benar maka racun ini tidak akan mengganggumu, dan jika kamu ternyata seorang nabi palsu, maka aku akan dapat membebaskan masyarakat dari dirimu.” (Cuma sampai disini yang anda kutip),

Berikut lanjutannya:

“…Dan ternyata MEMANG BENAR engkau seorang nabi, daging tersebut memberi kabar kepadamu bahwa ia beracun, maka dengarlah bahwa saya bersaksi ‘Tiada Tuhan Selain Allah, dan Engkau Muhammad benar-benar utusan Tuhan”.  Zainab binti Harist pun masuk Islam karena kebenaran itu dan juga berdasarkan kemauannya sendiri.

Secara logika:

Racun yang dibubuhi termasuk sangat ganas, terbukti sahabat nabi, Bisyr ibnul Barra bin Ma’ruf yang ikut makan pada waktu itu, meninggal seketika. Sedangkan nabi SAW tidak jadi memakannya, malah memuntahkannya kembali. Bahkan dalam kitab tarikh, Umar r.a berkata kepada beliau:

“Demi ibu-bapakku wahai Rasul! Sungguh, andaikan Isa putra Maryam telah dikarunai oleh Allah kemampuan untuk dapat menghidupkan kembali orang mati, namun apakah hal itu lebih menakjubkan ketimbang DAGING KAMBING YANG DIRACUNI dan telah digoreng, KETIKA IA BERBICARA DENGANMU LEWAT PAHANYA, “JANGANLAH ENGKAU MEMAKANKU, KARENA AKU BERACUN!”

Selain itu beliau juga masih tetap berdakwah seperti biasanya ± empat tahun lamanya (628 M/ 7 H – 632 M /9 H ) pasca percobaan peracunan makanan beliau oleh wanita Yahudi tersebut. Apakah masuk akal jika beliau wafat karena racun tersebut yang jangkanya terpaut empat tahun lamanya? 

Oleh Surya Yaya dari faithfreedom.muslim-menjawab.com

Menjawab Tuduhan Allah Menipu Manusia dalam Al-Qur'an

Syubhat yang satu ini memang cukup menyebar luas dikalangan orang-orang non-muslim, mereka mengatakan bahwa Allah swt Adalah tuhan Maha Penipu, dengan mengutip surat dalam Al-Quran,yakni : Qs Al-Imran [3] : 54.

Namun tuduhan dari rujukan para pendeta serta para missioris Kristen ini adalah suatu yang tidak masuk akal, Percayalah tidak ada satupun ayat dalam al-quran dan al-hadist yang menyatakan bahwa allah adalah "Tuhan Maha Penipu/Pembuat tipuan", Marilah kita melihat konteks ayatnya dalam al-quran, Sbb :
Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah MEMBALAS tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik PEMBALAS tipu daya. (Qs Al-Imran [3] : 54)
Dalam ayat itu sengaja saya besarkan "Pembalas/Membalas" yang berarti Tipuan membalas tipuan, Dalam ayat itu sudah jelas bahwa allah sebaik-baikya pembalas tipu daya orang-orang kafir. lalu bagaimana memahami ayat itu lebih jelas.? Untuk itu marilah kita simak penjelasan Ibnu Katsir dalam Kitab Tafsirannya, Sbb :

Seperti kisah Nabi Isa A.S yang ditolong Allah dalam sergapan segolongan orang-orang terkemuka Bani Israil dalam rencana mereka yang hendak membinasakan Nabi Isa a.s. Mereka bertujuan ingin menimpakan kejahatan terhadapnya dan menyalibnya. Mereka semuanya bergabung untuk menentangnya dan menghasutnya ke hadapan raja di masa itu yang kafir. Mereka menyampaikan berita hasutan kepada si raja bahwa di sana ada seorang lelaki yang menyesatkan orang-orang banyak, menghalang-halangi mereka untuk taat kepada raja, merusak rakyat serta memecah-belah antara seorang ayah dan anaknya; dan hasutan-hasutan lainnya yang biasa mengakibatkan sanksi yang berat bagi pelakunya. Mereka melemparkan tuduhan terhadap Nabi Isa sebagai seorang pendusta, dan bahwa dia adalah anak zina.

Hal tersebut membangkitkan kemarahan si raja, lalu ia mengirimkan orang-orangnya untuk menangkap dan menyalibnya serta menyiksanya. Ketika mereka mengepung rumah Nabi Isa dan mereka menduga pasti dapat menangkapnya, maka Allah menyelamatkan Nabi Isa dari sergapan mereka. Allah mengangkatnya dari atap rumah tersebut ke langit. Kemudian Allah memiripkan rupa seorang lelaki yang ada di dalam rumah tersebut dengan Nabi Isa a.s.

Ketika mereka masuk ke dalam rumah itu, mereka menduga lelaki tersebut sebagai Nabi Isa dalam kegelapan malam, lalu mereka menangkapnya dan menghinanya serta menyalibnya, lalu meletakkan duri di atas kepalanya.Hal tersebut merupakan tipu daya dari Allah terhadap mereka, karena Dia akan menyelamatkan Nabi-Nya dan mengangkatnya dari hadapan mereka ke langit, serta meninggalkan mereka bergelimangan di dalam kesesatan. Mereka menduga bahwa mereka telah berhasil mencapai sasarannya. Dan Allah menempatkan di dalam hati mereka kekerasan dan keingkaran terhadap perkara yang hak. Hal ini melekat di hati mereka, dan Allah menimpakan kepada mereka kehinaan yang tidak pernah lekang dari diri mereka sampai hari kiamat nanti.

