Kamis, 06 Oktober 2016

Tanggapan Dr.Zakir Naik Mengenai ISIS

 

Dalam sebuah sesi tanya-jawab ketika Dr. Zakir Naik berada di Tokyo, Jepang, ada sebuah pertanyaan menarik yang diajukan oleh seorang pemuda asal Jepang bernama Tatsuya Sakaki. Pemuda Jepang itu bertanya mengenai bagaimanakah kekhalifahan yang benar? Selain itu, Tatsuya Sakaki juga bertanya mengenai sebuah kelompok yang akhir-akhir ini begitu sering diberitakan di media-media mainstream, yaitu kelompok IS (Islamic State).


Tatsuya: Aku Tatsuya Sakaki. Seorang karyawan dari sebuah perusahaan. Aku minta maaf karena pertanyaanku tidak terlalu berhubungan dengan topik ceramahmu, melainkan lebih ke masalah politik. Aku ingin bertanya kekhalifahan seperti apakah yang ingin ditegakkan oleh umat Muslim?
Dr. Zakir: Saudara ini bertanya tentang kekhalifahan seperti apakah yang ingin didirikan umat Muslim.  Kami ingin mengikuti perintah Tuhan karena Al-Qur’an dan hadits adalah konstitusi dari seorang Muslim. Singkatnya, jika sebuah negara berjalan sesuai dengan perintah Tuhan dan hadits sahih, maka ia menjadi negara Islam. Dan apabila suatu penduduk dari sebuah negara mengikuti hukum yang disebutkan dalam Quran dan hadits sahih, maka negara itu menjadi negara Islam.
Dan kita sering melihat di berbagai media, dimana ada sebagian orang atau kelompok-kelompok yang berkata “Aku melakukan jihad untuk mendirikan negara Islam", namun negara yang mereka dirikan tidak benar. Apabila negara yang mereka dirikan sesuai dengan petunjuk dalam Quran dan hadits, maka negara tersebut adalah negara Islam yang benar, namun jika tidak sesuai dengan Quran dan hadits, maka negara itu tidak benar.
Tatsuya: Aku ingin bertanya lagi. Aku banyak membaca tentang sebuah kelompok yang disebut IS (Islamic State), dan banyak orang yang berkata bahwa cara dan metodologi mereka itu salah dan tidak sesuai dengan ajaran Islam. Tapi bagaimana apabila mereka mendirikan negara menurut Quran dan Sunnah?
Dr. Zakir: Saudara ini bertanya tentang IS / ISIS, bahwa kemungkinan mereka tidak mengikuti Quran dan sunnah. Tapi jika mereka mengikuti Quran dan sunnah apakah negara mereka menjadi benar?  Menurutku, siapapun yang mengikuti Quran dan Sunnah berarti telah berada di jalan yang lurus. Meskipun demikian, mengenai pemberitaan-pemberitaan terkait IS yang seringkali kita lihat di media-media mainstream, kita tidak tahu apakah pemberitaan tersebut benar atau salah. Dengan demikian aku tidak tahu apakah IS benar atau salah, karena aku sendiri tidak percaya pada media-media mainstream.
Di sisi lain, Islam sangat melarang apabila ada seorang Muslim yang membunuh orang yang tidak bersalah. Allah telah berfirman dalam Quran sebagai berikut:
Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” (Qs. Al-Ma’idah[5]: 32)
Jadi mengenai berita-berita yang kita dapatkan dari media-media mainstream, kita tidak tahu kebenarannya. Tapi jika IS membunuh manusia yang tak bersalah, maka mereka bukanlah negara Islam. Hal ini karena Allah melarang seorang Muslim untuk membunuh manusia manapun yang tak bersalah. Apa kau mengerti?
Tatsuya: Ya, terima kasih banyak.
Dr. Zakir: Sama-sama. Terima kasih saudara.
 
