Jumat, 23 Desember 2016

Mengenal Zoroastrianisme




 

Saat ini sekitar 100 ribu pemeluk Majusi berada di Bombay, India.Majusi adalah suatu agama atau kepercayaan yang mengagungkan api sebagai sesembahan atau Tuhan. Mereka disebut orang-orang Majus dari Timur yang datang menyembah bayi Kristus di malam natal (sering disimbolkan dengan empat raja datang membawa persembahan berupa emas, dupa, dan minyak mur). Dalam Alquran, kata Majusi disebutkan pada surah Al-Hajj [22]: 17.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabi`iin, orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi, dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya, Allah menyaksikan segala sesuatu.” (QS Al-Hajj [2]: 17). 
Dalam hadist, agama Majusi ini juga pernah disinggung Rasulullah SAW.
’Sesungguhnya, setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Dan, kedua orang tuanya-lah yang menjadikannya sebagai Nasrani, Yahudi, atau Majusi.” (HR Bukhari). 
Menurut sejarahnya, agama Majusi ini didirikan oleh Zoroaster yang berasal dari Persia, Iran. Konon, agama ini dikenal sebagai agama yang mempercayai satu Tuhan (monoteisme), yaitu tuhan kebaikan. Dalam kepercayaan Majusi, tuhan kebaikan ini disebut dengan Ahura Mazda.

 Lawan dari tuhan kebaikan adalah tuhan keburukan, yaitu Ahriman. 
Menurut sebagian riwayat, Zoroaster (atau disebut Zarathustra) adalah seorang yang sangat alim. Dialah pencetus ajaran Zoroastrianisme yang dianut oleh bangsa Persia. Dalam kehidupan bangsa Persia, Zoroaster dianggap sebagai seorang tokoh penting dalam sejarah Persia. Bahkan, ada pula yang menyebut dirinya seorang nabi. Namun, terjadi perbedaan pendapat di kalangan sejarawan mengenai kehidupannya. Ia diperkirakan hidup antara tahun 1700 SM, tetapi adapula yang menyebutkan abad ke-6 SM. Beberapa literatur menyebutkan, daerah tempat Zoroaster hidup dikaitkan dengan Kekaisaran Persia yang dipimpin oleh Cyrus Yang Agung pada pertengahan abad ke-16 SM. Dalam masa dua abad kemudian, agama ini diterima oleh raja-raja Persia dan memperoleh pengikut yang cukup banyak. 
Sesudah kekaisaran Persia ditaklukkan oleh Aleksander Yang Agung (Alexander The Great) pada akhir abad ke-4 SM, agama Zoroaster mengalami kemunduran. Akan tetapi, pada masa Dinasti Sassanid (226 SM), agama Zoroaster diterima sebagai agama resmi negeri Persia. Dan, sesudah ditaklukkan Arab pada abad ke-7 Masehi, sebagian besar penduduk Persia memeluk agama Islam. Sekitar abad ke-10, sebagian penganut agama Zoroatser lari dari Iran ke Hormuz, sebuah pulau di teluk Persia. Dari sana, mereka dan anak keturunannya pergi ke India dan mendirikan koloni (komunitas). Orang Hindu menyebut mereka dengan Parsees, artinya orang yang berasal dari Persia. Hingga kini, jumlah mereka mencapai 100 ribu orang. Mereka tinggal di India, terutama di dekat Bombay. Zoroastrianisme sendiri tak lenyap seluruhnya di Iran. Hingga kini, jumlah pengikutnya di Iran mencapai 20 ribu orang. Dalam The Miracle 15 in 1 Syaamil Al-Qur’an disebutkan, Majusi adalah sebutan dalam Islam bagi penganut yang mengikuti agama Zoroaster (Zarathustra) dari Persia, Iran. Zarathustra merombak agama Indo-Eropa. Dewa-dewa diturunkan derajatnya menjadi sekadar malaikat, sementara Tuhan dianggap sebagai esa (satu), yakni Ahura Mazda. 
Dalam perang Kosmos, Ahura Mazda ini selalu bertarung dengan penguasa kegelapan yang bernama Ahriman. Belakangan Ahriman diadopsi orang-orang Ibrani sebagai setan, Iblis, Azazil, atau Lucifer. Pada awal kemunculan Islam, Majusi merupakan satu ajaran yang tersebar di tengah masyarakat Persia. Ajaran ini bahkan menjadi agama resmi Dinasti Sassanian sejak pertengahan abad ke-3 SM. 

Esensi ajaran Zoroaster
Menurut Gathas ajaran Zoroaster seratus persen adalah ajaran monotheisme. Ghalibnya, para peniliti Zoroaster, tatkala mengkaji Gathas mereka menemukan bahwa Zoroaster berbicara tentang tauhid murni. Namun berbagai legenda yang ternodai dengan kemusyrikan belakangan muncul. Pada Avesta belakangan dan Mani kontaminasi syirik ini muncul.
Sejatinya, para pengikut Zoroaster mengganti ajaran tauhid yang agung itu sebagaimana agama Kristen yang menerima beberapa tuhan. Dapat diambil kesimpulan bahwa ajaran Gathas pandangan ini mendapatkan validitasnya tentang ajaran tauhid. Akan tetapi pada kitab Avesta, kitab suci para penganut agama Zoroaster, tanda-tanda politheisme muncul dan termasuk ruh tuhan mandiri.  Dengan demikian, ajaran yang kita sandarkan kepada Zoroaster adalah ajaran yang telah mengalami penyimpangan dan telah jauh dari ajaran-ajaran pertama pembawanya.
2.    Ajaran-ajaran keyakinan Zoroaster
a.    Tuhan dalam ajaran Zoroaster: Tuhan dalam pandangan Gathas adalah Tuhan yang Esa dan Pencipta seluruh semesta. Sosok Pencipta yang tidak terangkum oleh ikatan ruang dan waktu serta tidak bergantung pada satu kaum. Tuhan, dalam Gathas, diperkenalkan sebagai Ilmu Mutlak, Pencipta seluruh fenomena, Agung, Pengasih, Adil, Berkuasa atas segala sesuatu. Dengan kesimpulan sedemikian maka tidak tersisa ruang bagi berhala, patung dan tuhan rangking kedua. Yang patut diperhatikan adalah bahwa dalam Gathas, Zoroaster As dipuji sebagai sosok nabi Ilahi dan mengenakan busana tauhid yang berada di puncak seorang monotheis sejati dan memulai ungkapan perasaannya: “Wahai Tuhan Sang Pencipta! Aku menyembah-Mu dengan sepenuh hati. Apakah orang yang melabuhkan perasaannya kepada-Mu bagaimana dapat menyampaikan penghambaan-Nya kepada-Mu? Wahai negeri cinta! Penuhi hatiku dengan kasih-Mu sehingga kami dapat berjalan di atas rel yang benar dan lurus dan terangi hati-hati kami dengan pendaran Cahaya-Mu.”
b.    Semesta dalam ajaran Zoroaster: Alam semesta merupakan ciptaan Tuhan. Dialah Penjaga dan Penguasa alam semesta. Alam semesta bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, sedemikian sehingga tanpa kehendak dan ilmu-Nya, tiada satu pun fenomena yang akan terjadi. Ahruzmada (Tuhan) menciptakan semesta ini dengan tujuan moral.
c.    Manusia dalam ajaran Zoroaster: Agama Zoroaster memandang manusia memiliki kedudukan yang tinggi. Manusia yang suci dan tanpa dosa – berbeda dengan keyakinan Kristen bahwa manusia adalah pendosa semenjak lahirnya – serta merdeka sehingga ia dengan kebebasan itu ia dapat memilih jalan yang baik atau buruk.
d.    Kehidupan pasca kematian dalam ajaran Zoroaster: Ajaran Zoroaster sebagaimana ajaran agama lainnya meyakini bahwa ruh manusia tidak akan binasa seiring dengan datangnya kematian. Manusia dengan memperhatikan segala perbuatannya, akan memasuki surga atau neraka. Dalam kitab Gathas terdapat ajaran-ajaran yang berbeda dengan ajaran-ajaran yang termaktub dalam Avesta. Salah satu rukun ajaran ini yang disebut sebagai "Agama lama Zoroaster" atau "pertama." Disebutkan: "Manusia pasca kematian akan melintas Chinvat Peretum; sebuah jembatan yang tidak dapat dilalui oleh para pendosa, dan pada akhirnya orang-orang baik akan memasuki firdaus dan orang-orang buruk akan dilempar ke neraka.
Terkadang juga disebutkan dalam Gathas bahwa akan terdapat sebuah alam setelah kematian.
Penulis Zoroaster kiwari juga memandang keabadian jiwa dan lestarinya manusia setelah kematian, ganjaran segala perbuatan baik dan hukuman segala perbuatan buruk, di surga dan neraka, hari kiamat merupakan asas dan fondasi agama Zoroaster. Bagaimanapun redaksi "melintasi jembatan Chinvat Peretum" boleh jadi dapat disandarkan kepada keyakinan terhadap ma'ad dalam ajaran Zoroaster. 

