Jumat, 16 September 2016

Apakah Manusia Tercipta dari Tanah atau Sperma?

                               https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-dZC1u4MI-oLO8sPzcv1xxs1QwWmX8g17a4Mg2POM0lVlmq_53tbQKs7zr_zfF7QYJNlx1K_VzP_B8-ncKQetRfC6w6LpS2Pw9NzZwW5PXonuOWgb4_alD2UkgmzsnlfKBnlYNq2nZFjN/s1600/humannature-620x465.jpg
 Pertanyaan:
Di satu ayat Al-Qur'an berfirman bahwa manusia diciptakan dari sperma/air mani dan di tempat lain disebutkan bahwa manusia diciptakan dari tanah. Apakah kedua ayat ini tidak bertentangan? Bagaimana Anda bisa membuktikan secara ilmiah bahwa manusia diciptakan dari tanah?
Dijawab oleh Dr. Zakir Naik dari irf.net

1. Manusia diciptakan dari sperma dan tanah
Al-Qur'an menyebutkan bahwa awal mula manusia adalah dari setetes mani, dalam beberapa ayat termasuk ayat berikut dalam Surat Al-Qiyamah:
"Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim)?" [Al-Qur'an 75:37]
Al-Qur'an juga menyebutkan di beberapa ayat bahwa manusia tercipta dari tanah. Ayat berikut menjelaskan tentang asal-usul manusia:
"...maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah." [Al-Qur'an 22: 5]
Di zaman sekarang, kita mengetahui bahwa semua elemen yang ada dalam tubuh manusia, yaitu unsur-unsur penyusun tubuh manusia juga berasal dari tanah baik dalam jumlah kecil maupun besar. Itulah mengapa ketika jasad manusia dikuburkan, lama-lama jasadnya akan terurai dan menjadi tanah.
Inilah penjelasan ilmiah untuk ayat Al-Qur'an yang mengatakan bahwa manusia diciptakan dari tanah.
Dalam ayat-ayat yang lain, Al-Qur'an menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari sperma, sedangkan di ayat lainnya menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah. Namun hal ini bukanlah kontradiksi. Kontradiksi berarti pernyataan yang saling bertentangan dan tidak bisa keduanya benar secara bersamaan.
2. Manusia diciptakan dari air
Pada ayat-ayat lainnya Al-Qur'an juga menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari air. Misalnya dalam Surat Al-Furqan dijelaskan:
"Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air." [Al-Qur'an 25:54]
Ilmu sains telah membuktikan bahwa ketiga pernyataan ini adalah benar. Manusia memang diciptakan dari sperma, tanah, serta air. Bahkan sekitar 70 persen tubuh manusia terdiri dari air.
3. Jadi tidak kontradiksi dalam ayat-ayat ini
Misalkan saya mengatakan bahwa untuk membuat secangkir teh dibutuhkan secangkir air. Kemudian juga diperlukan bubuk teh. Dua pernyataan tadi tidak bertentangan karena baik air dan bubuk daun teh memang diperlukan untuk membuat secangkir teh. Selanjutnya jika saya ingin teh manis, saya dapat menambahkan gula. Dengan demikian seseorang tidak salah jika menyebut teh manis dibuat dari air. Begitu juga dia tidak salah bila menyebut bahwa teh manis dibuat dari bubuk teh. Jadi tidak ada kontradiksi dalam Al-Qur'an ketika dijelaskan bahwa manusia diciptakan dari sperma, tanah, dan air. Kontradiksi berarti dua konsep yang membicarakan objek yang sama namun saling bertentangan. Misalnya jika saya mengatakan bahwa Tuan Kumar adalah pria yang jujur, baik, dan penuh kasih, maka tidak ada kontradiksi disini. Tetapi jika saya mengatakan bahwa Tuan Kumar adalah orang yang selalu jujur ​​tapi seringkali berbohong, maka itu adalah kontradiksi.
Sumber: www.irf.net 
Referensi: www.lampuislam.org 
Facebook Page Daily Islamic: www.facebook.com/riska.pratama.ardi

Konstanta Kecepatan Cahaya dalam Al-Qur'an

Cahaya adalah bagian dari gelombang elektromagnetik sekaligus sebagai materi tercepat di jagat raya ini, dengan kecepatan gerak sebesar 299279.5 km/det yang dalam perhitungan dibulatkan menjadi 300000 km/det. Nilai kecepatan yang diberi simbol c ini telah diukur-dihitung dan ditentukan serta menjadi konsensus Internasional, oleh berbagai institusi berikut: 

- US National Bureau of Standards, c = 299792.4574 + 0.0011 km/det.
- The British National Physical Laboratory, c = 299792.4590 + 0.0008 km/det.
- Konferensi ke-17 tentang Penetapan Ukuran dan Berat Standar, dimana “Satu meter adalah jarak tempuh cahaya dalam ruang vacum selama jangka waktu 1/299792458 detik”.

Selain beberapa institusi di atas, seorang Fisikawan Muslim dari Mesir yang bernama DR. Mansour Hassab El-Naby menemukan sebuah cara istimewa untuk mengukur kecepatan cahaya ini. Menurut Dr. El-Naby, nilai c tersebut bisa ditentukan/dihitung dengan tepat berdasar informasi dari dokumen yang sangat tua.

Perhitungan ini adalah menggunakan informasi dari kitab suci yang diturunkan 14 abad silam, Al-Quran, kitab suci umat Islam. Dalam Al-Quran dinyatakan:

Dialah (Allah) yang menciptakan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkanya tempat-tempat bagi perjalanan bulan itu agar kamu  mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu)” (Qs. Yunus:5)

Dialah (Allah) yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar dalam garis edarnya “  (Qs.Al Anbiya’:33).
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitunganmu.” (Qs. As Sajadah :  5)Berdasar ayat-ayat tersebut diatas, terutama ayat yang terakhir (Qs. As Sajadah :5) 

dapat disimpulkan bahwa jarak yang dicapai Sang Urusan selama satu hari sama dengan jarak yang ditempuh bulan selama 1000 tahun, dan karena satu tahun adalah 12 bulan, maka waktu tersebut menjadi 12000 bulan. Secara matematis dapat dituliskan sebagai:

c . t = 12000 . L

dimana :

c = kecepatan Sang Urusan
t = waktu selama satu hari
L = panjang rute edar bulan selama satu bulan 

Panjang rute edar bulan selama satu bulan adalah panjang kurva yang dibentuk oleh bulan selama melakukan revolusi pada sistem periode bulan sideris. Periode bulan sebenarnya ada dua jenis, sideris dan sinodis. Berbagai sistem kalender telah diuji, namun sistem kalender bulan sideris menghasilkan nilai c yang persis sama dengan nilai c yang sudah diketahui melalui pengukuran Dua macam sistem kalender bulan tersebut adalah sebagai berikut: 

1. Sistem sinodis, yang didasarkan atas penampakan semu gerak bulan dan matahari dari bumi, dimana:

1 hari = 24 jam
1 bulan = 29.53059 hari

2. Sistem sideris, yang didasarkan atas pergerakan relatif bulan dan matahari terhadap bintang dan alam semesta, dimana:

1 hari = 23 jam 56 menit 4.0906 detik = 86164.0906 detik
1 bulan = 27.321661 hari
Ada perbedaan antara periode bulan sideris dan sinodis. Pada periode sinodis, satu bulan penuh adalah 29.5 hari dimana posisi bulan kembali ke posisi semula tepat pada garis lurus antara matahari dan bumi, dan rutenya berupa lingkaran. Sementara pada periode bulan sideris satu bulan penuh ditempuh selama 27.3 hari dan rutenya bukan berupa lingkaran, melainkan berbentuk kurva yang panjangnya L. Nilai L ini secara matematis dapat dituliskan sebagai:

L = v . T 
 

Dimana:
v = kecepatan gerak bulan
T = periode revolusi bulan
= 27.321661 hari

Sudut yang dibentuk oleh revolusi bulan selama satu bulan sideris, adalah:

a =  27.321661 hari / 365.25636 hari x 360º
a =  26.92848º






rute_bulan
 
Sebuah catatan yang perlu diketahui adalah tentang kecepatan bulan (v). Ada dua tipe kecepatan bulan, yaitu: 
1. Kecepatan relatif terhadap bumi yang bisa dihitung dengan rumus berikut:
­­ve = 2 . p . R / T 
dimana
R = jari-jari revolusi bulan = 384264 km
T = periode revolusi bulan = 655.71986 jam
Jadi
ve = 2 x 3.14162 x 384264 km / 655.71986 jam
= 3682.07 km/jam
2. Kecepatan relatif terhadap bintang atau alam semesta. Kecepatan ini yang akan diperlukan untuk menentukan perhitungan kecepatan cahaya (sang urusan). Menurut Albert Einstein, kecepatan jenis kedua ini dapat dihitung dengan mengalikan kecepatan jenis pertama dengan Cos a, sehingga secara matematis:
v = ve x Cos a 
Dimana:
a = sudut yang dibentuk oleh revolusi bumi selama satu bulan sideris,
= 26.92848º
Selanjutnya dengan mengingat beberapa parameter yang sudah diketahui berikut ini:
L = v . T,
v = ve . Cos a,
ve = 3682.07 km/jam,
a = 26.92848º,
T = 655.71986 jam, dan
t = 86164.0906 det,
maka nilai kecepatan sang urusan akan menjadi:
c.t = 12000 . L
c.t = 12000 . v.T
c.t = 12000 .(ve.Cos a).T
c = 12000.ve.Cos a.T/t
c = 12000 x 3682.07 km/jam x 0.89157 x 655.71986 jam/86164.0906 det
c = 299792.5 km/det
Jadi:
c = 299792.5 km/det
Kita bandingkan c (kecepatan sang urusan) hasil perhitungan ini dengan nilai c (kecepatan cahaya) sebagaimana yang sudah diketahui!
Nilai c hasil perhitungan => c = 299792.5 km/det
Nilai c hasil pengukuran:1. US National Bureau of Standards, c = 299792.4574 + 0.0011 km/det
2. The British National Physical Laboratory, c = 299792.4590+0.0008 km/det
3. Konferensi ke 17 tentang Ukuran dan Berat Standar “Satu meter adalah jarak tempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299792458 detik”
Allah SWT berfirman di dalam Al-Quran surat ke 32 (As Sajdah) ayat : 1-5:
” Alif Lam Mim. Turunnya kitab ini tanpa keraguan padanya, dari Rabb semesta. Tetapi mengapa mereka mengatakan:”Ia (Muhammad saw) mengada-adakannya”. Sebenarnya ini adalah kebenaran dari Rabbmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi  peringatan sebelummu; agar mereka mendapat petunjuk Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam periode,kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada -Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?  Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitunganmu” 
Kesimpulan:
“Perhitungan ini membuktikan keakuratan dan konsistensi nilai konstanta c hasil pengukuran selama ini dan juga menunjukkan kebenaran Al-Qur’anul karim sebagai wahyu yang patut dipelajari dengan analisis yang tajam karena penulisnya adalah Sang Pencipta Alam Semesta. Wallahu‘alam bish-showwab”
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Referensi: 
El-Naby, M.H., 1990, A New Astronomical Quranic Method for The Determination of
The Greatest Speed c [ http://www.islamicity.org/Science/960703A.HTM
]
-  Fix, John D. 1995, Astronomy, Journey of the Cosmic Frontier, 1st edition, Mosby-
Year Book, Inc., St Louis, Missouri
-  The Holy Quran online, [ http://islam.org/mosque/quran.htm]
-  Zuhdi, M. Presentasi kecepatan cahaya.