Referensi: www.lampuislam.org 

Bukti Bahwa Terorisme sebagian Besar dilakukan Non-Muslim


 
Kita sering mendengar media memberitakan bahwa umat Muslim adalah teroris, ekstremis, pembunuh, dan sebagainya. Inilah yang sering diberitakan media, dan menurut saya dalam beberapa kasus, hal ini benar adanya. Memang ada sebagian kecil umat Islam yang bukan hanya baru-baru ini, tapi bahkan sebelum koran dan media diciptakan yang melakukan semua hal itu. 
Tapi mari kita lihat sejarah dan lebih objektif. Bukankah orang-orang Yahudi dan Kristen juga melakukan semua itu? Bukankah ada orang-orang Yahudi, Kristen, Buddha, dan Ateis yang juga melakukan pembunuhan, mencuri, dan melakukan terorisme? Tentu saja mereka melakukannya. Seorang kriminal tetaplah kriminal, seorang teroris tetaplah teroris. Namun tidak pernah disebutkan dalam media bahwa orang-orang Kristen yang pedofil dijuluki "Kristen Pedofil", kita tidak pernah melihat orang Kristen yang membunuh disebut "Kristen Pembunuh" atau orang-orang Yahudi yang membunuh dijuluki "Yahudi Pembunuh." Timothy McVeigh yang melakukan teror dengan bom tidak disebut sebagai "Teroris Kristen, Charles Manson yang melakukan beberapa pembunuhan dengan sadis tidak disebut sebagai "Kristen Pembunuh Massal", Israel yang melakukan pembunuhan terhadap anak-anak di Palestina tidak disebut sebagai "Organisasi Yahudi Teroris." 
Faktanya mereka telah melakukan beberapa kejahatan terbesar dan terburuk dalam sejarah terorisme, tapi mereka tidak disebut sebagai Kristen teroris atau Yahudi teroris. Dengan demikian, timbullah pertanyaan, kenapa begitu? Kenapa jika seorang Muslim dituduh dan tuduhan ini belum tentu benar, dia belum tentu bersalah, jika seorang Muslim baru saja diduga melakukan sesuatu, maka dia disebut sebagai Islam teroris atau ekstremis Muslim. Kenapa begitu? Karena media dikontrol oleh orang-orang yang ingin mengkambing-hitamkan umat Muslim dan Islam. Dan ini tidak adil!
"Siapa yang memulai perang dunia pertama? Apakah Muslim? Siapa yang memulai perang dunia kedua? Apakah Muslim? Siapa yang mengirim bom nuklir Hiroshima dan Nagasaki? Apakah Muslim? Siapa yang membunuh lebih dari 100 juta orang Indian di Amerika Utara? Apakah Muslim? Siapa yang membunuh lebih dari 50 juta orang Indian di Amerika selatan? Apakah Muslim? Siapa yang menjadikan 180 juta orang Afrika sebagai budak dan 88% dari mereka meninggal dan dibuang di lautan atlantik? Bukan Muslim yang melakukannya. Siapa yang membunuh sekitar 20 jutaan Aborigin di Australia? Bukan Muslim yang melakukannya... " Dan hari ini Anda dapat melihat bahwa muslim selalu menjadi korban. Lihatlah Burma, Yaman, Suriah, Irak, Afghanistan, Palestina, dan negara-negara Islam lainnya. 
Memang benar sebagian Muslim bertanggung jawab atas sebagian kerusakan tentang Islam. Beberapa kesalahpahaman tentang Islam adalah hasil dari perilaku buruk sebagian kecil umat Muslim, tapi mari kita lebih adil dan objektif. Jika kita menganalisis sejarah dan bertanya, siapa yang terus menjalankan "perdangangan manusia internasional" yang menyebabkan 80.000.000 orang diperjual-belikan layaknya babi-babi dan anjing SELAMA LEBIH DARI 400 TAHUN? Yang melakukan ini bukan Muslim, mereka adalah orang-orang Portugal, Spanyol, Amerika, Inggris, Prancis, semuanya adalah negara Kristen dan mereka bekerjasama dengan gereja Katholik. Yang jadi pertanyaan, kenapa mereka tidak disebut orang-orang Kristen teroris?  Ketika Conquistador dan pasukannya pergi ke Amerika Selatan dan merusak negara-negara di Amerika Selatan, membunuh penduduknya, meracuni sumber daya alamnya, mereka malah diberkati oleh gereja dan sampai saat ini mereka masih diberkati oleh gereja, dan tak seorangpun menjuluki mereka "Kristen Teroris."
Ketika orang-orang dari Inggris datang ke benua Australia, sudah ada penduduk pribumi yang hidup di Australia, bukan orang-orang Inggris yang menemukan benua Australia karena sudah ada orang yang tinggal disana. Aku bisa saja datang ke rumah kalian, kemudian menghancurkan rumah kalian, mendirikan rumahku sendiri di atas tanah kalian, kemudian mengatakan bahwa rumah itu sekarang jadi milikku, dan mengusir kalian. 
Jadi sudah ada orang-orang yang hidup di Australia yang sekarang disebut suku Aborigin. Begitu juga orang-orang Indian di Amerika, mereka menyebutnya Suku Indian, mereka tidak disebut Orang-orang Amerika. Ketika Cristopher Columbus berlayar untuk mencari India, dia malah terdampar di sebuah tempat yang sekarang disebut Amerika, tapi berani-beraninya mereka, meskipun mereka tahu bahwa benua itu bukanlah India, masih saja mereka menyebut penduduknya "suku Indian." Dan hari ini, mereka menyebut penduduk aslinya dengan sebutan Indian, tapi mereka menyebut diri mereka sendiri orang Amerika. Dan sekarang orang-orang menjuluki penduduk asli Australia dengan sebutan suku Aborigin, tapi menyebut para pendatang dengan sebutan orang Australia. Dan Australia direbut dengan pertumpahan darah dan pembunuhan. Orang-orang Inggris yang datang ke Australia membunuh dan mengusir suku Aborigin dengan paksa. TANPA KERAGUAN, INI ADALAH TERORISME MURNI, tapi tak ada seorang pun yang menyebut mereka orang-orang Kristen teroris. Dan sekarang mereka memiliki peradaban yang maju di Australia, ada banyak kota besar seperti Sydney, Brisbane, Melbourne, sejarah kelam mengenai pembantaian suku Aborigin sudah terlupakan sekarang, tapi masih saja terorisme yang dilakukan pemerintah berlanjut. Baik terorisme oleh pemerintah atau individu tidak bisa dibenarkan! 
Dan di sisi lain, kita tak dapat menyebut  sebagian orang di Afghanistan, Chechnya, Kashmir, Palestina, Somalia, atau sebagian orang di Indonesia sebagai teroris, karena mereka hanya mencari kebebasan dari penindasan, ketika para non-Muslim mengakui sejarah mereka sendiri bahwa para non-Muslim ini melakukan hal yang sama, tapi mereka menjustifikasikannya. Ini tidak adil! Kejahatan tetaplah kejahatan, entah apakah dilakukan oleh orang yang tidak berpendidikan atau dilakukan oleh orang yang berpendidikan. Kejahatan yang dilakukan pemerintah sama buruknya dengan kejahatan yang dilakukan individu. Tapi kejahatan yang dilakukan pemerintah tidak diperiksa karena mereka yang punya kuasa, dan tak ada seorang pun yang bisa memeriksa mereka, tapi pemerintah punya kuasa untuk memburu individu tertentu dan memeriksa mereka. 
Jadi masalah Islam atau Muslim dikatakan orang-orang fanatik adalah tidak adil, karena Islam hanyalah sebuah jalan hidup.

Referensi: www.lampuislam.org

Manfaat Membaca Al-Qur'an Terbukti Secara Ilmiah


 
Dan kami menurunkan Al Qur’an sebagai penawar dan Rahmat untuk orang-orang yang mu’min.”
(QS. Al Israa'17: 82)
Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.

Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan.

Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-Quran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya.
Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al-Qur’an.
Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur’an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur’an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an.
Al-Qur’an memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.

Al-Qur'an Sebagai Penyembuh

Ada banyak penyakit setiap hari yang sembuh dengan membaca Al-Quran. Kita tidak dapat membantah hal itu karena kesembuhan memang terjadi. Hal itu terjadi pada saya (Abduldaem Al-Kaheel – penyusun artikel) ketika saya membaca ayat-ayat tertentu untuk khusus penyakit dan penyakit itu sembuh!  (atas izin Allah).

Penyembuhan dengan Al-Quran adalah isu yang kritis yang tidak banyak ada studi atau penelitian tentangnya, jadi saya rasa untuk memulai perjalanan ini dan memohon kepada Allah untuk membimbing saya, memberikan saya ilmu yang bermanfaat, menunjukkan kepada saya kebenaran dan menolong saya untuk melakukannya, dan menunjukkan kepada saya kesalahan dan menolong saya untuk menjauhinya. Salah satu buah terpenting dari penelitian ini, yang berlangsung selama bertahun-tahun, yaitu bahwa saya datang dengan hasil yang penting: Allah telah menempatkan dalam setiap ayat Al-Quran sebuah kekuatan penyembuhan untuk penyakit tertentu jika ayat ini dibaca dalam jumlah tertentu berkali-kali.

Permulaan
Ketika kita merenungkan alam semesta di sekeliling kita, kita melihat bahwa setiap atom bergetar dalam frekuensi tertentu, apakah atom ini bagian dari logam, air, sel atau apapun. Sehingga setiap benda di dalam alam semesta ini bergetar, hal ini memberikan fakta ilmiah.