Afirmasi al-Qur’an terkait revelasionalnya ajaran Zoroaster
Al-Qur'an menyebut pengikut Zoroaster sebagai "Majus". Berdasarkan beberapa riwayat yang dinukil dari para Imam Maksum As, Majus, diperkenalkan sebagai pemilik kitab dan merupakan seorang nabi." Riwayat-riwayat yang menjelaskan ajaran-ajaran pertama agama Ilahi Zoroaster As melalui para pengikutnya mengalami penyimpangan. Karena itu, kesimpulan valid dari riwayat-riwayat semata-mata mengisahkan adanya proses penyimpangan dalam ajaran Zoroaster bukan hikayat tentang jenis penyimpangan tersebut.
Sumber: 
  1. republika
  2. islamquest
Referensi: www.lampuislam.org

Ternyata Natal Adalah Budaya Pagan

 

Pendahuluan
Istilah natal sesungguhnya berasal dari bahasa Latin yang berarti lahir. Secara terminologi, natal adalah ritual agama kristen untuk memperingati hari dilahirkannya Isa al Masih yang oleh umat Kristiani disebut Tuhan Yesus. Tapi, bernahkah Isa al Masih (Yesus) dilahirkan pada tanggal 25 Desember? Bagaimana pula asal-usul pohon natal dan santa claus? Mari simak uraian berikut.

Tanggal Kelahiran Yesus

Untuk menyibak tabir misteri natal, kita telusuri terlebih dahulu Bibel, yang dalam Lukas 2:1-8 dikisahkan: 
"Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf, pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud supaya didaftarkan bersama-sama dengan maria, tunangannya yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ, tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin, dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam."

 Dalam Matius 2:1,10,11 dikisahkan: 
"Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Herodus, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersuka citalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat anak itu besama Maria, ibunya."

Dari kedua Bibel di atas kita dapatkan perbedaan informasi; menurut Lukas, Yesus dilahirkan pada masa kekaisaran Agustus. Sedangkan menurut Matius, Yesus dilahirkan pada zaman Herodus. Akan tetapi kedua injil tersebut tidak menyebutkan secara eksplisit bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember. Malahan informasi dari injil Lukas, bahwa saat Yesus dilahirkan saat itu gembala-gembala tinggal di padang rumput menjaga kawanan ternak pada malam hari menunjukkan kondisi musim panas. Sedangkan bulan Desember di kawasan Palestina suhunya sangat rendah (musim dingin) sehingga mustahil kawanan ternak akan berdiam di padang rumput pada malam hari karena sangat mungkin padang rumput akan dipenuhi salju.

Hal ini bahkan dinyatakan dengan tegas oleh Uskup Barns dalam bukunya Rise of Christianity, “Kepercayaan bahwa 25 Desember adalah hari lahir Yesus yang pasti tidak ada buktinya. Kalau kita percaya cerita Lukas tentang hari lahir itu, dimana gembala-gembala waktu malam menjaga di padang dekat Betlehem, maka hari lahir Yesus tentu tidak di musim dingin di saat suhu di negeri pegunungan Yudea sangat rendah sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil“.

Jika Yesus tidak dilahirkan tanggal 25 Desember, lalu kenapa umat Kristiani merayakan hari kelahirannya pada tanggal tersebut? Penelusuran mengenai hal ini membawa kita mundur jauh ke suatu masa ketika berhala dijadikan sesembahan. 

25 Desember dan Budaya Penyembahan Berhala

Secara resmi, perayaan natal baru dijadikan ritual keagamaan Kristen Katolik pada abad ke-4 Masehi karena Bibel sama sekali tidak memerintahkan untuk melaksanakannya. Begitu pula Yesus, tidak pernah mengajarkan/menyuruh murid-muridnya menyelenggarakan peringatan kelahirannya.

Selain itu, pada periode abad ke-1 hingga abad ke-4, dunia dikuasai oleh imperium Romawi yang menganut paham paganis politheisme. Namun pada saat Kaisar Konstantin dan rakyatnya memeluk agama Katolik, mereka tidak mau meninggalkan budaya pagan yang selama ini dianutnya, termasuk perayaan hari kelahiran dewa matahari setiap tanggal 25 Desember. Bagi mereka, matahari merupakan simbol kekuatan dan kekuasaan. Oleh karena itu, dilakukanlah sinkretisme (penyatuan agama & budaya menyembah berhala) dengan cara menyatukan perayaan kelahiran sun of god (dewa matahari) dengan kelahiran son of god (anak Tuhan = Yesus).

Sinkretisme tersebut dilakukan pada konsili tahun 325. Konstantin memutuskan untuk menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Selain itu, hari Minggu (sunday = hari beribadah menyembah dewa matahari) dijadikan pengganti hari Sabat yang sebelumnya selalu dilaksanakan setiap hari Sabtu. Konstantin juga memerintahkan untuk membuat patung Yesus sebagai pengganti berhala (dewa matahari).  
 
Asal-usul Pohon Natal 

Kepercayaan paganis politheisme yang dianut masyarakat Romawi merupakan warisan dari kepercayaan pagan yang sesat zaman Babilonia. Tentang hal ini, H.W. Armstrong menjelaskan dalam bukunya The Plain Truth About Christmas, Worldwide Church of God:

Nimrod (Namrud) cucu Ham, anak Nabi Nuh adalah pendri sistem kehidupan masyarakat Babilonia Kuno. Nama Nimrod dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata “marad” yang artinya membangkang atau “murtad” (dalam istilah Islam), antara lain dengan keberaniannya mengawini ibu kandungnya sendiri bernama Semiramis. Namun usia Nimrod tidak sepanjang usis ibu sekaligus istrinya. Maka, setelah Nimrod mati, Semiramis menyebarkan ajaran bahwa ruh Nimrod tetap hidup selamanya walaupun jasadnya telah mati. Dibuatlah olehnya perumpamaan pohon “evergreen” yang tumbuh dari sebatang kayu yang mati. Di saat hari kelahirannya, setiap tanggal 25 Desember, dinyatakan bahwa Nimrod selalu hadir di pohon evergreen dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting pohon itu. Inilah asal-usul pohon natal.

Selanjutnya, Semiramis dianggap sebagai “ratu langit” oleh masyarakat Babilonia, sedangkan Nimrod dipuja sebagai “anak suci dari surga”.