Mukjizat Al-Qur'an [ Ayat Ayat tentang Embrio Manusia]

                                         
Al-Qur’an adalah firman Tuhan yang tak pernah berubah semenjak kitab ini diwahyukan 1.400 tahun yang lalu. Ketika kita mengklaim bahwa Al-Qur'an adalah firman Tuhan, tentu kita harus bisa membuktikannya.  Jadi mari kita buktikan bahwa Al-Qur'an memang merupakan firman Tuhan. Pada surat Al-Mu'minuun, ayat 12-14, Tuhan berfirman dengan detil tentang proses penciptaan manusia. Dimulai dengan ayat:
“Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).  Kemudian air mani itu Kami jadikan "alaqah.” Lalu "alaqah" itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain."
Berabad-abad kemudian setelah diwahyukan, yakni di abad ke-21, baru diketahui bahwa ayat ini dengan jelas menjabarkan proses penciptaan manusia dengan benar dalam urutan yang kronologis. Meski begitu, apa yang harus kita perhatikan adalah tahap kedua, yang merupakan perkembangan embrio. Kata spesifik yang digunakan untuk mendeskripsikan embrio dalam ayat ini adalah kata “alaqah.” Kata alaqah ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia bisa berarti 3 hal:
1. gumpalan darah,
2. yang menggantung (bergantung pada sesuatu),
3. lintah.
Kenapa kata ini yang digunakan dan apa hubungannya dengan perkembangan embrio manusia?
Dapatkah embrio dideskripsikan sebagai gumpalan darah? Nah, bagaimana menurut anda setelah melihat gambar 1 di bawah ini?

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEHL5UMHiO6xUBEcrejQFCiRng-apSZrONLt1rIVSF_9LwbLpG0rMvBHGsSf_GE2yAahVF3673sWgfgRZJfTYQq7qlNVm4H_7ciwjAmH8cpu_HKKuFkAfnJDfxTiE2PY2RSf7-imrfXbpd/s1600/Embryo+looks+like+a+blood+clot.jpg
Gambar 1
Pada perkembangan embrio minggu ketiga, jantung yang bersekat terhubung dengan pembuluh darah untuk membentuk sebuah sistem kardiovaskular utama. Pada hari ke-21, darah mengalir dan jantung mulai berdetak.

Hal pertama yang kita pikirkan ketika mendengar kata “yang menggantung” adalah tali pusar. Tapi tali pusar terasa tidak tepat karena embrio belum terbentuk secara sempurna dalam fase ini. Baru pada zaman sekarang kita tahu bahwa tali pusar dibentuk dari batang penghubung, dan batang penghubung telah terbentuk pada saat embrio mulai terbentuk. 

                                          https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHwxYBNhJQC_xmzLBY0sJ6-S6AUyNqVwRY-3xO-Dt1kcKusiPNb8GqdKVuQtV73x9Y0o_y6y7Nxhm_GzXripMNVyB3eAbc33jslXl6WBCx-9wCQ8kyFfZcuVliUENL2F1KCQwNYyF3ZKOR/s1600/Connecting+stalk.jpg 
                          Gambar 1.1: Sebuah embrio yang terhubung dengan "batang penghubung"
Batang penghubung embrio dijelaskan oleh John Allan sebagai objek “untuk menggantungkan embrio yang berkembang dalam extra embryonic coelom.” Jadi sebuah embrio menggantung dan menyerupai gumpalan darah.  
 Tapi apa hubungannya sebuah embrio dengan lintah?
                                        https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2OX30zz0V8Ke5BSA1okZwXHIi2CmAfd_Q-Z_0eu3ww5lBYZkjr1hpaWF_kSaj8BcSOKi2v-mXsg_yFxGO2Dd4LGlXt6VuYmq2xyVPhj_W8xhbdRon5koHi6T84dd6ksk2oFzESdmbp_IM/s1600/Embryo+and+leech+comparison.jpg
                                                                          Gambar 1.2
 Kita bisa melihat dari gambar 1.2 di samping bahwa embrio sangat mirip dengan lintah.

Figur A. menunjukkan struktur embrio pada umur 24-25 hari.
Figur B. adalah gambar seekor lintah.
                                        https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR2KvPnVYFVc5h0J98uzGlhAewrFvKRVFFJPc1WZWFx6NpSntW8fDtzYKBeKy7jSnfcPFpFdKMI_x-zptOhQ51LsAh4v0KAXrsgBeQXw_ifpOO3oViEyXH7R3Ve0vFNhDUOXFCUBbX0G9Q/s1600/embryo+dan+leech+comparison+2.jpg
                                                                            Gambar 1.3
Dari gambar1.3 pada figur A. kita dapat melihat anatomi dalam seekor lintah. Sedangkan pada figur B. kita dapat melihat hasil x-ray dari embrio pada umur 24-25 hari. 
                                        https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmMiYDovpI72lXm8loJcEHx87muChBhJVGLW1BOO5JgWl1U6QW25o6xqa0AAKJTfRMtUodT0Es_lVwBvUkhxwkdfPQNtINv8G4BaNXU51jmL8V3Bsjm67L8AbtS0YK8DFaSYrIi59DvPb5/s1600/embryo+and+leech+comparison+3.jpg
                                                                              Gambar 1.4
Pada gambar 1.4 di bagan kiri adalah gambar kepala embrio pada umur 22 hari. Gambar ini tidak mungkin terlihat dengan mata telanjang, dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
Di bagan kanan adalah bagian belakang dari seekor lintah.

      Tak ada kata lain yang dapat menjelaskan semua ini, kecuali “LUAR BIASA.”
Gambar yang kami tunjukkan kepada anda tidak mungkin terlihat dengan mata telanjang atau bahkan diprediksikan oleh pikiran manusia. Sekali lagi, ayat yang kami tunjukkan diwahyukan lebih dari 1.400 tahun yang lalu kepada Muhammad yang bahkan tidak dapat membaca atau menulis.
Gambaran embrio manusia di dalam Al-Qur’an tidak dapat diketahui berdasarkan ilmu pengetahuan pada abad ke-7. Satu-satunya kesimpulan yang masuk akal adalah penjelasan ini diwahyukan dari Tuhan kepada Muhammad.
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quraan itu adalah benar."
(Quran 41:53)
Referensi: www.lampuislam.org 

Kamis, 15 September 2016

Menjawab Tuduhan Rasulullah SAW Menyalahi Hukum Al-Qur'an dalam Menikah karna Beristri lebih dari Empat.

Bismillahirrohmanirrohim....

 Saya sering sekali mendengar tuduhan dari kaum kafir dan orientalis bahwa Nabi Muhammad adalah tokoh pertama yang menyalahi hukum qur'an dalam hal nikah, dimana qur'an membolehkan bagi seorang lelaki muslim nikah dengan empat orang perempuan, sedangkan Nabi Muhammad adalah pengagum nafsu sex dan pecinta wanita, beliau menyalahi hukum dengan menikahi 12 orang perempuan. Yang lebih aneh lagi, qur'an menyifati beliau dengan sebaik-baik suri tauladan.


Klarifikasi :

"Nikahilah wanita-wanita (lain) yang kalian senangi masing-masing dua, tiga, atau empat—kemudian jika kalian takut tidak akan dapat berlaku adil, kawinilah seorang saja—atau kawinilah budak-budak yang kalian miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat pada tindakan tidak berbuat aniaya.” (QS an-Nisa’ [4]: 3)"

Mengapa Rasulullah Saw. tidak membatasi empat orang isteri saja, padahal Alqur'an membatasi jumlah isteri ketika beliau sedang beristeri 9 orang, dan mengapa tidak ditalak selebihnya?

Jawabannya; di ayat lain, Allah telah mengharamkan isteri-isteri beliau nikah dengan umatnya, karena status mereka adalah ummahat (ibu-ibu kaum muslimin) (QS: Al-Ahzab: 6 dan 53)."Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. Dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmin dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu mau berbuat baik kepada saudara-saudaramu (seagama). Adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Allah)"
(QS.Al-Ahzab:6)

"Apabila kamu meminta sesuatu kepada mereka, maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti Rasulullah dan tidak mengawini isteri-isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar di sisi Allah.
Jika seandainya ditalak, maka akan dikemanakan mereka. Bukankah hal yang sama, kita tidak tega melakukannya untuk anak perempuan kandung, saudara, dan ibu kita. Sebab lainnya; jika Rasulullah menalak isterinya, maka akan membuat isteri-isterinya bersedih, mendatangkan kebencian keluarga dan kabilah mereka"
(QS.Al-Ahzab:53)

Ada orang yang bilang; kalau begitu apa bedanya dengan isteri-isteri kaum muslim yang tertalak, bukankah mereka juga akan bersedih, keluarga dan kabilahnya akan tersinggung.

Jawabannya; Benar, namun Rasulullah beda dengan lelaki/suami muslim lainnya.

Tanya kenapa? Karena kebencian dan kekalutan batin dari pihak isteri, keluarga, dan kabilahnya, hanya dia sendiri yang merasai akibatnya.Adapun Rasulullah, benci dan kekalutan yang ditujukan kepada beliau, sama halnya ditujukan kepada Allah. lebih-lebih, bila sudah menyangkut dakwah. Bisa-bisa misi Islam tidak berhasil.