Struktur dasar alam semesta ini adalah atom, dan struktur dasar tubuh kita adalah sel; setiap sel terbuat dari milyaran atom dan setiap atom terbuat dari nukleus positif dan elektron negatif yang berotasi di sekitarnya; karena rotasi ini sebuah medan elektromagnetik dihasilkan serupa dengan medan-medan yang dihasilkan oleh sebuah mesin. 

 
Gambar 1: Atom adalah struktur dasar di dalam alam semesta ini dan di dalam tubuh kita; ini terus-menerus bergetar, yang artinya setiap benda bergetar sesuai degan sebuah sistem yang teliti.

Rahasia yang membuat otak kita berpikir adalah sebuah program akurat yang ada dalam sel-sel otak; program yang berada di dalam setiap sel ini mengerjakan tugasnya dengan teliti; kerusakan sekecil apapun dalam pekerjaannya akan menyebabkan ketidakseimbangan dan penyakit di beberapa bagian tubuh; pengobatan terbaik untuk ketidakseimbangan ini adalah dengan mengembalikan keseimbangan pada tubuh. Para ilmuwan menemukan bahwa sel-sel tubuh dipengaruhi oleh berbagai getaran seperti gelombang cahaya, gelombang radio, gelombang suara, dll. Tetapi apa itu suara? 

 
Gambar 2: Setiap sel di dalam tubuh kita bergetar di dalam sebuah sistem yang seksama, dan perubahan sekecil apapun dalam getaran ini bisa menimbulkan penyakit pada beberapa bagian tubuh. Itulah mengapa sel-sel yang rusak harus digetarkan untuk mengembalikan keseimbangannya.

Kita tahu bahwa suara terbuat dari gelombang atau getaran yang bergerak di udara pada sekitar 340m/detik. Setiap suara memiliki frekuensinya sendiri, dan manusia bisa mendengar dari frekuensi 20 per detik hingga frekuensi 20000 per detik.

Gelombang-gelombang ini menyebar di udara dan kemudian ditangkap oleh telinga, kemudian berubah menjadi sinyal elektrik dan bergerak melalui saraf suara menuju kulit accoustic bark pada otak; sel-sel terkait dengan gelombang-gelombang tersebut dan bergerak ke dalam berbagai bagian otak, terutama di bagian depan; semua bagian ini bekerja sama sesuai dengan sinyal-sinyal tersebut dan menerjemahkan mereka ke dalam bahasa yang dipahami oleh manusia. Dengan demikian, otak menganalisa sinyal-sinyal tersebut dan memberikan perintah-perintahnya ke berbagai bagian tubuh untuk terhubung dengan sinyal-sinyal itu. 
 
 
Gambar 3: Suara terdiri dari getaran mekanik yang mencapai telinga kemudian sel-sel otak yang terhubung dengan getaran-getaran itu dan mengubah getaran-getarannya sendiri; itulah mengapa suara dianggap sebuah kekuatan penyembuhan yang efektif, tergantung pada sifat suara dan frekuensinya. Kita temukan kekuatan penyembuhan itu di dalam Al-Quran karena ini adalah kitab Allah.

Dari sini muncul terapi suara; suara tersebut adalah sebuah getaran, sel-sel tubuh bergetar, kemudian suara tersebut mempengaruhi sel-sel tubuh. Ini adalah hal yang ditemukan oleh para pengamat baru-baru ini.

Di universitas Washington pada abad dua puluh satu belakangan ini, para ilmuwan menemukan bahwa tugas sebuah sel otak tidak hanya mentransfer informasi, setiap sel adalah sebuah komputer kecil yang bekerja mengumpulkan informasi, memprosesnya, dan memberikan perintah terus-menerus siang-malam 24 jam.

Ellen Covey, seorang peneliti di Washington University, mengatakan bawa ini adalah pertama kalinya kita menyadarai bahwa otak tidak bekerja sebagai komputer yang besar, tetapi otak berisi sejumlah besar komputer yang bekerja dengan cara kooperatif, ada sebuah komputer kecil dalam setiap sel, dan ada komputer-komputer yang dipengaruhi oleh getaran di sekitarnya, terutama suara. 

 
Gambar 4: Eksperimen (percobaan) menunjukkan bahwa di dalam setiap sel di dalam otak ada sebuah komputer yang Allah tanamkan padanya sebuah program akurat yang mengarahkan sel dan mengontrol kerjanya. Itu juga menunjukkan bahwa suara mempengaruhi sel tersebut; gambar di atas adalah gambar sel yang terkena pengaruh oleh sebuah suara dan medan elektromagetik yang terbentuk di sekitarnya.

Dengan begitu, kita bisa mengatakan bahwa sel-sel di setiap bagian tubuh bergetar dalam frekuensi tertetu, dan membentuk sebuah sistem yang rumit dan terkoordinasi yang terpengaruh oleh setiap suara di sekitarnya. Sehingga, setiap penyakit yang melanda semua bagian tubuh akan menyebabkan sebuah perubahan dalam getaran pada bagian sel ini dan oleh karena itu menyebabkannya menyimpang dari sistem tubuh yang umum yang mempegaruhi seluruh tubuh. Inilah mengapa, ketika tubuh ini terkena suara tertentu, suara ini mempengaruhi sistem getaran tubuh dan terutama pada bagian yang tidak beraturan; bagian ini akan merespon suara tertentu untuk mengembalikan sistem getaran asli, atau dengan kata lain untuk mengembalikan kondisi kesehatannya. Para ilmuwan menemukan hasil ini belum lama ini. Bagaimana kisah ilmiah ilmu pengetahuan (terapi suara) ini? 
 
 
Cerita tentang terapi suara 
Alfred Tomatis, seorang dokter Perancis, membuat eksperimen selama lima puluh tahun mengenai indera manusia dan muncul dengan hasil bahwa indera pendengaran adalah indera yang paling penting! Dia menemukan bahwa telinga mengontrol seluruh tubuh, mengatur operasi-operasi vitalnya dan keseimbangan serta koordinasi gerakan-gerakannya ia juga menemukan bahwa telinga mengontrol susunan saraf!

Selama eskperimennya, ia menemukan bahwa saraf pendengaran terhubung dengan seluruh otot tubuh dan ini adalah alasan mengapa keseimbangan dan fleksibilitas tubuh serta indera penglihatan itu terpengaruh oleh suara. Telinga dalam terhubung dengan seluruh bagian tubuh seperti jantung, paru-paru, hati, perut dan usus; hal ini menjelaskan mengapa frekuensi suara mempengaruhi seluruh tubuh.