Asal-usul Santa Claus
 
Sebagaimana telah disinggung di atas, bahwa perayaan natal berasal dari budaya masa Babilonia dan Romawi. Selain menyembah dewa matahari sebagai dewa tertinggi, masyarakat Romawi juga menyembah dewa Saturn dengan cara mengadakan ritual keagamaan pada bulan Desember yang disebut Saturnalia. Saturn adalah dewa yang paling keji dalam budaya pagan, dia meminta anak kecil untuk dikorbankan. Pada festival ini, masyarakat Romawi juga saling mengucapkan "bona saturnalia" kepada satu sama lain, layaknya sekarang umat Kristen sering mengatakan "selamat natal." 


Meski orang Romawi pada periode berikutnya tidak lagi mengorbankan nyawa manusia, tapi darah mash tertumpah dalam perayaan saturnalia pada bulan Desember yaitu dengan pertaruangan para gladiator. Johann D. Fuss, (dalam buku Roman Antiquities hal. 359) menyatakan bahwa “The gladiatorial shows were sacred (to Saturn)“. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Justus Lipsius (dalam buku Saturnalia Sermonum Libri Duo, Qui De Gladiatoribus, lib. i. cap. 5), “The gladiators fought on the Saturnalia, and … they did so for the purpose of appeasing and propitiating Saturn“. 
 


Festifal Saturnalia masih dirayakan hingga kini oleh penganut Kristen di seluruh dunia dalam wujud perayaan natal. Pohon natal dihiasi oleh lampu yang dalam tradisi asalnya adalah lilin yang dibuat dari lemak mayat bayi yang dikorbankan pada dewa Saturn. Pohon natal juga digantungi bola-bola, tradisi asalnya adalah kepala-kepala bocah yang dikorbankan untuk dewa Saturn. Bahkan dewa Saturn sendiri diadaptasi menjadi sosok imajiner Santa Claus, seorang tua dengan janggut panjang yang selalu dikelilingi anak-anak.
Perayaan Natal Sempat Dilarang di Inggris

Tidak banyak yang tahu bahwa perayaan Natal yang dirayakan umat Kristen di dunia ini pernah dilarang selama beberapa dekade di Amerika oleh umatnya sendiri. Perang mengenai kontroversi Natal ini dimulai sejak abad ke 16-17 oleh golongan Puritan atau Kristen Protestan yang meyakini bahwa untuk menjadi religius maka seseorang membutuhkan aturan yang ketat, dan perayaan semacam Natal dianggap sebagai suatu hal yang penuh dosa.
Sebagaimana yang dikemukakan dalam buku Shocked by the Bible yang diterbitkan oleh Thomas Nelson Inc. (2008), "Sungguh mengejutkan bagaimana pengikut Yesus Kristus di Amerika Serikat dan Inggris telah membantu hukum untuk menjadikan Natal sebagai suatu hal yang ilegal pada masa itu. Mereka yakin bahwa perayaan Natal merupakan hinaan pada Tuhan karena dianggap berhubungan dengan paganisme kuno."

Kebanyakan orang Amerika pada masa kini tak menyadari bahwa Natal pernah dilarang di Boston dari tahun 1659-1681. Semua kegiatan Natal, termasuk menari, permainan Natal, nyanyian, perayaan yang ramai dan terutama minum-minum dilarang oleh Parlemen Inggris yang didominasi Puritan pada tahun 1644.

Menurut Once Upon a Gospel (Twenty-Third Publicationsm, 2008), apa yang dilakukan orang Kristen pada masa itu cukup ekstrim. Natal dilarang di Boston, dan koloni Plymouth membuat perayaan Natal menjadi tindak pidana. Pohon Natal dan dekorasinya dianggap ritual pagan kudus, dan Puritan melarang makanan tradisional Natal seperti pai dan puding. Hukum Puritan bahkan mengharuskan toko dan bisnis tetap buka sepanjang Natal dan di malam Natal penduduk kota diminta keluar menyusuri jalanan sambil meneriakkan, "Tidak ada Natal, tidak ada natal!".

Di Inggris, larangan untuk libur di saat Natal dicabut pada tahun 1660 ketika Charles II mengambil alih tahta. Namun kaum Puritan tetap ada di New England dan Natal tidak menjadi hari libur hingga tahun 1856. bahkan beberapa sekolah tetap mengadakan kegiatan belajar-mengajar pada tanggal 25 Desember hingga tahun 1870.

 
Kesimpulan
 
 Dalam hal akidah, jelas ada perbedaan yang tegas antara Islam dan Kristen, termasuk juga Yahudi. Adalah benar dan telah terbukti janji iblis yang ingin menyesatkan manusia dari kemurnian akidah hingga datangnya hari kiamat. Faktanya dapat kita saksikan dengan pewarisan budaya pagan yang kemudian dianggap sebagai ritual keagamaan seperti perayaan natal. Oleh karena itu, Mahabenar Allah yang telah berfirman, 
 
Katakanlah: ‘Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah’. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: ‘Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)'
(Q.S. Ali Imran, 3:64).
 
Sumber: mangubed.wordpress.com dan jawaban.com 
Referensi: www.lampuislam.org 

SELAMAT NATAL Bolehkah Mengucapkannya? Dr.Zakir Naik Menjawab

Image result for sesi tanya seorang pelajar jawab Adel Ahmad dengan Dr.Zakir Naik

Penanya: Assalamualaikum... namaku Adel Ahmad, aku 16 tahun dan aku seorang pelajar.
Pertanyaanku adalah tentang pernyataan Dr Naik sebelumnya tentang mengucapkan "Selamat "Natal"  kepada non-Muslim membuatnya mengakui kalau Yesus a.s itu adalah anak Tuhan dan membuat kita seolah-olah bagian dari mereka. sekarang, hal itu membuatku terkejut, tentunya Allah sang Maha Kuasa akan mengetahui kalau niatku mengucapkan "Selamat Natal" adalah untuk menghormati. masalahnya adalah kebanyakan orang pada generasiku, orang yg biasa aku berhubungan, tidak hanya merayakan natal sebagai kelahiran yesus, tapi juga sebagai sarana komersial lainnya. Jadi bisakah anda menjelaskannya, aku bingung bagaimana aku mengucapkan "Selamat Natal' yang bisa membawa kebaikan bagi diriku?

 Image result for sesi tanya seorang pelajar jawab Adel Ahmad dengan Dr.Zakir Naik

Dr.Zakir Naik: Saudara ini bertanya bahwa dia ini ingin mengucapkan "Selamat Natal kepada temannya supaya mereka bisa membangun relasi. Jadi, besoknya bertanya kepada ku "kenapa aku tidak boleh mempaket alkohol untuk membangun relasi?
Kenapa tidak? Apa yang salah?
"Kenapa aku tidak boleh memakan babi bersama mereka?"
Kenapa aku tidak boleh pergi ke gereja dan menyembah Yesus a.s?"

Jadi, kamu tidak perlu melakukan hal yang haram untuk berdak'wah, untuk mencapai GOOL kau tidak perlu menggunakan hal yang salah saudara. apa yang haram untuk mereka berarti haram untuk kamu juga. Ketika kamu mengucapkan "Selamat Natal" kepada mereka artinya kau setuju bahwa Yesus a.s dilahirkan pada 25 Desember dan kau setuju bahwa Yesus a.s adalah anak Tuhan yang  mana itu adalah Syirik.
Kenapa salah? karena, umat Kristen, mereka percaya bahwa Yesus a.s adalah anak Tuhan. Sekarang untuk menghormatinya, mungkin dengan mempraktekan Kristen, itu tidak bisa.
Mereka merayakannya, karena hari kelahiran, lalu kenapa tidak dirayakan di hari lainnya?
Jadi jika kamu beritahu teman Kristen mu, Ok lupakan itu, aku tidak percaya itu mari kita rayakan 25 Desember menjadi 10 Oktober, apakah mereka mau?
mereka tidak akan mau.
Tapi itu bukanlah melakukan Dak'wah pada Natal.