Terus, mengapa Rasulullah poligami? Karena, hal itu adalah perintah Allah berdasarkan sebab-sebab tertentu.

Pertanyaan balik; nafsu sex itu meningkat bila seseorang bertambah usianya, atau malah berkurang?

Karena Jika Rasulullah pengagum sex, mengapa beliau tidak melakukan poligami saat usia muda?

Sejarah telah mengabarkan kepada kita, bahwa beliau monogami bersama Siti Khadijah selama dua puluh lima tahun. Saat-saat dimana jiwa muda bergelora. Juga, Siti Khadijah lebih tua dari beliau lima belas tahun. Beliau tidak nikah, kecuali setelah Siti Khadijah wafat. 

Sepanjang hayatnya, Nabi lebih lama bermonogami daripada berpoligami. Bayangkan, monogami dilakukan Nabi di tengah masyarakat yang menganggap poligami adalah lumrah. Rumah tangga Nabi SAW bersama istri tunggalnya, Khadijah binti Khuwalid RA, berlangsung selama 25 tahun. Baru kemudian, dua tahun sepeninggal Khadijah, Rasulullah berpoligami Ketika Rasulullah berusia sekitar 52 atau 53 tahun. Itu pun dijalani hanya sekitar 10 tahun dari sisa hidup beliau. Namun hal ini seringkali diacuhkan oleh para penghujat islam. Ditambah dengan aktifitas dakwah yang padat, salat tahajud sampai kaki beliau bengkak, ikut bertempur memerangi orang-orang kafir, menerima tamu-tamu yang berkunjung, mengadakan perjanjian-perjanjian damai demi keamanan dengan Yahudi, orang-orang munafik, dan kabilah-kabilah tetangga, dll. Yang jika ditela'ah, satu orang anak manusiapun tidak mampu melakukan berbagai aktifitas yang padat tadi. Mungkinkah, Rasulullah masih punya waktu banyak dan tenaga yang cukup untuk bersenang-senang dengan isteri-isterinya?

Belum lagi kehidupan beliau yang penuh dengan kezuhudan dan kesederhanaan. Sampai-sampai, saat beliau sangat lapar, dua butir batu beliau gunakan untuk menonggak perutnya, agar rasa lapar tidak terasa. Makan hanya dengan tiga butir kurma dan dapurnya hampir tidak pernah berasap. Juga, keseringan puasanya. Padahal umatnya dilarang puasa wisal (bersambung) sedangkan beliau sendiri puasa wisal sampai tiga hari berturut-turut.

Pertanyaannya : masihkan tersisakah nafsu sahwat Beliau ?

Kalau Rasulullah pengagum sex, mengapa beliau memilih isteri-isteri yang sudah lanjut usia, lemah, hanya Aisyah yang beliau nikahi ketika masih gadis?

Mengapa pula Rasulullah memilih janda-janda? Sejarah membuktikan, bahwa semua isteri Rasulullah adalah wanita-wanita lanjut usia, lemah, dan janda. Kecuali Siti Aisyah. Bahkan sebagian mereka telah sangat lanjut usia. Seperti Siti Khadijah, Siti Saudah, dan Siti Zainab binti Khuzaimah. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa pengagum sex paling suka bila isterinya bersolek dan berpakaian yang paling indah. Apa yang kita saksikan dengan isteri-isteri Rasulullah. Mereka ketika meminta beliau agar nafkah ditambah, langsung Allah memerintahkan mereka untuk memilih salah satu dari dua hal; ditalak atau hidup bersama Rasulullah dengan kezuhudan dan kesederhanaan. (Q.S: al-Ahzab: 28-29).

Saat itu pilihan mereka adalah Allah, Rasulullah, dan kenikmatan surga. Lalu Allah dan Rasulullah-pun meridhai mereka. Kedudukan orang nabi di tengah umatnya tidak sama. Kedudukannya jauh lebih tinggi, bahkan dari derajat para malaikat sekalipun. Bukankah sampai pada titik tertentu dari langit yang tujuh itu, malaikat Jibril pun harus berhenti dan tidak bisa meneruskan perjalanan mi’raj? Sementara nabi Muhammad SAW sendiri saja yang boleh meneruskan perjalanan. Ini menunjukkan bahwa derakat beliau SAW lebih tinggi dari malaikat Jibril `alaihissalam.

Demikian juga dengan masalah dosa. Kalau manusia umumnya bisa berdosa dan mendapat pahala, para nabi justru sudah dijamin suci dari semua dosa . Artinya, seandainya mau, para nabi itu mengerjakan hal-hal yang diharamkan, sudah pastiAllah tidak akan menjatuhkan vonis dosa kepada mereka. Sebab tugas mereka hanya menyampaikan syariah saja, baik dengan lisan maupun dengan peragaan. Namun karena para nabi itu dijadikan qudwah hidup, maka mereka pun beriltizam pada syariat yang mereka sampaikan.

Pengecualian Syariat Buat Pribadi Rasulullah SAW
Dalam implementasinya, memang secara jujur harus diakui adanya sedikit detail syariah yang berbeda antara Rasulullah SAW dengan umatnya. Namun pengecualian ini sama sekali tidak merusak misi utamanya sebagai pembawa risalah dan juga qudwah. Sebab di balik hal itu, pasti ada hikmah ilahiyah yang tersembunyi.
Misalnya, bila umat Islam tidak diwajibkan melakukan shalat malam, maka Rasulllah SAW justru diwajibkan untuk melakukannya.


إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَى مِن ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِّنَ الَّذِينَ مَعَكَ وَاللَّهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ عَلِمَ أَن لَّن تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَؤُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ عَلِمَ أَن سَيَكُونُ مِنكُم مَّرْضَى وَآخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِن فَضْلِ اللَّهِ وَآخَرُونَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَاقْرَؤُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ
اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ"Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah dari Al-Qur’an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah dari Al-Qur’an dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."  (QS.Al-Muzammil:19) 

Bila umat Islam diharamkan berpuasa dengan cara wishal , maka Rasulullah SAW justru diperbolehkan bahkan diperintahkan.

عن ابن عمر - رضي الله تعالى عنهما - قال: { واصل رسول الله صلى الله عليه وسلم في رمضان, فواصل الناس.. فنهاهم, قيل له: 
إنك تواصل, قال: إني لست مثلكم, إني أطعم وأسقى


Dari Ibnu Umar ra berkata bahwa Rasulullah SAW berpuasa wishal di bulan Ramadhan. Lalu orang-orang ikut melakukannya. Namun beliau SAW melarangnya. Orang-orang bertanya, Mengapa Anda melakukannya? Beliau menjawab, aku tidak seperti kalian. Sebab aku diberi makan dan diberi minum.

Bila isteri-isteri umat Islam tidak diwajibkan bertabir dengan laki-laki ajnabi, khusus buat para isteri Rasulllah SAW telah ditetapkan kewajiban bertabir. Sehingga wajah mereka tidak bolehdilihat oleh laki-laki, sebagaimana mereka pun tidak boleh melihat wajah laki-laki lain. Hal itu berlaku buat para isteri nabi SAW. Kejadian itu bisa kita lihat tatkala Abdullah bin Ummi Maktuh yang buta masuk ke rumah nabi SAW, sedang saat itu beliau sedang bersama dua isterinya. Rasulullah SAW lalu memerintahkan mereka berhijab , meski Abdullah bin Ummi Maktum orang yang buta matanya. Namun Rasulullah SAW menjelaskan bahwa kedua isterinya bukan orang yang buta.

Karena itulah Allah SWT berfirman di dalam Al-Quran:

وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِن وَرَاء حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ وَمَا كَانَ لَكُمْ أَن تُؤْذُوا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا أَن تَنكِحُوا أَزْوَاجَهُ مِن بَعْدِهِ أَبَدًا إِنَّ ذَلِكُمْ كَانَ عِندَ اللَّهِ عَظِيمًا
"........ Apabila kamu meminta sesuatu kepada mereka , maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti Rasulullah dan tidak mengawini isteri-isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar di sisi Allah." (QS.Al-Ahzab:53)

Bila wanita yang telah ditinggal mati oleh suaminya selesai dari ‘iddah mereka boleh dinikahi oleh orang lain, maka para janda Rasulullah SAW justru haram dinikahi selamanya oleh siapapun. Bahkan kepada mereka disandangkan gelar ummahatul mukminin yang artinya adalah ibu orang-orang mukmin. Haramnya menikahi janda Rasulullah SAW sama dengan haramnya menikahi ibu sendiri.

Dan masih ada beberapa lagi kekhususan Rasulullah SAW. Salah satunya adalah kebolehan beliau untuk tidak menceraikan isteri yang jumlahnya sudah lebih dari 4 orang. Sedangkan umat Islam lainnya, disuruh untuk menceraikan isteri bila melebihi 4 orang.Sebagaimana kita ketahui di masa lalu dan bukan hanya terjadi pada bangsa Arab saja, para laki-laki memiliki banyak isteri, hingga ada yang mencapai ratusan orang. Barangkali hal itu terasa aneh untuk masa sekarang. Tapi percayalah bahwa gaya hidup manusia di masa lalu memang demikian. Dan bukan hanya tradisi bangsa Arab saja, melainkan semua bangsa. Sejarah Eropa, Cina, India, Afrika, Arab dan nyaris semuanya, memang terbiasa memiliki isteri banyak hingga puluhan. Bahkan para raja di Jawa pun punya belasan selir.

Lalu datanglah syariat Islam yang dengan bijaksana memberikan batasan hingga maksimal 4 orang saja. Kalau terlanjur sudah punya isteri lebih dari empat, harus diceraikan suka atau tidak suka. Kalau kita melihat dari sudut pandang para isteri, justru kita seharusnya merasa kasihan, karena harus diceraikan.