Pada 1960, ilmuwan Swiss Hans Jenny menemukan bahwa suara mempengaruhi berbagai material dan memperbarui partikular-partikularnya, dan bahwa setiap sel tubuh memiliki suaranya sendiri dan akan terpengaruh oleh pembaruan suara serta material di dalamnya. Pada 1974, para peneliti Fabien Maman dan Sternheimer mengumumkan penemuan yang sangat mengejutkan; Mereka menemukan bahwa setiap bagian dari tubuh memiliki sistem getaran sendiri, sesuai dengan hukum fisika. Beberapa tahun kemudian, Fabien dan Grimal, peneliti lainnya, menemukan bahwa suara mempengaruhi sel-sel terutama sel-sel kanker, dan bahwa suara-suara tertentu memiliki pengaruh yag kuat; hal yang ajaib yang ditemukan oleh kedua peneliti tersebut adalah suara yang memiliki efek yang paling kuat terhadap sel-sel tubuh adalah suara manusia itu sendiri!! 

 
Gambar 5: Suara bergerak dari telinga ke otak dan mempengaruhi sel-sel otak; para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa suara memiliki kekuatan penyembuh yang ajaib dan efek yang menakjubkan dari sel-sel otak yang mengembalikan keseimbangan ke seluruh tubuh! Membaca Al-Quran memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap sel-sel otak dan mampu mengembalikan keseimbangannya; otak adalah organ yang mengontrol tubuh dan dari sini perintah-perintah dikirim kepada seluruh organ tubuh terutama sistem kekebalan tubuh.

Fabien, seorang ilmuwan sekaligus musisi, menempatkan sel-sel dari tubuh yang sehat dan mengenakannya kepada berbagai suara; Dia menemukan bahwa setiap not skala musik mempengaruhi medan elektromagnetik dari sel tersebut; ketika memotret sel ini dengan kamera Kirlian, ia menemukan bahwa bentuk dan nilai medan elektormagnetik dari sel itu berubah sesuai frekuensi suara dan tipe suara pembaca.

Kemudian ia melakukan eksperimen lainnya dengan mengambil setetes darah dari salah satu pasein; dan kemudian memonitor tetesan darah tersebut dengan kamera Kirlian dan meminta pasien itu untuk mengeluarkan berbagai nada. Dia menemukan, setelah memproses gambarnya, bahwa nada tertentu dalam tetesan darah itu mengubah medan elektromagnetiknya dan sepenuhnya bergetar merespon pemiliknya. Dia kemudian menyimpulkan bahwa ada nada-nada tertentu yang mempengaruhi sel-sel tubuh dan membuatnya lebih vital dan aktif, bahkan memperbaharuinya. Dia muncul dengan hasil yang penting bahwa suara manusia memiliki pengaruh kuat dan unik terhadap sel-sel tubuh; pengaruh ini tidak ditemukan pada instrumen lainnya. Peneliti ini mengatakan secara harfiah: 

“Suara manusia memiliki dering khusus yang membuatnya menjadi alat pengobatan yang paling kuat. Fabien menemukan bahwa beberapa suara dengan mudah menghancurkan sel kanker, dan pada saat yang sama mengaktifkan sel sehat. Suara mempengaruhi sel darah manusia yang mentransfer frekuensi suara ini ke seluruh tubuh melalui peredaran darah.”
 
  
Gambar 6: Sebuah sel kanker hancur dengan menggunakan frekuensi suara saja!! Itulah mengapa membaca Al-Quran memiliki dampak hebat dalam perawatan kanker paling berbahaya sekalipun dan penyakit-penyakit yang menurut medis tidak dapat disembuhkan!

Tetapi apakah pengaruh ini terbatas hanya untuk sel-sel tubuh? Jelaslah bahwa suara mempengaruhi apapun di sekitar kita. Inilah yang Masaru Emoto, seorang ilmuwan Jepang, buktikan dalam eksperimennya terhadap air; Dia menemukan bahwa medan elektromagnetik pada molekul-molekul air sangat terpengaruh oleh suara, dan bahwa ada nada-nada tertentu yang berpengaruh pada molekul-molekul ini dan membuatnya menjadi lebih teratur. Jika kita mengingat bahwa tubuh manusia 70 persennya terdiri dari air, maka suara yang manusia dengar mempengaruhi keteraturan pada molekul-molekul air di dalam sel-sel dan dengan cara ini molekul-molekul itu bergetar.
 
  
Gambar 7: Bentuk molekul-molekul air berubah ketika terkena suara; dengan demikian, suara sangat mempengaruhi air yang kita minum. Jika kita membacakan ayat-ayat Al-Quran pada air, sifat-sifatnya akan berubah dan akan membawa pengaruh ayat-ayat Al-Quran ke setiap sel di dalam tubuh, menyebabkannya dapat menyembuhkan! (insya Allah). Pada gambar di atas, kita melihat sebuah molekul air yang beku; medan elektromagnetik di sekitar molekul ini berubah secara kontinyu akibat efek suara.
Bagaimana ayat-ayat Al-Quran bisa menyembuhkan? 
Sekarang, mari menanyakan pertanyaan penting: apa yang terjadi di dalam sel-sel tubuh dan bagaimana suara menyembuhkan? Bagaimana suara ini mempengaruhi sel-sel yang rusak dan mengembalikan keseimbangannya? Dengan kata lain, bagaimana mekanisme penyembuhannya?

Para dokter terus mencari cara untuk menghancurkan beberapa virus; jika kita memikirkan tentang mekanisme virus ini, apa yang membuatnya bergerak dan menemukan jalannya kepada sel? Siapa yang memberikan virus itu informasi yang tersimpan di dalam, yang memungkinkannya untuk menyerang sel-sel dan berkembang biak di dalamnya? Apa yang menggerakkan sel-sel itu melawan virus ini untuk menghancurkannya sementara berdiri tak berdaya di depan virus lainnya? 

Gambar 8: Virus dan kuman juga bergetar dan sangat terpengaruh oleh getaran suara terutama suara lantunan ayat-ayat Al-Quran, suara ini menghentikan virus dan kuman dan pada saat yang sama meningkatkan aktifitas sel-sel sehat dan membangkitkan program yang terganggu yang berada di dalam untuk menjadi siap melawan virus dan kuman.

Lantunan ayat suci Al-Quran menciptakan sekelompok frekuensi yang mencapai telinga kemudian bergerak ke sel-sel otak dan mempengaruhinya melalui medan-medan elektromagnetik frekuensi ini yang dihasilkan dalam sel-sel ini. Sel-sel itu akan merespon medan-medan tersebut dan memodifikasi getaran-getarannya, perubahan pada getaran ini adalah apa yang kita rasakan dan pahami setelah mengalami dan mengulang.