Aku bertanya pada mereka, Mengapa Kristen merayakan Natal?
"Oh kami merayakan Natal, karena Yesus a.s lahir pada 25 Desember"
lalu siapakah Yesus a.s ini?
"Oh Yesus a.s ini adalah anak Tuhan.
Kemudian aku katakan pada mereka " Bisakah kamu membuktikan satu saja pernyataan yang jelas, tidak ambigu dari keseluruhan Bible bahwa Yesus a. s sendiri mengatakan dia Tuhan dan " Sembahlah Aku"
Akulah melakukan Dak'wah, kenapa kamu harus menggunakan sesuatu yang salah untuk melakukan dak'wah.

 Image result for sesi tanya seorang pelajar jawab Adel Ahmad dengan Dr.Zakir Naik
Kamu bertanya mengucapkan "Selamat Natal" itu salah?
Aku katakan padamu bahwa itu adalah SALAH!!! 100% itu SALAH menurutku.
Jika kamu tidak tahu makna untuk apa umat Kristen merayakan Natal, Seperti kesalahan, kamu tidak tahu isi alkohol, "kamu kira ini pepsi" dan kamu meminumnya, Allah SWT bisa memaafkanmu, jadi jika kamu tidak tahu arti natal di adakan disini (United Kingdom), kamu tahu untuk apa natal diadakan?

Penanya: Baiklah, Sekarang aku tahu, tapi bagaimana jika hanya untuk kepentingan bisnis, hanya untuk alat sebagai tempat saling memberi hadiah?

Dr.Zakir Naik: Tidak, tidak untuk komersial, jangan jadikan alasan.
Aku bertanya padamu, apakah kamu tahu alasannya?, walau melakukan bisnis komersial , apa alasannya?
Kenapa mereka merayakan natal dan untuk apa?

Penanya: Karena kelahiran Yesus a.s.

Dr.Zakir Naik: Ok selesai, apakah kamu tahu kalau Yesus a.s disebut anak Tuhan?, kamu tahu itu?

Penanya: Ya, aku tahu itu.

Dr.Zakir Naik: Jika kamu tahu itu, lalu jika kamu mengucapkan "Selamat Natal", maka itu adalah Haram. Jika kamu tidak tahu, jika kamu berasal dari Timbuktu, kamu tidak tahu dan kamu mengucapkan "Selamat Natal" maka Allah Subhanallahu'wataala bisa mengampuni mu.

Jika kamu tidak tahu itu Alkohol karena kamu mengira pepsi dan kamu meminumnya, Allah Subhanallahu'wataala bisa memaafkanmu, Tapi jika kamu mengetahuinya dan kamu mengira karena ingin membangun relasi, kamu tahu apa yang kamu lakukan, kamu membangun tempatmu di Neraka Jahanam.

Maka dari itu saudara ku, untuk mendapatkan hal baik, jangan pernah mengadobsi hal yang salah, kamu harus kembali pada petunjuk Qur'an dan Sunnah.
Semoga menjawab pertanyaannya.

*Akhir Dakwah, Alhamdulillahirobbil'Alamin*

Sumber: www.irf.com
Facebook Page: www.facebook.com/riska.pratama.ardi

Jumat, 16 Desember 2016

Siapakah Erdogan Sebenarnya? "Singa Islam"

Image result for recep tayyib erdogan 

Doa Muslim Yang memimpikan Seorang sosok pemimpin Yang menyatukan Muslim dunia nampaknya telah di kabulkan kini telah hadir sebuah sosok Bijaksana pembela Islam di pinggiran benua Eropa di negara sekuler Turki. siapa sih sosok tersebut yang mampu membuat malu PM israel di kancah PBB ini.
Media Time memilih Recep Tayyip Erdogan, sebagai tokoh paling populer tahun 2011. Jajak pendapat yang diselenggarakan media online Time, menempatkan Erdogan sebagai tokoh yang paling populer sepanjang tahun 2011.
Erdogan dipuji sebagai tokoh yang membangun demokrasi di dunia Islam. Pemimpin Partai AKP itu dinilai berhasil meningkatkan Turki sebagai negara nomor dua, yang mengalami pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Erdogan, meskipun bukan orang Arab, ia pemimpin dunia yang paling dikagumi di kalangan orang Arab. Menurut jajak pendapat Universitas Maryland, Erdogan adalah tokoh yang sangat dikagumi dan digandrungi di kalangan rakyat Arab.
 Image result for recep tayyib erdogan
Kunjungannya sebagai misi diplomatik ke berbagai negara Arab, selalu mendapatkan dukungan luas dan dapat menghadirkan puluhan ribu orang, dan bahkan Erdogan mirip seperti bintang “rock” saat berkunjung ke Mesir, begitu besar antusiasme rakyat yang menyambutnya. Seakan-akan Erdogan pemimpin Mesir, yang baru lahir, dan membahagiakan begitu banyak rakyat Arab. Bahkan, populeritas Erdogan, mengalahkan bintang ‘rock’ manapun di muka bumi ini, ketenarannya.
Erdogan tampaknya memenangkan jajak pendapat, dan menjadi tokoh yang paling populer melalui media online. Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, adalah tokoh yang menjadi tokoh yang paling favorit versi Time, di sepanjang tahun 2011. Kesimpulan TIME itu berdasarkan jajak pendapat yang diselenggarakannya. Erdogan mendapat 122.928 suara, sebagai tokoh paling berpengaruh di muka bumi di tahun 2011. Selain Erdogan, tokoh-tokoh yang menyainginya, di urutan tempat kedua Striker Barca Lionel Messi mendapat hanya 60% dari suara (74.412).
Menurut editor The Wall Street Journal, memperingatkan konsekuensi dari populeritas Erdogan sebagai “Man of The Year” versi TIME, menyatakan, “Saya harap anda bisa membayangkan apa konsekuensi kemenangan dalam jajak pendapat semacam ini akan menjadi keinginan bagi seseorang menjadi Sultan, dan dengan berpartisipasi dalam pemungutan suara ini, saya mengundang anda untuk tidak membiarkan lingkungan ini berkembang,” ujarnya. Begitu takutnya kalangan media Barat.
Memang, Erdogan tidak merahasiakan kekecewaannya terhadap Israel setelah serangan armada Gaza pada tahun 2010.” Mungkin satu-satunya pemimpin dunia hanyalah Erdogan yang berani mengecam dengan terang-terangan terhadap Zionis-Israel, dan bahkan membekukan hubungan bilateral Turki-Israel.
Sementera itu, Steve Jobs diurutan kelima sebagai tokoh terpopuler tahun ini, dan mendapatkan 30.047 suara. Senator Gabby di urutan kedelapan, di mana anggota kongres dari Arizona,yang pulih dengan menakjubkan setelah ditembak di kepala pada Januari, diurutan kesepuluh.