Karena itulah khusus bagi Rasulullah SAW, Allah SWT tidak memerintahkannya untuk menceraikan para isterinya. Tidak ada pembatasan maksimal hanya 4 orang saja. Justru pengecualian itu merupakan bentuk kasih sayang Nabi SAW kepada mereka, bukan sebaliknya seperti yang dituduhkan oleh para orintelis dan kafir yang hatinya hitam itu. Mereka selama ini menuduh Rasulullah SAW sebagai orang yang haus perempuan, naudzu bilahi min zalik.Berikut adalah nama-nama istri Rasulullah dan alasan-alasan beliau memperistrinya :

1. Khadijah binti Khuwailid RA,

Ia dinikahi oleh Rasulullah SAW di Mekkah ketika usia beliau 25 tahun dan Khadijah 40 tahun. Dari pernikahnnya dengan Khadijah Rasulullah SAW memiliki sejumlah anak laki-laki dan perempuan. Akan tetapi semua anak laki-laki beliau meninggal. Sedangkan yang anak-anak perempuan beliau adalah: Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum dan Fatimah. Rasulullah SAW tidak menikah dengan wanita lain selama Khadijah masih hidup.

2. Saudah binti Zam’ah RA
Dinikahi oleh Rasulullah SAW pada bulan Syawwal tahun kesepuluh dari kenabian beberapa hari setelah wafatnya Khodijah. Ia adalah seorang janda yang ditinggal mati oleh suaminya yang bernama As-Sakron bin Amr. Beliau SAW nikah dengan Siti Saudah binti Zam'ah yang janda ditinggal mati suami. Sedangkan kerabatnya adalah orang-orang musyrik. Usia Siti Saudah kala itu enam puluh enam tahun. Lebih tua dengan beliau lima belas tahun. Demi tidak membiarkan Siti saudah dalam kesendirian, sebatang kara. Karena kalau dia kembali ke kerabatnya yang musyrik, maka Islamnya akan terancam. Sebelumnya Siti Aisyah bermimpi, bahwa Siti Saudah menjadi isteri Rasulullah. (Sahihul Jami': 915).
3. Aisyah binti Abu Bakar RA

dinikahi oleh Rasulullah SAW bulan Syawal tahun kesebelas dari kenabian, setahun setelah beliau menikahi Saudah atau dua tahun dan lima bulan sebelum Hijrah. Tentang berapa usia aisyah ketika menikah, silahkan buka link ini

http://lampuislam.blogspot.com/2013/09/berapa-umur-aisyah-ketika-menikah.html

Ia adalah seorang gadis dan Rasulullah SAW tidak pernah menikahi seorang gadis selain Aisyah.

Dengan menikahi Aisyah, maka hubungan beliau dengan Abu Bakar menjadi sangat kuat dan mereka memiliki ikatan emosional yang khusus. Posisi Abu Bakar sendiri sangat pending dalam dakwah Rasulullah SAW baik selama beliau masih hidup dan setelah wafat. Abu Bakar adalah khalifah Rasulullah yang pertama yang di bawahnya semua bentuk perpecahan menjadi sirna.

Selain itu Aisyah ra adalah sosok wanita yang cerdas dan memiliki ilmu yang sangat tinggi dimana begitu banyak ajaran Islam terutama masalah rumah tangga dan urusan wanita yang sumbernya berasal dari sosok ibunda muslimin ini.

4. Hafsah binti Umar bin Al-Khatab RA,

beliau ditinggal mati oleh suaminya Khunais bin Hudzafah As-Sahmi, kemudian dinikahi oleh Rasulullah SAW pada tahun ketiga Hijriyah. Beliau menikahinya untuk menghormati bapaknya Umar bin Al-Khatab.Dengan menikahi hafshah putri Umar, maka hubungan emosional antara Rasulullah SAW dengan Umar menjadi sedemikian akrab, kuat dan tak tergoyahkan. Tidak heran karena Umar memiliki pernanan sangant penting dalam dakwah baik ketika fajar Islam baru mulai merekah maupun saat perluasan Islam ke tiga peradaban besar dunia. Di tangan Umar, Islam berhasil membuktikan hampir semua kabar gembira di masa Rasulullah SAW bahwa Islam akan mengalahkan semua agama di dunia.

Catatan : Rasulullah menikah dengan Siti Aisyah dan Siti Hafsah sebagai penghargaan kepada keduanya, juga kepada kedua orang tua keduanya. Sebab kedua bapak mereka adalah menteri beliau (Abu Bakar As-shiddieq dan Umar bin Khaththab). Hal ini demi tidak menghalangi keduanya untuk menziarahi Rasulullah kapan saja.

5. Zainab binti Khuzaimah RA,

Dari Bani Hilal bin Amir bin Shofiyah. Sebelumnya ia bersuamikan Abdulloh bin Jahsy akan tetapi suaminya syahid di Uhud, kemudian Rasulullah SAW menikahinya pada tahun keempat Hijriyyah. Ia meninggal dua atau tiga bulan setelah pernikahannya dengan Rasulullah SAW . Siti Zainab binti Khuzaimah paling tua dibanding Rasulullah. Suaminya gugur pada perang Uhud. Tiada seorangpun yang mencoba menikahinya. Rasulullah kemudian menikahinya. Zainab binti Khuzaimah terkenal kala itu, dengan panggilan Umu Masakin (ibu para fakir miskin). Karena dia sering berinfak.

6. Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah RA,
Sebelumnya menikah dengan Abu salamah, akan tetapi suaminya tersebut meninggal di bulan Jumada Akhir tahun 4 Hijriyah dengan menngalkan dua anak laki-laki dan dua anak perempuan. Ia dinikahi oleh Rasulullah SAW pada bulan Syawwal di tahun yang sama. Alasan beliau menikahinya adalah untuk menghormati Ummu Salamah dan memelihara anak-anak yatim tersebut.  Ummu Salamah adalah salah peserta hijrah ke Habasyah dan Madinah. Suaminya yang baik hati, Abu Salamah meninggal dunia, sedangkan dia mempunyai anak-anak yang butuh asuhan. Maka Rasulullah menikahinya demi memuliakan dia, karena dia penyabar, juga karena dia termasuk golongan orang-orang yang menganut Islam dimasa awal-awal. Dan yang jelas, demi memuliakan mantan suaminya yang begitu baik. Dengan cara mengasuh anak-anaknya. Rasulullah SAW sebenarnya telah berdoa kepada Allah agar Umi Salamah mendapatkan suami yang terbaik. Di malam pertama, Rasulullah menanyai anak-anaknya. Karena beliau tidak melihat mereka nampak bersama ibunya. Umi Salamah menjawab; mereka di rumah paman mereka. Rasulullah tidak menerima hal itu, lalu memerintahkan kepadanya agar mereka balik. Setelah itu Rasulullah bersabda; "barang siapa yang memisahkan antara orang tua dan anaknya, maka Allah akan memisahkannya dengan orang yang dia cintai di hari kiamat". (Sunan Turmudzi dan Sahihul Jami': 6412).
Rasulullah sangat menyayangi anak-anak Umu Salamah. Menimang mereka, bermain bersama, makan bersama.

7. Zainab binti Jahsyi bin Royab RA,

dari Bani Asad bin Khuzaimah dan merupakan puteri bibi Rasulullah SAW. Sebelumnya ia menikahi dengan Zaid bin Harits kemudian diceraikan oleh suaminya tersebut. Ia dinikahi oleh Rasulullah SAW di bulan Dzul Qo’dah tahun kelima dari Hijrah.

Pernikahan tersebut adalah atas perintah Allah SWT untuk menghapus kebiasaan Jahiliyah dalam hal pengangkatan anak dan juga menghapus segala konskuensi pengangkatan anak tersebut. Untuk lebih jelasnya silahkan buka link ini
beliau tidak menikahi menantunya.

8. Juwairiyah binti Al-Harits RA,

pemimpin Bani Mustholiq dari Khuza’ah. Ia merupakan tawanan perang yang sahamnya dimiliki oleh Tsabit bin Qais bin Syimas, kemudian ditebus oleh Rasulullah SAW dan dinikahi oleh beliau pada bulan Sya’ban tahun ke 6 Hijrah.

Alasan beliau menikahinya adalah untuk menghormatinya dan meraih simpati dari kabilhnya (karena ia adalah anak pemimpin kabilah tersebut) dan membebaskan tawanan perang.


9. Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan RA,

sebelumnya ia dinikahi oleh Ubaidillah bin Jahsy dan hijrah bersamanya ke Habsyah. Suaminya tersebut murtad dan menjadi nashroni dan meninggal di sana. Ummu Habibbah tetap istiqomah terhadap agamanya. Ketika Rasulullah SAW mengirim Amr bin Umayyah Adh-Dhomari untuk menyampaikan surat kepada raja Najasy pada bulan Muharrom tahun 7 Hijrah. Nabi mengkhitbah Ummu Habibah melalu raja tersebut dan dinikahkan serta dipulangkan kembali ke Madinah bersama Surahbil bin Hasanah.

Sehingga alasan yang paling kuat adalah untuk menghibur beliau dan memberikan sosok pengganti yang lebih baik baginya. Serta penghargaan kepada mereka yang hijrah ke Habasyah karena mereka sebelumnya telah mengalami siksaan dan tekanan yang berat di Mekkah. Adapun Ummu Habibah (Ramlah binti Abi Sufyan) mendapatkan terror dari bapakdan saudaranya. Lalu dia hijrah bersama suaminya ke Habsyah. Tiba di sana, suaminya masuk agama Kristen. Jadilah dia dalam kesendirian. Rasulullah kemudian mengirim utusan kepada Raja Habsyah, Najasyi, agar meminangnya untuk Rasulullah, demi memuliakan Ummu Habibah. Jika dia kembali kepada kerabatnya, maka dipastikan, dia akan sengsara lagi.

10. Shafiyyah binti Huyay bin Akhtab RA,

dari Bani Israel, ia merupakan tawan perang Khaibar lalu Rasulullah SAW memilihnya dan dimeredekakan serta dinikahinya setelah menaklukan Khaibar tahun 7 Hijriyyah.

Siti Shafiyah binti Huyayyi tertawan pada perang Khaibar. Dalam perang itu suami, bapak, saudara, dan pamannya terbunuh. Rasulullah membebaskannya, demi kasih sayang, hormat, dan agar ada yang  menaunginya. Siti Shafiyah sebelumnya bermimpi, bulan purnama jatuh di pangkuannya. Tatkala dia menceritakan mimpinya kepada keluarganya. Pamannya langsung menamparnya dan berkata; kau mau menikah dengan Nabinya bangsa Arab itu.
Pernikahan tersebut bertujuan untuk menjaga kedudukan beliau sebagai anak dari pemuka kabilah.

11. Maimunah binti Al- Harits RA ,

saudarinya Ummu Al-Fadhl Lubabah binti Al-Harits. Ia adalah seorang janda yang sudah berusia lanjut, dinikahi di bulan Dzul Qa?dah tahun 7 Hijrah pada saat melaksanakan Umroh Qadho.