Ini adalah sistem alami yang Allah ciptakan pada sel-sel otak, ini adalah sistem keseimbangan alami; ini adalah apa yang Allah firmankan kepada kita di dalam Kitab Suci Al-Quran:

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama [Allah]; [tetaplah atas] fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fithrah Allah. [Itulah] agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.(Ar-Rum: 30) 
 
 
Gambar 9: Gambar disamping adalah gambaran nyata sebuah sel darah yang terkena suara dan mulai mengubah medan elektromagnetik di sekitarnya; suara lantutan ayat suci Al-Quran mengubah informasi sel ini, membawa dan membuatnya lebih mampu melawan virus dan kerusakan yang diakibatkan oleh penyakit-penyakit ganas.
Ayat-ayat mana yang dapat menjadi terapi penyembuhan?
Setiap ayat Al-Quran memiliki kekuatan penyembuh yang luar biasa (atas izin Allah) untuk penyakit-penyakit tertentu; di antara surat yang biasanya dilantunkan untuk meruqyah adalah Al-Fatiha, ayat Kursi (ayat ke-255 di surat Al-Baqarah), dua ayat terakhir surat Al-Baqarah (285-286), dan tiga surat terakhir dalam Al-Quran (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas) sebagaimana yang diberitahukan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Tetapi, pada dasarnya semua ayat Al-Quran dapat menjadi terapi penyembuhan dan pencegahan dari berbagai penyakit, insya Allah.

Nabi paling mulia shalallahu ‘alaihi wa sallam setiap hari membiasakan diri membaca ayat-ayat dan doa serta dzikir lainnya –selain mengkonsumsi makanan dan minuman alami yang sehat dengan adab-adab makan yang sehat- untuk perlindungan dari berbagai penyakit, baik fisik maupun psikis. Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam berdoa kepada Allah untuk melindunginya dari gangguan setan, termasuk dari berbagai penyakit.

Pengobatan dengan ayat-ayat Al-Quran dan Sunnah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam terbukti secara medis dapat menyembuhkan dari berbagai penyakit, apakah itu penyakit psikologis ataupun penyakit fisik (rohani ataupun jasmani), insya Allah.

Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian.” (Al-Isra’: 82)
Sumber: kaskus dan arrahmah
Referensi: www.lampuislam.org 

Rabu, 05 Oktober 2016

Mengenal Konsep Tuhan Yang Benar (Untuk Muslim dan non-Muslim)

 

Ditulis Oleh: Dr. Zakir Naik 

Berkenalan dengan Islam
Islam adalah agama Semit, yang memiliki lebih dari satu miliar penganut di seluruh dunia. Islam artinya "menundukkan diri kepada kehendak Tuhan." Umat Muslim menganggap Qur'an sebagai firman Tuhan yang diturunkan kepada nabi terakhir dan penutup, Muhammad (saw). Dalam perspektif Islam, Tuhan mengutus para nabi di sepanjang zaman untuk menyebarkan pesan tentang Keesaan Tuhan dan pertanggungjawaban manusia di akhirat. Islam dengan demikian mewajibkan para pengikutnya untuk mengimani semua nabi yang diutus di muka bumi, dimulai dari Adam, Nuh, Abram (Ibrahim), Ishmael (Ismail), Ishak, Yakub, Musa, Daud, Yohanes Pembaptis (Yahya a.s), Yesus (Isa a.s), dan banyak lagi yang lainnya (semoga Tuhan merahmati mereka semua).

Definisi Tuhan
Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang serupa dengan-Nya." [Al-Qur'an 112: 1-4]
Kata 'As-Samad' dalam surat Al-Ikhlas[112]: 2 sulit diterjemahkan. Ia berarti ‘eksistensi yang mutlak', yang hanya menjadi sifat dari Allah (swt), sementara eksistensi makhluk atau ciptaan lainnya bersifat sementara. Ini juga berarti bahwa Allah (swt) tidak bergantung pada makhluk atau hal apapun, tapi semua makhluk dan semua hal bergantung pada-Nya. 

Surat Al-Ikhlas – pondasi penting teologi:
Surat Al-Ikhlas (surat ke-112) Al-qur’an, adalah pondasi penting teologi. 'Theo' dalam bahasa Yunani berarti Tuhan dan 'logi' berarti studi. Jadi Teologi berarti studi tentang Tuhan, dan umat Islam menganggap empat ayat tentang Tuhan dalam surat Al-Ikhlas berfungsi sebagai pondasi penting untuk mengenal Tuhan. Setiap kandidat keilahian harus diuji dengan tes ini. Karena sifat Allah yang digambarkan dalam surat ini begitu unik, tuhan-tuhan palsu dan orang yang berpura-pura sebagai tuhan dapat dengan mudah dieliminasi dengan menggunakan ayat-ayat dari Surat Al-Ikhlas ini.
 
  
 
Bagaimana pandangn Islam tentang “tuhan berwujud manusia?”
India sering disebut sebagai negerinya para tuhan berwujud manusia. Hal ini disebabkan banyaknya orang-orang yang bergelar master keruhanian di India. Banyak dari para ‘orang suci’ ini memiliki banyak pengikut di banyak negara, dimana para pengikut mereka menganggap mereka memiliki sifat ketuhanan/sifat ilahi. Islam menentang setiap manusia yang mengaku-ngaku sebagai Tuhan. Untuk memahami bagaimana pandangan Islam terhadap orang yang berpura-pura memiliki sifat ketuhanan, mari kita analisis seseorang yang mengaku punya sifat ilahi, yaitu Osho Rajneesh.
Mari kita menguji kandidat ini, 'Bhagwan' Rajneesh, dengan tes Surat Al-Ikhlas sebagai pondasi penting teologi:
1. Persyaratan pertama adalah "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa." Apakah Rajneesh bersifat maha esa (hanya satu-satunya)? Tidak! Rajneesh adalah salah satu di antara banyak 'guru spiritual' yang ada di India. Meski begitu, murid dari Rajneesh mungkin masih berpendapat bahwa Rajneesh adalah satu-satunya.
2. Persyaratan kedua adalah, “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.” Kita tahu dari biografi Rajneesh bahwa ia menderita diabetes, asma, dan sakit punggung kronis. Dia menuduh bahwa Pemerintah AS memberinya racun dalam penjara. Bayangkanlah Tuhan diracuni! Dengan demikian, segala sesuatunya tidak bergantung pada Rajneesh karena dia membutuhkan bantuan orang lain untuk keluar dari kesulitan-kesulitan yang dialaminya.
3. Persyaratan ketiga adalah 'Dia tidak beranak, tidak pula diperanakkan'. Kita tahu bahwa Rajneesh lahir di Jabalpur di India dan memiliki seorang ibu serta ayah yang kemudian menjadi muridnya. 