 Image result for recep tayyib erdogan

Memang Erdogan layak menjadi tokoh paling populer di tahun 2011, karena langkah-langkah politiknya yang dramatis, dan mengubah peta politik dunia. Termasuk yang menjadi kecemasan Barat, sikapnya yang keras terhadap Israel, sesudah Israel menyerang kapal Mavi Marmara.Satu-satunya pemimpin di dunia Islam yang berada di barisan paling depan membela kepentingan Muslimin adalah Erdogan. Tidak ada yang lain.
Ketika semua pemimpin dunia Islam hanya bisa menjadi “pecundang” dan “begundal” Amerika Serikat dan Israel, maka Erdogan berdiri dengan tegak, tanpa rasa rendah diri, berhadapan dengan Amerika Serikat dan Israel. Itu sangat “clear” jelas. Bukan lagi isapan jempol.
Erdogan bukan jenis pemimpin yang hanya bisa mengolah kata-kata, dan hanya sekadar mencari simpati, tetapi dia jenis pemimpin yang sangat berani mempertaruhkan segala yang dimilikinya untuk membela kaum Muslimin. Mungkin ini terlalu berlebihan.Tapi, sekadar catatan, guna menyegarkan ingatan, dan sebagai gambaran posisi dan sikap Erdogan terhadap kaum Muslimin, seperti ditunjukkan dengan langkah kebijakan yang sangat jelas.
Diantaranya, ketika Presiden Amerika George W.Bush akan melakukan invasi militer ke Irak, di tahun 2003, dan pasukan Amerika Serikat dan Nato, yang ingin menggunakan wilayah dan pangkalan udara Turki, maka Erdogan sebagai Ketua Partai AKP, menggelar pertemuan dengan parlemen, mensikapi langkah invasi militer Amerika Serikat dan Nato ke Irak. Parlemen Turki yang didominasi Partai AKP, mayoritas menolak pengunaan wilayah dan pangkalan udara Turki untuk menyerang Irak.
Erdogan dengan sangat tegas menolak permintaan Presiden George Bush yang ingin melakukan invasi militer ke Irak secara unilateral (sepihak). Karena tindakan Presiden Bush dinilai akan membahayakan keamanan dunia. Invasi milter Amerika Serikat dan Nato terhadap Irak membawa konsekwensi ketidakstabilan kawasan, yang mempunyai dampak sangat luas, khususnya negara-negara di kawasan Teluk.
Sampai sekarang, Turki mengutuk keras langkah agresi militer Israel ke Gaza, yang sangat menghancurkan, Desember, 2008. Sekalipun Turki merupakan sekuktu Israel. Ketika, masih menjabat sebagai Perdana Menteri Turki Erdogan menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, dan bertemu dengan Presiden Israel, Shimon Peres dalam satu forum, tidak canggung, dan dengan nada yang tinggi mengkritik pemimpin Israel itu, sebagai pelaku kejahatan, dan tidak pernah mau mendengarkan. Sesudah itu Erdogan kembali ke negaranya, tanpa melanjutkan pertemuan itu.
Erdogan melalui lembaga NGO seperti IHH, membolisasi bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina di Gaza, usai agresi militer Israel. Melakukan rekonstruksi kembali Gaza yang hancur dan porak-poranda. Kebijakan Turki membantu bidang ekonomi, sosial, dan kesehatan. Turki membangun rumah sakit di Gaza. Turki membantu finansiil bagi pemerintahan Hamas yang diboikot oleh Israel, dan nyaris ambruk.
Tetapi, yang sangat esensial bagi rakyat Palestina, terutama bagi mereka yang ada di Gaza, Erdogan mempunyai komitmen yang kuat, membebaskan rakyat Palestina dari blokade Israel. Membebaskan belenggu Israel. Karena blokade dan belenggu itu, tidak sesuai dengan martabat kemanusiaan dan melanggar hak-hak dasar manusia.
Erdogan berbicara dengan Presiden Barack Obama, agar bertindak adil, dan ikut menghentikan blokade Israel terhadap Gaza, ketika Obama melakukan kunjungan ke Istanbul, di awal masa kepresidenannya. Erdogan meminta kepada Obama mengakui hak-hak berdaulat rakyat Palestina.
Ketika, Israel menyerang kapal Mavi Marmara, di perairan bebas, dan menyebabkan 8 orang warga negara Turki tewas, pemerintah Turki mengutuk tindakan Israel. Ujungnya hubungan bilateral antara Turki-Israel menjadi putus. Hubungan antara Turki-Israel, sekarang ini sudah mencapai “zero” di semua tingkatan.
Begitu lembaga multilateral (PBB) mengumumkan hasil penyelidikan terhadap insiden kapal Mavi Marmara,yang terjadi Mei 2010, kemudian nampak PBB memihak Israel, maka padaat saat itu  langkah Perdana Menteri Turki Erdogan, mengusir Duta Besar Israel dari Ankara, dan memulangkan duta besar Turki dari Tel Aviv. Bahkan Turki menurunkan tingkat hubungan diplomatiknya, yang hanya setingkat sekretaris dua, dan yang mewakili kepentingan pemerintah Israel di Turki.
Turki memutuskan segala bentuk hubungan kerjasama bilateral dengan Israel. Di bidang finansiil, ekonomi dan perdagangan, kebudayaan, dan pertahanan. Turki mengakhiri kerjasama dibidang industri pertahanan dengan Israel. Turki menolak latihan militer bersama dengan Nato, karena keikut sertaan Israel dalam latihan itu.
Sekarang Erdogan berada di Cairo, Mesir, di elu-elukan sebagai pahlwan dunia Arab. Tetapi, sejatinya Erdogan bukan hanya pahlawan dunia Arab, tetapi Erdogan sebagai pembela kaum Muslimin di dunia Islam.
Erdogan yang sekarang berada di Cairo, dan saat berada di markas Liga Arab, di Cairo, menegaskan dukungan terhadap berdirinya negara Palestina. “Sudah saatnya saudara-saudaraku bangsa Palestina memproklamirkan negara Palestina”, ujarnya di depan sidang para Menlu Liga Arab.
Sekarang sudah saatnya mengibarkan bendera Palestina di Gaza, dan bendera Palestina akan berkibar di PBB”, tambah Erdogan, yang mendapat tepukan tangan panjang dari para Menlu Liga Arab. “Mari kita kibarkan bendera Palestina di udara bebas, sebagai bentuk simbol keadilan dan perdamaian di Timur Tengah”, tandasnya.
Dengan pernyataan yang penuh emosional itu, akhirnya mengakhiri Turki dari isolasi dunia Arab. Selama berbicara di depan para Menlu Liga Arab, Erdogan selalu menggunakan kata yang sangat penuh familiar “brothers”. Inilah sebuah era baru, hubungan Turki dengan dunia Arab.
Dibagian lain, Turki yang berbatasan dengan Syria / Suriah, langsung menampung puluhan ribu pengungsi, yang menjadi korban kekejaman rezim Bashar al-Assad. Erdogan juga mengirimkan Menteri Luar Negeri, Ahmed Davotuglu ke Damaskus, dan meminta rezim Assad mengakhiri kekerasan, dan segera membentuk pemerintahan transisi. Turki mengancam Bashar Al-Assad, jika tidak menghentikan kekejamannya, maka ia akan bernasib seperti Gaddafi.
Saat situasi masih penuh dengan ketidak pastian di Libya, Erdogan mempunyai sikap yang jelas, yaitu mendukung kekuatan oposisi, dan membuka dialog langsung dengan Ketua Dewan Transisi Nasional (TNC), Mustafa Jalil, dan mengakui sebagai wakil yang sah pemerintah Libya yang baru.
Tentu, yang tidak kalah penting, sikap dan pandangan Erdogan yang penuh dengan perhatian terhadap kaum Muslimin, yaitu ketika terjadi krisis kemanusiaan di Somalia. Erdogan bersama dengan keluarganya (isteri dan anaknya) dengan sejumlah menteri dan para pemimpin Partai AKP, terbang ke Somalia, dan mengunjungi kamp pengungsi yang sedang menghadapi sekarat.
Turki membuka kembali kedutaannya di ibukota Somalia, Mogadishu, membangun rumah sakit, dan membolisir para pengusaha dan orang kaya Turki membantu Somalia, dan terkumpul dana $ 500 juta dollar. Ini adalah wujud keseriusan Turki dan Erdogan dalam urusan kaum Muslimin.
Turki sebagai anggota Nato ikut menyelamatkan Bosnia dan Kosovo, yang diamuk oleh Serbia, yang penuh dengan kekejaman. Sekarang kawasan Balkan relatif stabil dan kaum Muslimin di kawasan Balkan itu, bisa memulai hidup baru, dan mengembangkan kehidupan mereka.
Dengan jumlah penduduknya yang mencapai hampir 80 juta, yang mayoritas Muslim Sunni, Turki yang dipimpin oleh Erdogan, mempunyai posisi yang sangat strategis di masa depan bagi dunia Islam, dan terus memberikan akan insparasi. Saat di mana-mana kaum Muslimin menghadapi hegemoni Amerika Serikat dan Israel, yang menjadi ancaman nyata bagi masa depan mereka, Turki membuat kaum Muslimin mempunyai hargai diri.