Dari kesemua wanita yang dinikahi Rasulullah SAW, tak satupun dari mereka yang melahirkan anak hasil perkawinan mereka dengan Rasulullah SAW, kecuali Khadijatul Kubra seperti yang disebutkan di atas. Namun Rasulullah SAW pernah memiliki anak laki-laki selain dari Khadijah yaitu dari seorang budak wanita yang bernama Mariah Al-Qibthiyah yang merupakan hadiah dari Muqauqis pembesar Mesir. Anak itu bernama Ibrahim namun meninggal saat masih kecil.

Demikianlah sekelumit data singkat para istri Rasulullah SAW yang mulia, dimana secara khusus Rasulullah SAW diizinkan mengawini mereka dan julah mereka lebih dari 4 orang, batas maksimal poligami dalam Islam.

Dari kesemuanya itu, umumnya Rasulullah SAW menikahi mereka karena pertimbangan kemanusiaan dan kelancaran urusan dakwah.

12. Maria Al-Qibthiyah
Maria Al-Qibthiyah adalah budak hadiah dari Pengusa Mesir, Raja Muqauqis yang beragama kristen. Tidak benar kalau Rasulullah SAW berzina dengan budak tersebut. Dan tidak juga benar Maria adalah budak istri Rasulullah Hafsah, Putri Umar Al Khattab. Maria adalah budak Rasulullah SAW sendiri sekaligus istri beliau dari golongan hamba sahaya dalam bahasa kita adalah selir, bukan budak Hafsah istri Rasulullah Putri Umar Al Khattab Al Faruq.  Sementara Maria sendiri adalah istri beliau (Rasulullah SAW) yang dari buah perkawinannya lahirlah Ibrahim yang meninggal pada umur 2 tahun.
Dengan lahirnya Ibrahim maka status Maria bukanlah selir lagi melainkan sama kedudukannya dengan istri-istri nabi yang lain

SECARA GARIS BESAR, ALASAN RASULULLAH BERPOLIGAMI ADALAH

1. Demi menanamkan benih kasih sayang dengan kerabat dan kabilah isteri-isterinya.

2. Agar mereka masuk Islam.3. Agar kepribadian Rasulullah dirumah diketahui oleh banyak orang. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa banyak orang yang nampak di luar rumah sebagai seorang yang alim dan bertaqwa, tetapi ketika di dalam rumahnya, sifat-sifat tadi tidak bisa dipertahankan. Maka, demi mengekspos seluruh kepribadian Rasulullah di dalam rumah, dibutuhkan lebih dari seorang isteri. Karena satu saja tidak cukup. Dan kalau hanya seorang isteri, maka akan kemungkinan besar, si isteri akan dituduh menutup-nutupi kejelekan suami, karena saking cintanya kepada suami, saking sibuknya isteri mengurusi rumah tangga, atau karena lupa. Jika informasi tentang kepribadian Rasulullah bersumber dari banyak isteri, maka dipastikan informasi itu sangat benar dan sangat akurat. Secara naluri, isteri satu-satunya pasti cinta kepada suaminya. Dan cenderung untuk menutupi kejelekan suaminya. Adapun jika isteri banyak, maka cenderung mereka akan benci dan menyebarkan aib-aibnya, walaupun suami mereka sudah meninggal dunia. Belum lagi, jika ternyata yang membunuh pemimpin dan pembesar kaum, serta keluarganya adalah suami mereka. Seperti terbunuhnya keluarga Siti Shafiyah dan Siti Juwairiyah (sebelum keduanya masuk Islam). Lain halnya dengan Rasulullah. Isteri-isterinya ketika selama bergaul dengan beliau, bernaung dalam bimbingan beliau, kepribadian luhur beliau tetap konsisten saat sunyi maupun ramai. Hal ini yang menjadikan, isteri-isterinya bisa dipercaya oleh kaum muslimin atas informasi tentang tingkah laku beliau di rumah.

Sedikit saja ada sikap Rasulullah yang menyimpang dari kepatutan, pasti akan tersebar luas.

4. Rumah-rumah isterinya menjadi pusat penyebaran risalah Islam. Lebih lagi, bila ajaran yang menyangkut masalah khusus perempuan. 5. Istri-istri Rasulullah adalah duta-duta Islam kepada kaum dan kabilah dimana mereka lahir dan besar. Dengan adanya pendidikan dan taujih yang berasal dari guru mereka sekaligus suami mereka, menjadikan mereka lebih mengenal karakter Islam yang kaffah yang bersumber dari Rasulullah SAW langsung dan wahyu yang diberikan kepada Beliau. Dengan adanya istri-istri Rasulullah sebagai duta-duta Islam menjadikan penyebaran dan tarbiyah Islam kepada umat menjadi lebih efisien dan cepat serta terarah.

Poligami yang dilakukan oleh Rasulullah sesungguhnya sarat dengan catatan-catatan penting. Beliau tidak melakukannya secara bebas dan tanpa pertimbangan. Sangat berbeda dengan praktek poligami oleh kebanyakan orang. Umumnya orang berfikir, yang penting tidak lebih dari empat orang isteri, maka bisa saja ganti-ganti isteri. Talak sana sini. Akad sini sana. Adalah Rasulullah, beliau dilarang nikah lagi, selain yang telah ada disisinya. Walaupun salah satu atau semuanya meninggal dunia. (Baca Q.S: al-Ahzab: 52)

Adapun hukum menikah dalam islam yaitu monogami dan poligami. "Nikahilah wanita-wanita (lain) yang kalian senangi masing-masing dua, tiga, atau empat—kemudian jika kalian takut tidak akan dapat berlaku adil, kawinilah seorang saja—atau kawinilah budak-budak yang kalian miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat pada tindakan tidak berbuat aniaya. (QS an-Nisa’ [4]: 3)"
"Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki yang demikian itu adalah lebih dekat tidak berbuat aniaya." (QS.An-Nisaa’:3)Jadi pernikahan dalam islam itu ada 2
1.Bahwa asas perkawinan dalam Islam itu Monogami.
2. Bahwa asas perkawinan dalam Islam adalah Poligami

Allah SWT memperbolehkan poligami itu dengan syarat harus adil. Mengenai keadilan ini harus dikaitkan dengan firman Allah SWT dalam Surat An Nisaa' ayat 129 yang artinya:

"Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil diantara isteri-isterimu, walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian. Karena itu janganlah kamu terlalu cenderung kepada yang kamu cintai, sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri dari kecurangan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang."

Dan jika memang mampu berlaku adil dan terdapat alasan yg kuat untuk poligami maka hal itu adalah solusi bagi keadaan tertentu, misal:

1. Isteri mandul
2. Isteri yang mempunyai penyakit yang dapat menghalangi suaminya untuk memberikan nafkah batin
3. Bila suami mempunyai kemauan seks luar biasa (over dosis), sehingga isterinya haid beberapa hari saja mengkhawatirkan dirinya berbuat serong.
4. Bila suatu daerah yang jumlah perempuannya lebih banyak daripada laki-laki. Sehingga apabila tidak poligami mengakibatkan banyak wanita yang berbuat serong
5.  Melindungi seorang perempuan dari fitnah atau gangguan orang lain

Faktanya di lapangan, pernikahan monogami jauh lebih banyak daripada poligami, tapi kenapa justru poligami yg jadi sorotan???
Naif sekali jika Kristen penghujat islam menentangnya karena dalam alkitab mereka, tidak ada satu ayatpun yang mengecam apalagi melarang poligami.

Kitab Ulangan 21:15-16 dan Keluaran 21:10 menjelaskan, beberapa aturan hukum beristri lebih dari satu. Ini adalah bukti bahwa alkitab (Bibel) pun tidak melarang poligami. Alkitab, memberikan aturan tentang poligami, sesuai zaman yang berlaku pada masa itu.

Dalam Alkitab, pelaku poligami pertama kali adalah Lamekh (Kejadian 4:19). Dalam Ulangan 25:5 disebutkan, jika suami meninggal, maka sang istri itu harus dinikahi oleh saudara lelaki sang suami. Perkawinan antara janda dengan ipar ini disebut "Kewajiban Perkawinan Ipar".

Jika saudara Ipar sudah beristri, ia harus memoligami janda iparnya. Jika saudara ipar itu menolak menikahinya dengan alasan tidak suka, ia dihukum oleh tokoh Nasrani dengan cara diludahi mukanya (Ulangan 25:9).

Dalam Bibel pun terdapat puisi tentang poligami : Permaisuri ada enam puluh, selir delapan puluh, dan dara-dara tak terbilang banyaknya. Tetapi dialah satu-satunya merpatiku, idam-idamanku, satu-satunya anak ibunya, anak kesayangan bagi yang melahirkannya, putri-putri melihatnya dan menyebutnya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir memujinya (Kidung Agung 6:8-9).

Legalnya poligami ini, didukung fakta di dalam Bibel, bahwa para Nabi Bani Israil juga berpoligami. Nabi Ibrahin punya dua istri, yaitu Sara (Kejadian 11:29-31) dan Hagar (Kejadian 11:29-31). Selain itu, Ibrahim disebut juga punya gundik bernama Kentura (Kejadian 25:1).

Nabi Yakub punya empat istri, yaitu Lea, Rahel, Bilha dan Zilpa (Kejadian 29:31-32, 30:34, 30:39). Jejak Nabi Yakub ditiru oleh anaknya, Esau, dengan menikahi dua perempuan Kanaanm yaitu Ada dan Oholibama (Kejadian 36:2-10).

Nabi Musa berpoligami dengan mengawini dua istri. Salah satunya bernama Zipora (Keluaran 18:2, Bilangan 12:1). Salomo alias Nabi Sulaiman punya 700 istri dan 300 gundik (I Raja-raja:1-3). Anak kandung Salomo, Rehabeam, juga berpoligami. Ia punya 18 istri dan 60 gundik yang memberinya 28 anak laki-laki dan 60 perempuan (2 Tawarikh 11:21).

Nabi Daud memiliki banyak istri dan gundik, diantaranya Ahinoam, Abigail, Maacha, Hadjit, Edjla, Michal dan Batsyeba ,(I Samuel 25:43-44,27:3,30:5, II Samuel 3:1-5, 5:13, I Tawarikh 3:1-9, 14:3, II Samuel 16:22). Simson kawin beberapa kali (Hakim-hakim 14:10, 16:1-4), dan masih banyak lagi daftar pelaku poligami dalam Alkitab.