Pada bulan Mei 1981 ia pergi ke Amerika Serikat dan mendirikan sebuah komunitas yang disebut 'Rajneeshpuram'. Dia kemudian menjadi buronan di Amerika Serikat dan akhirnya tertangkap dan diminta untuk meninggalkan negara itu. Dia kembali ke India dan menciptakan sebuah komunitas di Pune yang sekarang dikenal sebagai komunitas 'Osho'. Dia meninggal pada tahun 1990. Para pengikut Osho Rajneesh percaya bahwa dia adalah Tuhan Yang Maha Esa. Pada kuburannya di Pune seseorang dapat menemukan tulisan berikut tercetak pada batu nisannya:
"Osho - tidak pernah lahir, tidak pernah mati, melainkan hanya mengunjungi planet Bumi pada tanggal 11 Desember 1931 hingga 19 Januari 1990."
Mereka lupa untuk menyebutkan bahwa ia tidak diberikan visa untuk masuk ke 21 negara di dunia. Dapatkah anda membayangkan bahwa ‘Tuhan’ mengunjungi bumi, dan membutuhkan visa untuk memasuki sebuah negara!? Uskup Agung Yunani mengatakan bahwa jika Rajneesh belum dideportasi, mereka akan membakar rumahnya dan rumah murid-muridnya.
4. Tes keempat, yang merupakan tes paling ketat adalah, "Tidak ada yang serupa dengan-Nya". Tepat pada momen Anda bisa membayangkan atau membandingkan ‘Tuhan’ dengan apapun, maka ia (kandidat tersebut) bukanlah Tuhan. Hal ini dikarenakan tidak mungkin manusia bisa membayangkan gambaran dari Tuhan Yang Sejati. Kita tahu bahwa Rajneesh adalah seorang manusia, memiliki dua mata, dua telinga, hidung, mulut dan memiliki janggut putih. Foto-foto dan poster Rajneesh tersedia di banyak tempat. Tepat pada momen Anda bisa membayangkan atau mengilustrasikan suatu entitas, maka entitas itu bukanlah Tuhan.
 
 
 
Banyak yang tergoda untuk membuat perbandingan antropomorfik dari Tuhan. Ambil contoh, Arnold Schwarzenegger, binaragawan dan aktor Hollywood terkenal, yang memenangkan gelar 'Mr. Universe ' atau ‘orang terkuat di dunia.’ Mari kita anggap bahwa seseorang mengatakan bahwa Tuhan berkekuatan seribu kali lebih kuat daripada Arnold Schwarzenegger. Tepat pada saat Anda dapat membandingkan entitas apapun dengan Tuhan, entah membandingkannya dengan Schwarzenegger atau King Kong, entah itu seribu kali atau sejuta kali lebih kuat, maka ia telah gugur dalam tes Al-Qur’an, "Tidak ada yang serupa dengan-Nya".
Dengan demikian, ‘tes’ ini tidak bisa dilalui oleh siapapun kecuali Tuhan Yang Sejati. Ayat Al-Qur’an berikut menyampaikan pesan yang serupa:
"Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segalanya; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui." [Al-Qur'an 6: 103]
 
  
 
Dengan nama apa kita menyebut Tuhan?
Umat ​​Islam lebih suka memanggil Sang Pencipta, dengan kata Allah, daripada menggunakan kata bahasa Inggris ‘God’ atau kata bahasa Indonesia 'Tuhan.' Hal ini dikarenakan kata Arab 'Allah' bersifat murni dan unik, tidak seperti kata bahasa Inggris ‘God’, yang dapat dimain-mainkan (dipelesetkan).

Jika Anda menambahkan 's' pada kata ‘God’, ia menjadi 'Gods', yang merupakan bentuk jamak dari kata Tuhan. Allah itu satu dan esa, tidak ada bentuk jamak dari Allah. 
Jika Anda menambahkan 'Dess' pada kata ‘God’, ia menjadi ‘Goddess’ yang berarti Tuhan perempuan. Tidak ada yang namanya Allah laki-laki atau Allah perempuan. Allah tidak memiliki gender.
Jika Anda menambahkan kata 'father' pada kata 'God' ia menjadi 'God-father'. God-father berarti seorang wali. Tidak ada yang namanya 'Allah-Abba' atau 'Allah-ayah'.
Jika Anda menambahkan kata 'mother' pada 'God', ia menjadi 'God-mother.’ Tidak ada yang namanya 'Allah-ummi' atau 'Allah-ibu’ dalam Islam. Allah adalah kata yang unik.
Jika Anda memberi awalan ‘tin’ sebelum kata ‘God’, ia menjadi ‘tin-God’, yang berarti Tuhan palsu.
Allah adalah kata yang unik, yang tidak membuat seseorang membayangkan gambaran mental apapun juga tidak bisa dimain-mainkan. Oleh karena itu umat Islam lebih memilih menggunakan kata Arab 'Allah' untuk Sang Pencipta. Kadang-kadang, bagaimanapun, ketika berbicara dengan non-Muslim kita perlu menggunakan kata yang kurang tepat untuk Allah, yaitu dengan menyebutnya “Tuhan.” Karena pembaca dari artikel ini terdiri baik dari Muslim maupun non-Muslim, saya menggunakan kata Tuhan di beberapa tempat dalam artikel ini. 


Tuhan tidak berwujud manusia:
Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa Tuhan tidak menjadi manusia tetapi hanya menyamar menjadi wujud manusia. Jika Tuhan hanya mengambil bentuk manusia tetapi tidak menjadi manusia, Dia harusnya tidak memiliki sifat manusia apapun. Kita tahu bahwa semua 'Tuhan berwujud manusia' yang ada dalam kitab suci agama-agama besar di dunia, memiliki sifat seperti manusia dan kelemahan-kelemahan manusia. Mereka mempunyai semua kebutuhan manusia seperti kebutuhan untuk makan, tidur, dll.
Oleh karena itu menyembah Tuhan dalam bentuk manusia adalah kesalahan logis dan harus ditentang dalam segala bentuk dan manifestasinya.
Itulah alasan mengapa Al-Qur'an berbicara menentang segala bentuk antropomorfisme. Allah berfirman dalam ayat berikut:
"Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia." [Al-Qur'an 42:11]
Tuhan tidak melakukan tindakan yang tidak ilahi:
Sifat-sifat Tuhan menghalangi-Nya melakukan kejahatan apapun karena Tuhan adalah sumber keadilan, kasih, dan kebenaran. Tuhan tidak mungkin melakukan tindakan yang tidak mencerminkan keilahian-Nya. Oleh karena itu kita tidak bisa membayangkan Tuhan berbohong, bersikap tidak adil, membuat kesalahan, melupakan hal-hal, atau memiliki kebutuhan layaknya manusia. Tuhan memang dapat melakukan ketidakadilan jika Dia ingin melakukannya, tetapi Dia tidak akan pernah melakukannya karena menjadi tidak adil bukanlah sifat ketuhanan.
 