Sekarang Erdogan sedang melakukan ‘tour revolusi” ke seluruh dunia Arab, dan ingin membangun poros baru, yang lebih bermakna bagi perubahan, yang tidak lagi menjadi bergantung kepada para penjajah Barat dan Israel. Erdogan layak menjadi pemimpin dunia Islam dan menyatukannya. Wallahu’alam.
Turki adalah ‘bapak’ sekulerisme. Jendral Kemal At-Taturk, yang menghancurkan Khilafah Turki Otsmani, mengubah sistem pemerintahan kekhilafahan Islam, menjadi bentuk sistem republik yang sekuler. Semua bentuk nilai-nilai agama dihancurkan dari ideologi dan struktur negara. Hukum Islam diganti dengan hukum Eropa. Bahasa Arab diganti dengan bahasa Turki.
Adzan pun harus menggunakan bahasa Turki. Simbol-simbol Islam dilarang. Tidak boleh digunakan. Agama tidak boleh lagi mendasari kehidupan. Al-Qur’an dan as-Sunnah dilarang diajarkan. Para ulama diasingkan keluar Turki. Sampai sekarang Turki konstitusinya tetap berdasarkan nilai sekulerisme.
Turki penduduknya 99 persen muslim sunni. Perjalanan panjang bangsa Turki sepertinya tak pernah melupakan keyakinan yang pernah dimilikinya, Islam. Betapapun bangsa Turki pernah menghadapi hantaman yang sangat keras dari sistem pagan, yaitu sekulerisme. Perlahan-lahan agama kembali hidup, di hati bangsa Turki. Rentang waktu sejak jatuhnya Khilafah Otsmaniyah di tahun 1924, dan bangkitnya kembali prinsip-prinsip Islam, memang memerlukan waktu. Tapi, tidak sampai memerlukan 100 tahun. Islam mulai menampakkan sinarnya, di negara yang terbelah oleh selat Borporus.
Sepertinya, kebanggaan pada masa lalunya, yang penuh dengan kejayaan Islam, menjadi modal bangsa Turki, bangkit kembali, dan menyinarkan kebangkitan Islam. Bangsa Turki mewarisi masa lalu, sebagai bangsa besar, dan pernah memimpin dunia, ketika negeri itu dibawah kekuasaan Khilafah Islam. Dan, berlangsung berabad-abad. Maka, kepemimpin Turki di pentas global, khususnya bagi dunia Islam, mulai terasa.
Sekarang, pertemuan, konferensi, seminar internasional, dari pergerakan Islam, dan lembaga-lembaga dunia, yang memiliki relasi dengan Islam, berlangsung. Konferensi yang berkaitan dengan dunia Islam, seperti masalah Palestina, Afghanistan, Iraq, Kurdi, Somalia, Sudan Selatan, pernah di gelar di Istambul, yang dulunya merupakan pusat Kekaisaran Byzantium. Turki menjadi tempat ajang membicarakan semuanya persoalan umat Islam.
Turki mempunyai perhatian yang besar terhadap persoalan umat Islam. Sentakan yang sangat mengejutkan masyarakat dunia, dan dunia Islam, ketika berlangsung Konferensi Internasional, yang membahas ekonomi global, di Davos (Swiss), di mana Perdana Turki Recep Tayyib Erdogan berhadapan dengan Presiden Israel Simon Perez,dan mengkritik Simon Perez, serta mengatakan, ‘Anda tidak pernah mau mendengarkan’, tegas Erdogan. Kemudian, dia meninggalkan konferensi itu, serta kembali ke Istanbul. Erdogan dielukan-elukan rakyatnya seperti pahlawan.
Bangkitnya kembali Islam di Turki, tak terlepas dari peran dua tokoh kunci, yaitu Perdana Turki, Recep Tayyib Erdogan (ketika Erdogan masih menjabat sebagai Perdana Menteri), dan Presiden Abdullah Gul (Presiden Turki sebelum Erdogan). Keduanya secara perlahan-lahan mengangkat kembali Islam, di ranah kehidupan. Pembelaannya jelas. Kedua tokoh itu mampu berdialog dengan semuanya tokoh dunia. Tidak dalam posisi yang ‘rendah’, dan juga merasa ‘inferior’. Keduanya bisa berbicara dengan Obama, David Brown, Engela Merkel, Sarkozy,dan Manuel Baroso, secara terhormat dan didengarkan.
Negara muslim yang pertama kali dikunjungi Barack Obama adalah Turki. Bukan Indonesia. Ini hanyalah menggambarkan posisi Turki, yang penting di mata AS. Turki menjadi anggota Nato, tapi Turki juga bisa menolak, ketika AS ingin menjadikan pangkalan militer Turki untuk menyerang Irak, di zamannya Presiden George Walker Bush. Negara yang jumlah penduduknya 77 juta jiwa ini, sekarang peranannya sangat besar dalam percaturan politik global.
Melalui, Partai AKP yang dalam pemilu 2007, memenangkan suara 46.7 persen, dan mendapatkan 440 kursi di parlemen, Partai AKP, berhasil mengubah Turki menjadi ‘the center power’, yang menghadapi dinamika dan perubahan global, serta Turki akan menjadi anggota Uni Eropa. Kebangkitan Islam di Turki, berpengaruh sampai ke Balkan, dan Asia Tengah, yang selama ini berada dibawah pengaruh Soviet.
Arus Islam terus mulai merambah perlahan-lahan dalam kehidupan. Turki yang sampai sekarang masih menganut sistem sekuler. Akhirnya, tak dapat menolak nilai-nilai dan simbol Islam. Istana Dolmabache yang menjadi simbol kekuasaan di Turki itu, sekarang dihuni oleh ibu negara, Hayrunnisa Gul, yang menggunakan jilbab. Jilbab telah masuk istana Dolmabache. Jilbab yang diharamkan dalam sistem sekuler, kenyataannya sekarang telah ada di istana. Hayrunnisa yang menikah dengan Abdullah Gul, tahun l980 itu, sehari-hari dalam acara resmi, tidak pernah meninggalkan jilbab. Adakah ini sebuah perubahan besar?
Bagaimanapun ini sebuah perubahan. Istri seorang presiden yang masih menganut sistem konstitusinya sekuler, sehari-hari menggunakan jilbab. Sebuah simbol Islam telah berada di istana, yang konstitusinya melarangnya.
Tentu, tak kalah penting lagi, Erdogan, yang merupakan tokoh utama dalam perubahan di Turki, istrinya yaitu, Emine Erdogan, juga menggunakan jilbab. Emine yang nenek moyang masih keturunan Arab ini, sekarang menjadi simbol muslimah Turki, selain Hayrunnisa Abdullah Gul, yang menempati istana Dolmabache. Wanita-wanita muslimah di Turki sekarang ini, mereka mengikuti Hayrunnisa dan Emine, yang keduanya menjadi simbol bagi kebangkitan Islam di Turki.
Erdogan yang pernah menjadi Walikota Istanbul, sejak tahun l994-l998 itu, berhasil menciptakan perubahan besar bagi kehidupan rakyat di Istambul. Masjid-masjid kembali semarak dan digunakan tempat shalat.
Perjuangan muslimah di Turki, sangat luar biasa, mengembalikan ajaran Islam, yaitu menutup aurat (al-Qur’an : An-Nur : 31). Dan, Pemerintahan Erdogan berusaha keras, melalui perubahan undang-undang Turki yang sekuler itu, diubah, yang memungkinkan dibebaskan seluruh kampus dan lembaga pemerintahan, agar wanita muslimah dapat mengenakan jilbab.
Tapi, ini sebuah isu yang sangat sensitip,karena selalu mendorong militer dan partai sekuler di Turki, menolak, dan bahkan belakangan ini muncul konspirasi untuk menjatuhkan Pemerintahan Erdogan, karena dituduh melakukan Islamisasi, yang akan menghancurkan sistem sekuler, yang dibangun oleh Kemal At-Turk.
pada 16 Juli 2016 lalu, Sebuah konspirasi besar terjadi turki benar benar di Kudeta, kudeta tersebut dipimpin Kolonel Muharrem Kose , yang  berakhir gagal. bahkan Kose dikabarkan tewas dikeroyok para pendukung Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan dalam upaya menggagalkan kudeta.
Sebelum Erdogan muncul, belum ada sama sekali rakyat yang berkumpul turun ke jalan-jalan. Mereka semua hanya dalam posisi “menonton”.
Kemudian tampillah Erdogan berbicara kepada rakyatnya melalui telepon /video/gambar ini segera tersebar, dimana sang pemimpin dengan jelas meminta rakyat untuk turun melawan kudeta. Situasi berubah 180 derajat, Semua rakyat turun memenuhi jalan-jalan dan mengepung kendaran-kendaraan militer sehingga Kudeta gagal digerakkan.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu, 16 Juli 2016 lalu, seorang sumber mengungkapkan kematian perwira menengah militer Turki tersebut. Seolah mencium rencana kudeta, pemerintah Turki memecat Kose dari jabatannya di Departemen Penasihat Hukum Militer pada Maret 2016, setelah diketahui sebagai jaringan Fethullah Gulen. Gulen merupakan ulama Turki yang mengasingkan diri di Pennsylvania, Amerika Serikat. Ia musuh politik terberat Erdogan. Dan kudeta tersebut gagal hanya dalam waktu 5 jam.