Jauh sebelum Rasul lahir, Nabi Daud, Abraham, Yakub dan Salomo telah mempraktikan poligami. Tapi tak satupun ayat Bibel yang mengecam atau menilainya sebagai tindakan yang salah, bermaksiat dan dosa.

Nabi Daud, mengoleksi banyak  istri dan gundik, tapi Tuhan tidak mengecamnya sebagai kelemahan. Bahkan, Tuhan memberikan penghargaan dengan julukan "Nabi yang taat kepada Tuhan dan berkenan di hati-Nya" (Kisah Para Rasul 13:22).

Nabi Yakub menikahi banyak wanita yang memiliki hubungan darah. Toh, Yakub tidak dibenci Tuhan. Semasa hidunya, Allah justru menampakkan diri keada Yakub sebagai Allah Yang Maha Kuasa (Keluaran 6:2). Bahkan, Tuhan menjanjikan akan memberikan sebuah negeri pada keturunan Yajub (KEluaran 33:1). "Yakub adalah nabi yang diberkati Tuhan, berada dalam kerajaan Sorga (Kerajaan Allah) bersama dengan Abraham, Ishak dan semua nabi Allah," (Matius 8:11), Lukas 13:28).

Labi Lot (Luth), dalam Bibel juga disebut memoligami dua kakak beradik hingaa beranak-pinak. Tapi, Tuhan tidak menegurnya sebagai orang yang berdosa karena berpoligami. Bahkan, Tuhan membeirkan pujian kepada Lot sebagai orang yang benar dan taat jepada Tuhan (II Petrus 2:7).

Bahkan, Nabi Salomo (Sulaiman) dalam Bibel diceritakan sebagai nabi superpoligami dengan koleksi istri terbanyak di dunia. Tuhan juga tidak mencelanya, sebagai tindakan maksiat. Tuhan justru menyayngi Salomo sebagai orang yang sudah dipilih Tuhan sejak bayi menjadihamba-Nya yang akan mendirikan Bait Allah (I Tawarikh 22:9-10).

Pada masa Yesus, jika praktik poligami ini tercela dan hrus dihapus, pasti yesus menyikapinya dengan tegas. Ternyata, Yesus tidak pernah menghapus aturan tentang poligami yang diterapkan para Nabi terdahulu. "Janganlah kamu menyangka, bahw aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya," (Matius 5:17).

Dalam buku Sex in The Bible, halaman 5 disebutkan, Yesus sendiri -meski Bibel tak menceritakan- apakah dia pernah menikah dan berpoligami? Tapi, Ia tak pernah komplain ketika murid terkasihnya, Petrus, menikah berulangkali. Yesus tak mengecam apalagi menyuruh Petrus menceraikan istri-istrinya. Ini menunjukkan, Yesus tidak mengharamkan poligami.
Sikap Yesus ini bisa dimaklumi, karena leluhur Yesus sendiri adalah pelaku poligami.

Sumber: muslim-menjawab
Referensi: www.lampuislam.org 
Facebook Page Daily Islamic: www.facebook.com/riska.pratama.ardi 

Pembahasan Seks dalam Al-Qur'an dibandingkan Alkitab

Kitab suci di katakan suci karena kitab tersebut mengajarkan peraturan hidup yang baik untuk semua kalangan, mulai dari yang baru lahir sampai yang sudah di usia senja atau bahkan yang sudah meninggal. Kenapa? Karena kitab suci adalah Perkataan Tuhan yang Maha Esa, kalimat-kalimat yang indah tersebut di letakkan-Nya di mulut Nabi-nabi yang di utus-Nya, manusia-manusia pilihan yang bersih dari dosa. Ayat demi ayat yang indah dan tidak memiliki cacat sedikitpun, ayat-ayat yang penuh dengan ilmu pengetahuan yang menjadikan manusia mengenal dengan baik siapa dirinya dan siapa Tuhannya dan hubungan di antara keduanya.

Namun bila dalam kitab suci tersebut di temukan beberapa ayat yang terasa ganjil, apakah itu benar-benar Firman Tuhan atau bukan, maka kesucian kitab yang di katakann suci itu sudah ternoda oleh tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Apalagi jika ayat-ayat itu belum pantas di pelajari oleh segelintir orang, misalnya anak-anak yang belum pantas mengenal apa yang di sebut dengan “SEKS”.
Sebelum melangkah lebih jauh, terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian dari seks itu. Seks adalah sifat-sifat yang membedakan antara laki-laki dengan perempuan atau keinginan syahwat. Secara umum, perkataan seks memberikan gambaran secara umum tentang suatu keadaan dan suatu hubungan antara laki-laki dewasa dengan perempuan dewasa. Setiap agama mengajarkan tentang seks ini sesuai dengan ciri khas agama tersebut, dalam hal ini saya mencoba membandingkan pendidikan seks antara Al-Qur’an sebagai kitab suci agama Islam dengan Bible sebagai kitab suci agama Kristen. Membahas bagaimana cara Islam memberikan pendidikan seks kepada umatnya melalui Al-Qur’an dan Hadits; dan bagaimana cara Kristen memberikan pendidikan seks kepada umatnya memalui Bible.
Dalam Al-Qur’an Suci Allah Azza Wa Jalla berfirman dalam Surah An-Nisa : 1 sebagai berikut :  
وَٱلۡأَرۡحَامَ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيبً۬ا (١)

1.  Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu.
                                                                                                                                                            
[263]  maksud dari padanya menurut Jumhur Mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan muslim. di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.

[264]  menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.

Dari ayat Al-Qur’an tersebut di atas di jelaskan bahwasannya manusia pertama yang di Ciptakan Allah adalah Adam, dari tulang rusuk Adam terciptalah Hawa sebagai istrinya. Kemudian dari keduanya lahirnya anak-anak manusia baru yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, yang mana kita ketahui bahwa proses lahirnya manusia baru tersebut melalui hubungan suami-istri antara Adam dan Hawa. Al-Qur’an menjelaskan pendidikan seks secara hati-hati dan bertahap pada setiap umur, tentunya anak yang berumur 6 tahun jika membaca ayat tersebut belum mengetahui pendidikan apa yang terkadung di dalamnya, paling dia hanya sebatas mengetahui bahwasannya manusia pertama itu bernama Adam. Tetapi beda halnya seorang remaja yang menggunakan fikirannya, dengan sendirinya dia mengetahui pendidikan seks dari kalimat “dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.”

Hal-hal yang berbau seks dalam Al-Qur’an memang sudah di rancang Allah dengan rapi dan dapat menyentuh berbagai kalangan sesuai dengan umurnya dan tingkat pemahaman daya tanggapnya terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang pendidikan seks. Al-Qur’an juga memberi peringatan keras tentang seks yang di salah gunakan (Q.S Al-Isra’ : 32), dan sebaiknya seks di lakukan dengan pasangan yang di ikat dengan sebuah pernikahan yang sah (Q.S Al-Mukminun : 5-7) karena memang sudah menjadi fitrah manusia saling membutuhkan pasangan yaitu dengan lawan jenisnya (Q.S Az-Zariat : 49, Ar-Rum : 21) bukan dengan yang jenis (Q.S Al-A’raf : 80-81). Kemudian pendidikan seks yang sehat dalam Al-Qur’an juga dapat menjauhkan diri dari berbagai penyakit bagi pelaku-pelaku seks yang sah dalam ikatan pernikahan (Q.S Al-Baqarah : 222), bagaimana cara agar terhindar dari aktifitas seks yang haram (zina) baik itu cara berpakaian dan tingkah laku seorang laki-laki atau perempuan yang dapat menjaga setiap titik urat malunya (QS. An-Nur : 30-31, Al-Ahzab : 59) agar tidak putus. Nabi Muhammad shallahu alaihi wa salam bersabda “ Malu itu sebagian dari Iman, jika kamu tidak punya rasa malu ‘urat malunya sudah putus’ berbuatlah sesuka hatimu. “

Dalam Bible pun pendidikan seks di jelaskan, akan tetapi pendidikan seks yang terdapat dalam Bible terlalu mencolok sehingga tidak dapat mengelompokkan usia para pembacanya yang mana anak berumur 6 tahun saja jika sudah tahu membaca akan sangat berbahaya karena bacaan tersebut akan merangsang otak seseorang pada kelenjar Hipotalamus, menimbulkan pikiran dan imajinasi diri serta merangsang syaraf keseluruh tubuh. Seperti tertulis dalam Injil Amsal 7 : 7-21 sebagai berikut : (7) kulihat di antara yang tak berpengalaman, kudapati di antara anak-anak muda seorang teruna yang tidak berakal budi,(8) yang menyeberang dekat sudut jalan, lalu melangkah menuju rumah perempuan semacam itu,(9) pada waktu senja, pada petang hari, di malam yang gelap.(10) Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundal dengan hati licik;(11) cerewet dan liat perempuan ini, kakinya tak dapat tenang di rumah,(12) sebentar ia di jalan dan sebentar di lapangan, dekat setiap tikungan ia menghadang.(13) Lalu dipegangnyalah orang teruna itu dan diciumnya, dengan muka tanpa malu berkatalah ia kepadanya:(14) Aku harus mempersembahkan korban keselamatan, dan pada hari ini telah kubayar nazarku itu.(15) Itulah sebabnya aku keluar menyongsong engkau, untuk mencari engkau dan sekarang kudapatkan engkau.(16) Telah kubentangkan permadani di atas tempat tidurku, kain lenan beraneka warna dari Mesir.(17) Pembaringanku telah kutaburi dengan mur, gaharu dan kayu manis.(18) Marilah kita memuaskan berahi hingga pagi hari, dan bersama-sama menikmati asmara.(19) Karena suamiku tidak di rumah, ia sedang dalam perjalanan jauh,(20) sekantong uang dibawanya, ia baru pulang menjelang bulan purnama." (21) Ia merayu orang muda itu dengan berbagai-bagai bujukan, dengan kelicinan bibir ia menggodanya.