Allah berfirman:
"Allah tidak pernah tidak adil walau sedikit pun." [Al-Qur'an 4:40]
Tuhan dapat menjadi tidak adil jika Dia menghendaki, tapi saat Tuhan melakukan ketidakadilan, Ia tidak lagi menjadi Tuhan.
Tuhan tidak berbuat kesalahan
Tuhan bisa melakukan kesalahan jika Dia ingin, tetapi Dia tidak melakukan kesalahan karena melakukan kesalahan adalah tindakan yang tidak ilahi. Al-Qur'an berfirman:
"... Tuhan kami tidak pernah melakukan kesalahan tidak pula lupa." [Al-Qur'an 20:52]
Saat Tuhan melakukan kesalahan, ia tidak lagi menjadi Tuhan.
Tuhan tidak melupakan
Tuhan bisa melupakan jika Dia ingin. Tapi Tuhan tidak melupakan apapun karena lupa adalah tindakan yang tidak ilahi, yang mencerminkan sifat dan keterbatasan manusia. Al-Qur'an berfirman:
"... Tuhan kami tidak pernah melakukan kesalahan tidak pula lupa." [Al-Qur'an 20:52]
Tuhan hanya melakukan tindakan Ilahi:
Konsep Tuhan dalam Islam adalah bahwa Tuhan Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah berfirman di beberapa ayat (Al -Qur'an 2: 106; 2: 109; 2: 284; 3:29; 16:77; dan 35: 1):
 
"Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu"
Selanjutnya, Allah berfirman:
"Allah Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya." [Al-Qura'n 85:16]
Kita harus paham bahwa Tuhan hanya melakukan tindakan yang mencerminkan sifat ilahi-Nya dan tidak melakukan tindakan yang tidak ilahi.
FILOSOFI dari ANTROPOMORFISME
Banyak agama meyakini filosofi antropomorfisme baik secara langsung atau tidak langsung. Filosofi ini mengatakan bahwa Tuhan menjadi manusia. Argumen mereka adalah bahwa Tuhan begitu murni dan suci sehingga Dia tidak bisa memahami sepenuhnya kesulitan, kekurangan, dan perasaan manusia. Dalam rangka untuk menetapkan aturan bagi manusia, Dia turun ke bumi sebagai manusia. Logika yang salah ini telah menipu jutaan manusia dari sepanjang zaman. Mari kita menganalisis argumen ini dan melihat apakah itu masuk akal atau tidak.
Pencipta mempersiapkan instruksi manual
Misalkan saya menciptakan sebuah DVD player. Apakah saya harus menjadi DVD player untuk mengetahui apa yang baik atau yang buruk bagi DVD player? Yang akan saya lakukan adalah menulis sebuah instruksi manual: "Jika anda ingin menonton sebuah film, masukkan kepingan DVD dan tekan tombol putar. Untuk berhenti, tekan tombol stop. Jika Anda ingin mempercepatnya tekan tombol FF. Jangan jatuhkan dari tempat yang tinggi atau ia akan rusak. Jangan direndam dalam air karena dapat menyebabkan kerusakan." Saya menulis sebuah instruksi manual yang berisi petunjuk tentang tata cara merawat DVD player tersebut.
 
  
 
Al-Qur'an adalah instruksi manual bagi manusia:
Demikian pula, Pencipta kita yaitu Allah (swt) tidak perlu mewujud menjadi manusia untuk mengetahui apa yang baik atau buruk bagi manusia. Dia memilih untuk mewahyukan sebuah instruksi manual. Instruksi manual yang terakhir dan penutup bagi manusia adalah Al-Qur’an. Yang “boleh” dan “tidak boleh dilakukan” manusia disebutkan dalam Al Qur'an.
Jika kita membandingkan manusia dengan mesin, tentu saja manusia lebih rumit daripada mesin yang paling rumit sekalipun di dunia ini. Bahkan komputer yang paling canggih, yang sangat rumit, jauh sekali bila dibandingkan dengan faktor fisik, psikologis, genetik, sosial dan segudang faktor lainnya yang mempengaruhi kehidupan manusia di tingkat individu maupun kolektif. Semakin canggih mesin, semakin besar kebutuhannya akan instruksi manual. Dengan logika yang sama, bukankah manusia memerlukan instruksi manual untuk mengatur kehidupan mereka?
Tuhan memilih para nabi:
Tuhan tidak perlu turun ke bumi secara pribadi untuk memberikan instruksi manual-Nya. Dia memilih orang-orang pilihan di antara umat manusia untuk menyampaikan pesan-Nya dan berkomunikasi dengan-Nya di tingkat yang lebih tinggi melalui medium berupa wahyu. Orang-orang pilihan ini disebut nabi-nabi Tuhan. 


 
 
Sebagian orang 'buta' dan 'tuli':
Meskipun filosofi antropomorfisme tidak masuk akal, banyak pengikut agama-agama yang mengajarkan antropomorfisme mempercayainya dan mengkhotbahkannya kepada orang lain. Bukankah ini menghina kecerdasan manusia dan Sang Pencipta yang telah memberikan kita kecerdasan? Orang-orang seperti itu benar-benar 'tuli' dan 'buta' meskipun pendengaran dan penglihatan telah diberikan kepada mereka oleh Tuhan. Allah berfirman:
Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)," [Al-Qur'an 02:18]
Bibel memberikan pesan serupa dalam Injil Matius:
"Sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti." [Bibel, Matius 13:13]
Pesan serupa juga diberikan dalam Kitab Suci Hindu di Rigweda.
"Mungkin ada seseorang yang melihat kata-kata namun sesungguhnya tidak melihatnya; Mungkin ada orang lain yang mendengar kata-kata tapi sesungguhnya tidak mendengarnya." [Rigweda 10: 71: 4]
Semua kitab suci ini memberitahu para pembacanya bahwa meskipun hal-hal itu begitu jelas namun banyak orang yang berpaling jauh dari kebenaran.
Sifat-sifat Tuhan:
Untuk kepunyaan Allah-lah nama yang paling indah. Allah berfirman:
 
"Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik)." [Al-Qur'an 17: 110]
Pesan yang sama tentang nama-nama/sifat-sifat indah Allah (swt) diulang dalam Al-Qur'an dalam Surat Al-A'raf[7]: 180, dalam Surat Taha[20]: 8) dan dalam Surat Al-Hasyr[59]:24.
Al-Qur'an menyebutkan tidak kurang dari sembilan puluh sembilan nama untuk Allah SWT. Al-Qur'an menyebut Allah sebagai Ar-Rahman (Maha Pengasih), Ar-Rahim (Maha Penyayang) dan Al-Hakim (Maha Bijaksana) di antara banyak nama lainnya. Anda dapat memanggil Allah dengan nama apapun tetapi haruslah nama atau sifat-Nya yang indah dan tidak boleh mendatangkan bayangan mental apapun.
Setiap nama Tuhan itu unik dan dimiliki oleh-Nya saja:
Tuhan memiliki nama yang unik, dan juga setiap nama Tuhan sudah cukup agar kita dapat mengenali-Nya. Saya akan menjelaskan hal ini secara rinci. Mari kita ambil contoh dari seorang sosok terkenal, misalnya Neil Armstrong. Neil Armstrong adalah seorang astronot. Pribadinya yang menjadi astronot sudah benar, tetapi tidak dimiliki oleh Neil Armstrong sendiri. Jadi, ketika seseorang bertanya, “siapakah yang merupakan astronot?” Jawabannya adalah, ada ratusan orang di dunia yang berprofesi sebagai astronot. Neil Armstrong adalah orang Amerika. Atribut Amerika yang dimiliki oleh Neil Armstrong sudah benar, tetapi tidak cukup untuk mengidentifikasi dirinya. Jadi, ketika seseorang bertanya, “Siapakah orang Amerika?” Jawabannya adalah, ada ratusan juta orang yang berkebangsaan Amerika. Untuk mengidentifikasi keunikan seseorang, kita harus mencari sifat unik yang dimiliki oleh orang itu saja dan tidak dimiliki orang lain. Misalnya, Neil Armstrong adalah manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan. Jadi, ketika seseorang bertanya, “Siapa orang pertama yang menginjakkan kaki di bulan?” Jawabannya hanya satu, yaitu Neil Armstrong. Demikian pula sifat dari Tuhan Yang Maha Esa harus unik. Jika saya berkata bahwa Tuhan bisa membangun sebuah bangunan, hal ini benar, tetapi tidak unik. Ribuan orang dapat membangun sebuah bangunan. Tapi setiap sifat dari Allah itu unik dan tertuju hanya kepada Allah. Misalnya, Tuhan adalah pencipta alam semesta. Jika seseorang bertanya “Siapakah pencipta alam semesta?”, jawabannya hanya satu, yaitu Tuhan Yang Maha Esa adalah Penciptanya. Demikian pula, berikut ini adalah sebagian dari banyak sifat unik yang hanya dimiliki oleh Pencipta alam semesta, Allah SWT:

"Ar-Rahim", Maha Penyayang
"Ar-Rahman", yang Maha Pengasih
"Al-Hakim", yang Maha Bijaksana
Jadi, ketika seseorang bertanya, "Siapakah 'Ar-Rahim', (Maha Penyayang)?", Hanya ada satu jawaban: "Allah SWT".
Salah satu sifat Tuhan tidak boleh bertentangan dengan sifat lainnya:
Selain sifat yang unik, sifat-Nya tidak boleh bertentangan dengan sifat lainnya. Melanjutkan dari contoh sebelumnya, misalkan seseorang mengatakan bahwa Neil Armstrong adalah astronot Amerika yang merupakan manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan dan berkebangsaan India. Sifat yang dimiliki oleh Neil Armstrong sebagai manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan adalah benar. Tapi sifat yang terkait sebagai seorang India, adalah salah. Demikian pula jika seseorang mengatakan bahwa Allah adalah Pencipta Alam Semesta yang memiliki satu kepala, dua tangan, dua kaki, dll, sifat-Nya sebagai Pencipta Alam Semesta sudah benar tetapi sifat yang terkait dengan wujudnya (berwujud manusia) adalah salah.
Semua sifat harus menunjuk kepada satu-satunya Tuhan:
Karena hanya ada satu Tuhan, semua sifat harus merujuk kepada satu-satunya Tuhan. Dengan mengatakan bahwa Pencipta alam semesta adalah Tuhan yang Maha Esa sementara yang merawat alam semesta adalah Tuhan yang lain adalah tidak masuk akal karena Tuhan memiliki semua sifat ini (menciptakan, merawat, menjaga alam semesta, dsb).
 
 
 
Keesaan Tuhan
Sebagian penyembah berhala berpendapat bahwa keberadaan lebih dari satu Tuhan itu logis. Logikanya, jika ada lebih dari satu Tuhan, mereka akan saling bertengkar satu sama lain, masing-masing Tuhan berusaha untuk memaksakan kehendak-Nya terhadap kehendak Tuhan-tuhan lainnya. Hal ini dapat dilihat dalam mitologi agama politeistik dan panteistik (misalnya mitologi Yunani). Jika ada ‘Tuhan’ yang dikalahkan atau tidak mampu mengalahkan yang lain, dia tentunya bukanlah Tuhan yang benar. Juga populer di kalangan agama-agama politeistik adalah gagasan tentang banyaknya dewa-dewa, yang memiliki tanggung jawab masing-masing. Setiap dari mereka bertanggung jawab untuk menjaga keberlangsungan hidup umat manusia, misalnya ada Dewa Mahatari, Dewa Hujan, dll. Hal ini menunjukkan bahwa ‘Tuhan’ tidak kompeten untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu dan Dia juga tidak mengetahui tentang kekuatan, tugas, fungsi, dan tanggung jawab Tuhan/dewa-dewa yang lainnya. Seharusnya Tuhan Maha Mengetahui dan Maha Melakukan Sesuatu. Jika ada lebih dari satu Tuhan pastinya akan menimbulkan kekacauan, gangguan, perselisihan, dan kehancuran di alam semesta. Kenyataannya, alam semesta kita berjalan selaras dan teratur. Allah berfirman:
"Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan." [Al-Qur'an 21:22]
Jika ada lebih dari satu Tuhan, mereka akan saling berselisih dan menjatuhkan yang lain. Allah berfirman:
"Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu." [Al-Qur'an 23:91] 


Dengan demikian keberadaan satu Tuhan yang Maha Benar, Unik, Agung, dan Maha Kuasa, adalah satu-satunya konsep Tuhan yang logis.
 
Referensi: www.lampuislam.org