Sumber: www.eramuslim.com

Selasa, 13 Desember 2016

Para Malaikat yang Memikul Singgasana Allah

‘Arasy adalah tempat yang paling tinggi dan lebih luas dan besar dari sesuatu bangunan apapun yang pernah ada. Seakan ingin menegaskan pernyataan di atas, Imam al-Qusyairi menyatakan bahwa ada salah satu hadits yang menceritakan bahwa seorang malaikat bertanya kepada Allah untuk diperkenankan melihat ‘Arasy. Ternyata keinginan itu diperkenankan. Maka untuk mendukung keingintahuan sang malaikat, Allah memberinya tiga puluh sayap. Dengan sejumlah sayap yang diberikan itu akhirnya sang malaikat terbang dengan jarak tempuh selama tiga puluh ribu tahun lamanya.
Setelah itu Allah bertanya kepada malaikat tersebut: “Sudahkah engkau melihat ‘Arasy?” Malaikat itu menjawab, “Aku belum mencapai sepersepuluh dari jarak tempuh menuju ‘Arasy.” Karena itu, sadar dengan jauh dan lebarnya ‘Arasy, maka ia pun meminta izin untuk kembali ke tempatnya.

Ats-Tsa’labi pernah menyatakan kabar yang ia peroleh dari Ja’far, yang juga diperoleh dari Muhamad, sedangkan Muhammad mendapatkannya dari ayahnya. Dan sang ayah pun memperoleh informasi tersebut dari neneknya. Sang nenek berkata bahwa ‘Arasy merupakan sumber inspirasi dari segala benda yang ada di bumi. Semua yang ada di dunia, sumber inspirasinya berasal dari ‘Arasy. Hal ini sebagaimana firman Allah yang menyatakan: “Tiada sesuatu melainkan dari Kami khazanahnya.”
Ali bin Al-Husain pernah menyatakan bahwa ‘Arasy diciptakan dari bermacam-macam cahaya, namun berbeda dengan cahaya yang kita saksikan selama di dunia. Karena seperti disebutkan di atas, bahwa ‘Arasy merupakan sumber segala inspirasi apapun yang ada di dunia. Demikian pula hal ini berlaku pada warna-warna yang ada. Warna hijau di ‘Arasy menjadi sumber dari warna hijau yang ada di dunia. Kuning sebagai sumber dari seluruh warna kuning, merah juga menjadi sumber dari seluruh warna merah. Sedangkan warna putih di ‘Arasy menjadi sumber dari cahaya siang hari. Dan dari warna ini kemudian dijadikan tujuh puluh juta lapis. Dari sekian lapis warna yang ada, semuanya melakukan tasbih, tahmid, dan mensucikan nama-nama Allah dengan berbagai macam suara.