Allah Berfirman dalam Al-Quran :
Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya" (Qs Al-Imran [3] : 54).

Catatan :

Sosok Laki-laki yang dijelaskan oleh ibnu katsir adalah Seorang Murid Nabi isa As yang bernama yudas iskarius yang berkhianat oleh nabi isa as dan telah menjadi pengikut orang-orang kafir dari bani israil. ketika Allah menolong Nabi Isa as dari sergapan orang-orang kafir dari bani israil lalu allah menyerupakan wajah yudas iskarius dan yudas iskariuspun ditangkap oleh bani israil dan menyalibnya.
dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan 'Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (Qs An-Nisa [4] : 157)
 

5 Calon Penyakit Pelaku Penyimpang Sexual (LGBT)

lesbian, gay, biseksual, dan transgender

Allah 'Azza wa Jalla berfirman:
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (QS Yasin:36)
Dilihat dari jenis kelamin, manusia dapat dibagi menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan. Normalnya, pria menyukai wanita begitu juga sebaliknya. Terus LGBT gak normal donk? Ya, tidak normal. Kenapa kok tidak normal? Ya karena bukan pasangannya.
Pernah lihat hewan melakukan hubungan sejenis gak? Gak pernah ya? Kenapa kok gak pernah? Bukannya manusia lebih pinter dari pada hewan?
Terus, buat apa ya Allah menciptakan perempuan untuk kaum homoseksual begitu juga sebaliknya? Padahal, Allah menciptakan sesuatu itu pasti ada manfaatnya.
Oke, kembali ke laptop judul. Pelaku LGBT beresiko besar terkena beberapa penyakit berikut ini:

1. AIDS
Menurut survei yang dilakukan oleh salah satu lembaga Amerika Serikat yang bernama Centers for Diseas Control and Prevention pada tahun 2000 bahwa mayoritas penderita penyakit AIDS adalah mereka yang memiliki orientasi seks homoseksual.
2. Kanker lubang anus
Penyakit ini disebabkan pemakaian cairan pelican pada anus yang dalam jangka tertentu mengakibatkan kanker.
3. Sifilis
Indikasi penyakit ini adalah munculnya luka bernanah di sekitar kemaluan, infeksi pada liver, usus, lambung tenggorokan, paru-paru, dan testis. Ditambah dengan penyakit pada jantung dan saluran pembuluh darah, sehingga keduanya dapat menyebabkan kelumpuhan, penebalan saluran pembuluh darah, kebutaan, rasa nyeri pada dada, kondisi fisik yang terus memburuk, kanker lidah. Penyakit kadang juga dapat menyebabkan penyakit TBC.

4. Gonore
Gonore adalah kencing nanah. Penyakit ini juga disebut penyakit kelamin dengan penderita terbanyak di dunia. Menurut WHO, jumlah penderita penyakit Gonore 250 juta jiwa di tahun 1975. Penyakit ini mengakibatkan infeksi pada kelamin, yaitu luka bernanah yang bercampur dengan darah disertai dengan bau yang tidak enak/busuk.
Penyakit ini juga memiliki efek negatif bagi kesehatan yaitu:
  1. kemandulan
  2. penyempitan saluran kencing
  3. infeksi pada anus
  4. radang mulut (tenggorokan)
Selain keempat hal diatas, penderita juga akan mengalami nyeri dan panas saat buang air kecil. Daerah di sekitar lubang penis menjadi merah akibat peradangan. Lama kelamaan, radang tersebut akan menyebar ke kandung kemih setelah 10-14 hari. Akibatnya, kandung kemih mengalami hal yang sama sehingga penderita merasakan sakit dan panas yang bertambah ketika buang air kecil. Kondisi yang seperti ini juga dapat disertai dengan pusing, demam, dan nyeri disekujur tubuh.
5. Herpes
Laporan Kementerian  Kesehatan Amerika Serikat bahwasanya herpes termasuk penyakit yang belum ditemukan obatnya hingga saat ini, bahkan penyakit ini bahayanya melebihi penyakit kanker. Penyakit ini juga penyakit yang sangat ditakuti oleh pelaku seks menyimpang, termasuk LGBT.
Tanda penyakit ini adalah luka bernanah yang sangat parah berwarna merah, yang membesar dan menyebar secara cepat. Penyakit ini disebabkan oleh virus Herpes humanis. Virus ini menyebar melalui hubungan seks yang menyimpang, termasuk LGBT.
Kesimpulan
Saya harap pembaca dapat memahami akibat perilaku seks yang menyimpang. Akibat yang sangat buruk bagi kesehatan. Sudah dapat dosa plus nambah penyakit lagi. Tidak ada manusia yang ingin hidupnya sengsara. Kalau gak pengen sengsara dunia akhirat ya harus sehat dan rajin menambah pahala donk! Jangan kebalikannya....
Semoga kita semua dilindungi oleh Allah 'Azza wa Jalla dari perilaku seks haram dan menyimpang. Aamiin.
 
Referensi: www.lampuislam.id