Kitab Amsal 7 : 7-21 di atas menceritakan tentang perzinahan seorang perempuan yang bersuami. Sungguh ayat-ayat yang tidak mendidik tentang kebaikan, apakah tidak bisa para penulis yang berjumlah puluhan itu menuliskan kalimat-kalimat yang lebih baik seperti itu, agar semua kalangan yang membacanya dapat mengambil pelajaran dari ayat-ayat yang di klaim sebagai “FIRMAN TUHAN” itu. Berbeda halnya dengan Al-Qur’an yang menggunakan kalimat-kalimat yang indah dan santun sehingga setiap orang yang membacanya dapat mengambil pelajaran yang merupakan “FIRMAN TUHAN” itu seperti firman Allah dalam Surah  Al-Baqarah ayat 223 sebagai berikut :

نِسَآؤُكُمۡ حَرۡثٌ۬ لَّكُمۡ فَأۡتُواْ حَرۡثَكُمۡ أَنَّىٰ شِئۡتُمۡ‌ۖ وَقَدِّمُواْ لِأَنفُسِكُمۡ‌ۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّڪُم مُّلَـٰقُوهُ‌ۗ وَبَشِّرِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ (٢٢٣)
 
223.  Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.

Lihatlah bahwasannya Al-Qur’an menggunakan setiap kalimatnya dengan santun dan indah serta dapat di terima oleh semua umur terutama bagi remaja yang dapat menggunakan fikirannya dalam pemahamannya mempelajari Al-Qur’an Karim. Dan makna yang terkandung dalam ayat di atas adalah menggauli istri dengan cara yang baik tetapi tidak di paparkan secara vulgar melainkan dengan perumpamaan kebun yang di gunakan untuk bercocok tanam bukan seperti Bible yang mengajarkan tentang seks secara terang-terangan bahkan perilaku seks yang tidak mungkin di lakukan oleh orang-orang suci dengan para pelacur.

Goerge Bernard Shaw, seorang pemikir dan dermawan Inggris mengatakan bahwasannya Bible merupakan Kitab Suci yang paling berbahaya di bumi. Jaga kitab tersebut dalam keadaan yang terkunci, dan larang anak anda membacanya.

Dalam pasal dan ayat lain juga di tuliskan bahwasannya “FIRMAN TUHAN”  itu menceritakan tentang ayat-ayat yang sama sekali tidak pantas di baca oleh anak-anak di bawah umur. Kitab Perjanjian Lama yaitu Kitab Kidung Agung 7:6-9 adalah sebagai berikut : (6) Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi.(7) Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya.(8) Kataku: "Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel.(9) Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!

Ustadz Syamsul Arifin Nababan yang merupakan seorang Mualaf mengatakan dalam Debat Murtadi vs Mualaf bahwasannya ayat tersebuat di atas di tulis untuk membedakan mana yang di sebut dengan buah dada dan mana yang di sebut dengan buah anggur. Sekali pun itu hanya sebuah sindiran tetapi jika di pikir-pikir dan jika itu memang benar itu di tulis untuk membedakan kedua buah itu, maka akan sangat lucu dan mirisnya kitab ini.

Apakah itu yang dinamakan dengan “FIRMAN TUHAN”? sepertinya tidak karena “FIRMAN TUHAN” merupakan kalimat-kalimat yang indah dan satun bukan kalimat yang vulgar seperti yang tertulis dalam Kitab Suci Kristen yaitu Bible. FIRMAN TUHAN seharusnya memberikan pengajaran kepada umat manusia agar tidak berbuat pelanggaran yang mengundang kemurkaan Tuhan. Tentunya sangat jelaskan bahwasannya ayat-ayat yang tidak pantas dan kotor itu bukanlah Firman Tuhan melainkan kerjaan para manusia yang tidak bertanggung jawab. Tentunya Tuhan memberikan ahzab atau hukuman bagi siapa saja yang melanggar peraturan yang Dia tentukan atas kehidupan umat manusia tetapi Bible berkata lain tentang hal ini, silahkan baca Kitab Hosea 4:12-14 sebagai berikut :

(12) Umat-Ku bertanya kepada pohonnya, dan tongkatnya akan memberitahu kepadanya, sebab roh perzinahan menyesatkan mereka, dan mereka berzinah meninggalkan Allah mereka.(13) Mereka mempersembahkan korban di puncak gunung-gunung dan membakar korban di atas bukit-bukit, di bawah pohon besar dan pohon hawar dan pohon rimbun, sebab naungannya baik. Itulah sebabnya anak-anakmu perempuan berzinah dan menantu-menantumu perempuan bersundal.(14) Aku tidak akan menghukum anak-anak perempuanmu sekalipun mereka berzinah, atau menantu-menantumu perempuan, sekalipun mereka bersundal; sebab mereka sendiri mengasingkan diri bersama-sama dengan perempuan-perempuan sundal dan mempersembahkan korban bersama-sama dengan sundal-sundal bakti, dan umat yang tidak berpengertian akan runtuh.

Sangat jelas tentang apa yang di katakan dalam ayat dalam kitab Hosea tersebut di atas. Tuhan dengan sangat jelas dan tegas mengatakan bahwa Dia tidak akan menghukum setiap perempuan bila mereka melanggar peraturan Allah. Hal ini di karenakan dalam kalimat “Aku tidak akan menghukum anak-anak perempuanmu sekalipun mereka berzinah, atau menantu-menantumu perempuan, sekalipun mereka bersundal;” dalam kalimat tersebut Tuhan tidak akan menguhukum setiap perempuan jika mereka berbuat dosa apapun sekalipun mereka berzinah atau pun bersundal. Kata “Sekalipun” merupakan contoh dosa yang tidak mendapatkan hukuman karena sebelum kata tersebut terdapat kalimat yang menyakatan bahwasannya Tuhan tidak akan mengukum setiap perempuan jika mereka berbuat dosa. Jadi setiap perempuan umat Kristen tidak memiliki dosa apabila mereka berbuat dosa apapun itu sekali pun itu dosa berzinah atau pun bersundal. Tetapi Al-Qur’an mengkritik abis tentang hal itu dalam Surah Al-Isra’ ayat 32 sebagai berikut :
وَلَا تَقۡرَبُواْ ٱلزِّنَىٰٓ‌ۖ إِنَّهُ ۥ كَانَ فَـٰحِشَةً۬ وَسَآءَ سَبِيلاً۬ (٣٢)

32.  Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.

Dalam Kitab Kejadian 4 : 25 sebagai berikut :

Adam bersetubuh pula dengan isterinya, lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Set, sebab katanya: "Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya."

Apakah pantas pendidikan seks yang di berikan oleh Bible sevulgar itu? Coba bandingkan sendiri dengan apa yang di katakan oleh Al-Qur’an dalam Surah An-Nisaa’ ayat pertama di awal artikel ini. Sangat berbeda jauh dengan apa yang di katakan Bible, jika anak yang masih di bawa umur membaca ayat tersebut, dia akan bertanya-tanya apakah maksud dari kalimat “ Adam BERSETUBUH pula dengan isterinya “ atau anak-anak yang sudah puber jika membaca ayat-ayat yang semacam itu dalam Bible dapat memuaskan orientasi seksualnya tidak perlu lagi mencari majalah porno, memang wajar hal itu terjadi tetapi yang ganjilnya hal itu di dapatkannya dari Kitab Suci yang di katakan sebagai “FIRMAN TUHAN” itu. Sungguh miris sekali!

Tuhan Tidak mungkin mengajarkan tentang suatu yang tidak baik kepada kita semua, hal itu semuanya di lakukan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab (QS. Ali Imran :71). Sangat tidak mungkin Tuhan memberikan Firman Suci-Nya dalam kalimat yang kotor dan tidak pantas di dengar (Kitab Yehezkiel 4: 12-15) tetapi Tuhan memberikan Firman Suci-Nya kepada umat manusia untuk menjadi pengajaran yang mendidik manusia itu menjadi hamba yang benar (Kitab 2 Timotius 3:16). Allah dalam Firman-Nya yang sesungguhnya dalam Al-Qur’an menjelaskan setiap pribadi yang baik adalah untuk pribadi yang baik dan pribadi yang buruk untuk pribadi yang buruk (QS. An-Nur : 26) bukan dengan sebaliknya seperti Firman Suci-Nya yang sudah ternoda dalam Bible (Hosea 1:2-3). Bukanlah pula di katakan Firman Tuhan jika mengatakan pendidikan seks dengan mengatakan secara terang-terangan tentang kedewasaan seseorang (Yehezkeil 16:7-8, 23:1-3, 23:18-21). Yang di katakan bahwa kalimat-kalimat yang di klaim suci tersebut mendidik manusia kekehidupan yang beradab, dalam hal ini tentang seks yaitu Firman yang sudah menjadi fitrahnya sejak lahir (QS. Ar-Rum :21).Sekarang sudah saatnya kita khusunya remaja-remaja yang masih dalam tahap pembelajaran kehidupan ini mengetahui bagaimana Pendidikan Seks yang di ajarkan dalam kedua kitab Suci Al-Qur’an dan Bible. Andalah yang menentukan mana yang benar pendidikan seks-nya dalam kedua kitab tersebut. TERIMA KASIH.
 
Faecbook Page Daily Islamic: www.facebook.com/riska.pratama.ardi 
Ref: www.lampuislam.org
Referensi :
  1. The Choice Islam And Christianity, Syekh Ahmed Hoosed Deedat
  2. Mana Yang Porno, Alkitab atau Al-Qur’an, H. Insan LS Mokoginta
  3. Konsep Dan Objektif Pendidikan Seks Menurut Perspektif Al-Qur’an, Dr. Muhammad Zahiri Awang Mat dan Rahimi Md. Saad
  4. Kebohongan Kristen, www.geocities.com/cicak_mdn/menu.html
  5. Al-Qur’an Digital
  6. Al-Qur’an Word
  7. Bible Terjemahan Bahasa Indonesia.
 

Umat Muslim lebih Mencintai Ajaran Yesus dari pada Umat Kristen




Diterjemahkan dari artikel yang ditulis oleh Dr. Laurence Brown dari leveltruth.com
Ketika saya masih kecil, pada tahun 1960-1970-an dan tinggal hanya beberapa blok jauhnya dari distrik Haight-Ashbury di San Francisco, saya dikelilingi oleh gerakan hippie. (Lebih lanjut tentang gerakan hippie bisa dibaca disini: Sejarah Hippies). Pada saat itu adalah zamannya kebebasan seksual, revolusi budaya, dan kecerobohan sosial.
Saya tidak pernah terjebak dalam gerakan hippie, tapi karena kehidupan semasa kecil saya dikelilingi oleh gerakan itu, oleh karenanya saya mengetahui perkembangannya. Satu hal yang saya ingat dengan jelas adalah banyak dari kaum hippie yang dijuluki sebagai "Pengikut fanatik Yesus." Seiring saya mengingat-ingat kembali kenangan masa kecil saya, hampir empat dekade kemudian, eufemisme ini tampak aneh. Kaum hippie dianggap "Pengikut fanatik Yesus" karena mereka berpakaian layaknya Yesus, membiarkan rambut mereka gondrong seperti Yesus, meninggalkan cinta materialisme / cinta duniawi seperti yang Yesus lakukan, dan mengabdi kepada Tuhan, menyebarkan perdamaian dan cinta kasih.

Sekarang, banyak dari kaum hippie yang jatuh ke dalam penggunaan obat terlarang dan kehidupan seksual. Sebuah praktik yang jauh dari sifat-sifat dan keteladanan Yesus. Namun, bukan hal ini yang membuat kaum hippies disebut sebagai “pengikut fanatik Yesus.” Sebaliknya, mereka disebut “pengikut fanatik Yesus” karena rambut mereka yang gondrong, pakaian yang longgar, jauh dari cinta keduniawian, persatuan di antara sesama mereka dan pasivisme, semua ini adalah hasil dari upaya mereka untuk berperilaku seperti Yesus. The House of Love and Prayer (Rumah Ibadah Cinta dan Do’a) yang terletak di dekat rumah saya, adalah tempat berkumpulnya para kaum hippie yang berjiwa baik ini, dan nama dari rumah ibadah mereka adalah cerminan dari fokus mereka dalam kehidupan.
Melihat kembali ke belakang, apa yang terasa aneh bagi saya sekarang bukanlah kaum hippie yang ingin mempraktekkan ajaran-ajaran Yesus, tetapi fakta bahwa orang-orang mengkritik mereka karena hal itu. Apa yang tampak lebih aneh adalah sebagian orang Kristen, di era modern sekarang, juga mengkritik hal tersebut. Dan sesungguhnya, apa yang tampak paling aneh, sebelum saya masuk Islam, adalah bahwa umat Islam tampaknya lebih mempraktekkan ajaran Yesus daripada orang-orang Kristen.
Sekarang, pernyataan saya di atas membutuhkan penjelasan, jadi inilah penjelasan saya: Pertama-tama, baik Kekristenan dan Islam menganggap Yesus sebagai nabi dari agama mereka. Namun, ajaran Yesus telah hilang dari keyakinan dan praktik kebanyakan penganut Kristen. Sebaliknya, ajaran-ajaran Yesus dihormati dan dipraktekkan dalam Islam.
Mari kita lihat beberapa contoh.

Penampilan

  • Yesus berjenggot, sebagaimana umat Muslim juga dianjurkan untuk berjenggot dalam Islam. Sementara itu, hanya sedikit penganut Kristen yang berjenggot. 
  • Yesus berpakaian sederhana. Jika kita menutup mata dan membayangkan rupa Yesus, kita melihat jubah yang panjang, dari pergelangan tangan sampai pergelangan kaki, kira-kira seperti jubah Arab yang longgar dan pakaian shalwar kamiz Indio-Pakistan, dimana banyak umat Muslim di daerah tersebut. Namun sayangnya pakaian yang terbuka atau menggoda begitu menjamur dalam budaya Kristen modern. 
  • Ibunda Yesus menutupi rambutnya, dan hal ini dipraktekkan oleh wanita Kristen dari kawasan Palestina dan sekitarnya hingga pertengahan abad kedua puluh. Dan lagi-lagi, ini adalah praktek yang dilakukan umat Islam serta Yahudi Ortodoks (dimana Yesus juga merupakan orang Yahudi), tetapi tidak dipraktekkan di antara orang-orang Kristen modern.

Tata krama

  • Yesus berfokus pada keselamatan dan menghindari gemerlap dunia. Berapa banyak orang Kristen yang melakukan ini selain hari Minggu? Bandingkan dengan umat Muslim yang beribadah setiap harinya dengan shalat limat waktu. 
  • Yesus berbicara dengan kerendahan hati dan kebaikan. Dia tidak "pamer." Ketika kita membayangkan Yesus yang sedang berkhotbah di hadapan banyak orang, kita tidak melihat adanya sandiwara. Dia adalah seorang pria sederhana yang terkenal akan kejujuran dan kebenaran. Sekarang, ada berapa banyak misionaris dan pendeta Kristen yang mengikuti contoh ini? 
  • Yesus mengajarkan murid-muridnya untuk mengucapkan salam "Damai" (Lukas 10: 5), dan kemudian memberikan contoh dengan mengucapkan "Damai sejahtera bagi kamu" (Lukas 24:36, Yohanes 20:19, Yohanes 20:21, Yohanes 20: 26). Lalu, siapakah yang terus mempraktekkan ajaran ini sampai sekarang, Kristen atau Muslim? "Damai sejahtera bagi kamu" adalah arti dari sapaan umat Muslim, “Assalammu’alaikum.” Yang menarik, kita juga menemukan ucapan ini dalam Yudaisme (Kejadian 43:23, Bilangan 6:26, Hakim 6:23, I Samuel 1: 17 dan I Samuel 25: 6).
Praktek agama
  • Yesus disunat (Lukas 2:21). Paulus mengajarkan sunat itu tidak perlu (Roma 4:11 dan Galatia 5: 2). Sedangkan umat Muslim juga disunat. 
  • Yesus tidak makan daging babi, sesuai dengan hukum Perjanjian Lama (Imamat 11: 7 dan Ulangan 14: 8). Muslim secara keseluruhan juga tidak makan babi. Bagaimana dengan umat Kristen? Hmm... saya rasa Anda sudah tahu jawabannya. 
  • Yesus tidak memberi atau mengambil riba (bunga), sesuai dengan larangan dalam Perjanjian Lama (Keluaran 22:25). Riba (bunga) dilarang dalam Perjanjian Lama dan Al-Qur'an, sebagaimana juga dilarang dalam agama Yesus. Perekonomian sebagian
    besar negara Kristen, bagaimanapun, terstruktur berdasarkan riba. 
  • Yesus tidak berzina, dan tidak melakukan hubungan di luar nikah dengan wanita. Sekarang, masalah ini meluas ke kontak fisik dengan lawan jenis. Kecuali melakukan ritual keagamaan dan membantu mereka yang membutuhkan, Yesus tidak pernah menyentuh seorang wanita selain ibunya. Penganut Yahudi Ortodoks yang taat terus mempraktekkan ajaran ini sampai sekarang sesuai dengan ajaran Perjanjian Lama. Demikian juga, Muslim yang taat tidak mau bersentuhan antara lawan jenis. Bisakah penganut Kristen yang terbiasa melakukan "peluklah sesamamu" dan "ciumlah pengantinmu" mengklaim hal yang sama? 
Praktek Ibadah
  • Yesus mensucikan dan membersihkan dirinya sebelum berdoa, seperti praktek para nabi yang mendahuluinya (lihat Keluaran 40: 31-32 tentang Musa dan Harun), dan inilah yang dilakukan umat Muslim. 
  • Yesus berdoa dengan sujud (Matius 26:39), seperti para nabi lainnya (lihat Nehemia 8: 6 tentang Ezra dan orang-orang, Yosua 5:14 tentang Yosua, Kejadian 17: 3 dan 24:52 tentang Abraham, Keluaran 34: 8 dan Bilangan 20: 6 tentang Musa dan Harun). Siapakah yang berdoa seperti itu, Kristen atau Muslim? 
  • Yesus berpuasa selama lebih dari sebulan pada suatu waktu (Matius 4: 2 dan Lukas 4: 2), seperti yang dilakukan orang-orang saleh sebelumnya (Keluaran 34:28, I Raja-Raja 19: 8), dan seperti ini pulalah yang dilakukan Muslim setiap tahunnya pada bulan Ramadhan. 
  • Yesus melakukan perjalanan jauh untuk tujuan ibadah, sebagaimana semua orang Yahudi Ortodoks juga melakukannya. Umat Muslim melakukan perjalanan ibadah ke Mekkah, dan hal ini juga disinggung di dalam Bibel. (Untuk referensi lebih lengkap, bisa
    merujuk pada The First and Final Commandment oleh Dr. Laurence Brown).
    Masalah Keimanan

    • Yesus mengajarkan keesaan Tuhan (Markus 12: 29-30, Matius 22:37 dan Lukas 10:27), sebagaimana juga disampaikan dalam perintah utama (Keluaran 20: 3). Dia tidak pernah mengajarkan trinitas. 
    • Yesus menyatakan dirinya sebagai seorang pria dan seorang nabi Allah (lebih lengkapnya, bacalah: Mempertanyakan Ketuhanan Yesus), dan tidak pernah dia mengaku ilahi. Agama manakah yang lebih sesuai dengan hal ini? Apakah formula trinitas yang diajarkan Kristen atau ajaran tauhid (menyembah Tuhan Yang Maha Esa dan tidak menyekutukan-Nya) dalam Islam?
    Singkatnya, Muslim tampaknya menjadi "Pengikut Yesus yang fanatik" dari era modern, jika yang dimaksud dengan istilah tersebut adalah mereka yang hidup berdasarkan hukum-hukum Tuhan dan teladan Yesus.
    Kita bertanya-tanya apa yang menyebabkan jurang perbedaan yang sangat besar antara para pengikut Yesus di zamannya dan penganut Kristen modern di zaman sekarang. Pada saat yang sama, kita harus menghormati fakta bahwa umat Muslim lebih memuliakan dan mempraktekkan ajaran Yesus daripada penganut Kristen. Selanjutnya, kita harus ingat bahwa Perjanjian Lama menubuatkan tiga nabi yang harus diikuti. Yohanes Pembaptis dan Yesus Kristus adalah yang pertama dan kedua, dan Yesus Kristus sendiri telah menubuatkan nabi ketiga dan terakhir yang akan datang. Oleh karena itu, baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru menubuatkan tentang seorang nabi terakhir, dan kitalah yang salah jika kita
    tidak mempertimbangkan bahwa nabi terakhir itu adalah Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, dan wahyu terakhirnya adalah Islam. (Lebih lengkapnya, bacalah: Nabi Muhammad Dinubuatkan dalam Bibel).

    Referensi: www.lampuislam.org
    Page Facebook Daily Islamic: www.facebook.com/riska.pratama.ardi