Sebagai salah seorang ulama terkenal dalam hal tafsir, Imam Qurthubi mengatakan bahwa ‘Arasy itu berbentuk tahta yang dipikul oleh para malaikat. Dengan demikian, bangunan ini memang diciptakan oleh Allah dengan mendapatkan dukungan dari para malaikat yang bertugas antara lain memikul, beribadah dengan memuliakan, dan berthawaf di sekelilingnya. Kondisi ini sama dengan bangunan suci di bumi yang bernama Baitullah. Allah bahkan memerintahkan kepada segenap manusia untuk melakukan ibadah thawaf (mengelilingi Baitullah) dengan tanpa ditentukan waktunya. Ibadah ini dapat dilakukan setiap saat dan bernilai pahala. Bangunan ini menjadi sentral peribadatan umat Islam. Ibadah shalat yang dikerjakan seluruh umat Muslim kapanpun dan dimanapun harus
menghadap ke arahnya. Inilah bentuk kemuliaan Baitullah. Dan ketika di akhirat, perlakuan serupa akan diberikan penduduk akhirat kepada ‘Arasy.
Dalam sebuah ayat Al-Qur’an, Allah menggambarkan dengan sangat jelas bagaimana kondisi di ‘Arasy tersebut sebagai berikut:
Mereka (para malaikat) pemikul ‘Arasy dan yang berada di sekitarnya menyuarakan pujian kepada Tuhannya, beriman kepada-Nya, dan memintakan ampunan bagi orang-orang yang beriman, ‘Oh Tuhan kami, begitu luasnya rahmat dan ilmu-Mu, meliputi segala-galanya. Karena itu berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu, peliharalah mereka dari siksa api neraka yang menyala-nyala.
Wahai Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn, yang Engkau janjikan kepada mereka, dan orang-orang shaleh di antara bapak, istri, dan anak keturunan mereka. Sesungguhnya Engkau Maha Perkasa dan Bijaksana. Peliharalah mereka dari perbuatan-perbuatan jahat. Sebab orang-orang yang Engkau pelihara dari perbuatan jahat itulah yang telah memperoleh rahmat-Mu pada hari kiamat. Itulah suatu keberuntungan yang paling besar.” (Qs. Al-Mu’min: 7-9)
Dalam sebuah riwayat pernah dikemukakan bahwa Ali radiyallahu 'anhu mengemukakan bahwa pemangku (pendukung) ‘Arasy ada empat malaikat. Tiap malaikat memiliki empat wajah. Landasan tapak kaki mereka berada di bawah bumi ketujuh, yang kalau diukur dengan waktu di dunia sejauh perjalanan lima ratus tahun.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Pada keterangan berbeda dikemukakan bahwasanya Abdullah bin Abbas radiyallahu 'anhu pernah menyatakan bahwa setelah Allah menciptakan ‘Arasy, lalu Allah memerintahkan para malaikat untuk memikulnya. Namun kendati demikian, mereka merasa bahwa beban yang dipikulnya sangatlah berat. Ketika itu diberikanlah amalan bacaan berupa kalimat subhaanallaah. Ternyata dengan membaca kalimat ini, beban yang awalnya sulit untuk dipikul ternyata menjadi lebih ringan. Maka bacaan itu senantiasa dibaca secara terus-menerus hingga sampai terciptanya Adam. Ketika ruh Adam dimasukkan, dan beliau membaca alhamdulillah, lalu dijawab oleh Allah dengan yarhamukallaah. Mendengar itu, para malaikat yang bertugas mendukung ‘Arasy mengemukakan bahwa kalimat yang telah ada merupakan kalimat mulia. Oleh karenanya kalimat-kalimat itu tidak pernah ditinggalkan untuk selalu dibaca dalam tugas mereka. Maka sejak itu mereka mengucapkan Subhaanallaah walhamdulillaah. Keajaiban dari rangkaian kalimat ini ternyata mampu memberikan keringanan terhadap beban yang mereka pikul.
Dan ketika Allah mengutus Nabi Nuh, beliau merupakan nabi pertama yang diutus untuk menyerukan kaumnya agar membaca Laa ilaaha illallaah. Rupanya kalimat ini tidak semata-mata didengar serta menjadi rangkaian do’a dari kaum Nuh. Malaikat yang bertugas memikul beban ‘Arasy rupanya berkeinginan menggabungkannya menjadi satu rangkaian kalimat untuk selalu dibaca. Para malaikat ini mengemukakan bahwa kalimat yang diajarkan Nabi Nuh merupakan kalimat ketiga yang harus disambungkan dengan kalimat-kalimat sebelumnya.
Karena itu mereka kemudian senantiasa mengucapkan Subhaanallaah walhamdulillaahi walaa ilaaha illallaah. Rangkaian kalimat ini menjadi bacaan resmi mereka hingga diutusnya Nabi ibrahim untuk menyembelih putranya. Waktu itu nabi Ibrahim menyaksikan malaikat membawa seekor domba untuk disembelih sebagai pengganti dari putranya dengan mengucapkan Allaahu Akbar. Mendengar ucapan itu, para malaikat pendukung ‘Arasy ada ide untuk merangkaikan tambahan kalimat itu menjadi sebuah keutuhan bacaannya. Mereka mengatakan bahwa ini merupakan kalimat keempat yang patut disambungkan dengan kalimat yang telah diucapkan sebelumnya. Lalu setelah para malaikat pendukung ‘Arasy itu menyambungkannya, maka jadilah kalimat itu Subhaanallaah walhamdulillaahi walaa ilaaha illallaahu Allaahu Akbar.
Sewaktu malaikat Jibril menceritakan hal itu kepada Nabi Muhammad pada perjalanan Isra’ dan Mi’raj, beliau merasa takjub. Dengan spontan, Rasulullah mengucapkan kalimat Laa haula walaa quwata illaa billahil ‘aliyyil ‘azhiim. Mendengar ucapan Rasulullah itu, malaikat Jibril pada akhirnya juga memiliki ide untuk merangkaikannya dengan kalimat-kalimat para malaikat yang telah lama dibaca menjadi sebuah rangkaian yang utuh dan kemudian diinformasikan kepada para malaikat pendukung ‘Arasy. (Dalam kitab Tanbihul Ghafilin)
Dalam sebuah hadits, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda bahwasanya Allah subhanahu wa ta’ala telah menciptakan sebuah tiang di sisi ‘Arasy. Dan ketika ada seorang hamba yang mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallaah muhammad rasulullaah, berguncanglah tiang itu. Lalu Allah berfirman, “Wahai tiang, diamlah!” Mendengar perintah Allah ini, maka tiang tersebut menjawab, “Bagaimana aku bisa tenang kembali sedangkan Engkau belum mengampuni dosa pembacanya?” Lalu Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Aku telah mengampuni dosanya.” Setelah itu barulah tiang penyangga itu dapat tenang seperti semula. (Dalam kitab Zubdatul Wa’idin)
Malaikat di Sudut ‘Arasy

Dalam keterangan yang telah disampaikan dalam berbagai sumber, telah dijelaskan bahwa tugas dan keberadaan malaikat adalah di langit dan bumi. Namun khusus untuk sudut ‘Arasy, Allah telah menciptakan malaikat khusus. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
Ketika aku melakukan Isra’ Mi’raj ke langit, aku telah melihat ‘Arasy terdiri dari tiga ratus enam puluh sudut. Jarak antara sudut yang satu dengan yang lainnya adalah sejauh perjalanan tiga ratus ribu tahun. Di bawah tiap-tiap sudut terdapat dua belas ribu padang pasir. Luas tiap padang pasir adalah seluas masyriq dan maghrib. Di masing-masing padang pasir terdapat delapan puluh ribu malaikat pembaca surat Al-Ikhlash yang pahalanya dihibahkan kepada orang-orang yang membacanya dari umat Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, baik laki-laki maupun perempuan.
Mendengar cerita ini, para Sahabat merasa heran. Lalu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, ‘Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya bahwa “qul huwallaahu ahad” tertulis di sayap malaikat Jibril, ayat “allaahush shamad” tertulis di sayap malaikat Mikail, dan ayat “lam yalid walam yuulad” tertulis di sayap malaikat ‘Izrail. Sedangkan “walam yakullahu kufuwan ahad” tertulis di sayap malaikat Israfil alaihissalam.
Maka barangsiapa dari umatku yang membaca surat al-Ikhlash maka diberi oleh Allah pahala seperti membaca kitab Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur’an.
Kemudian Rasulullah bersabda lagi, ‘Wahai Sahabatku, apakah kalian merasa heran?’ Mereka menjawab, ‘Betul ya Rasulullah.’
Beliau shalallahu ‘alaihi wassalam meneruskan sabdanya, ‘Sesungguhnya “qul huwallaahu ahad” itu tertulis di tempurung kepala Abu Bakar Ash-Shiddiq, “allaahush shamad” tertulis di tempurung kepala Umar Al-Faruq, “lam yalid walam yuulad” tertulis di tempurung kepala Utsman Dzin Nuraini, sedangkan “walam yakullahu kufuwan ahad” tertulis di tempurung kepala Ali As-Sakhiyyi.
Maka barangsiapa yang membacanya akan diberikan pahala sama seperti yang telah dianugrahkan kepada Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali radhiyallahu anhum ajma’iin. (Dalam kitab Hayatul Quluub).
 
Referensi: Saifulloh dan Abu Shofia (2003). Menyingkap Tabir Alam Malaikat. Surabaya: Karya Agung 

Malaikat yang Senantiasa Bertasbih

 

Berikut ini adalah bacaan tasbih yang mempunyai pahala luar biasa. Sebelumnya, akan diterangkan dalam artikel ini tentang tugas dari para malaikat yang membaca tasbih. Hal ini penting untuk kita ketahui sebagai bahan renungan kepada kita semua betapa agungnya tugas makhluk Allah yang satu ini. Apa yang disajikan dalam artikel berikut ini adalah berdasarkan keterangan dari kitab Zubdatul Wa’idin. Semoga hal ini menjadikan kita semakin beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dan semoga hal ini akan membuat kita semakin semangat untuk senantiasa bertasbih kepada Allah, karena sungguh pahala yang didapatkan dari bertasbih sangat luar biasa ganjarannya di sisi Allah. Oleh karenanya sangat rugi bagi siapa saja yang tidak melakukan amalan berikut ini.
Dan mudah-mudahan para pembaca mau membagikan artikel ini kepada kolega, sanak famili, dan para kerabat, agar mereka juga mengamalkan bacaan tasbih berikut ini. Hal ini dikarenakan seperti yang Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam sabdakan bahwa barangsiapa yang mengajak seseorang untuk berbuat suatu kebaikan lalu dia melakukannya, maka pahala kebaikan yang dilakukan orang tersebut akan mengalir kepada orang yang mengajaknya berbuat kebaikan, tanpa mengurangi pahala dari orang yang berbuat kebaikan tersebut. 
 
Malaikat Yang Senantiasa Bertasbih


Langit yang berada di atas kepala kita ini terdiri dari berbagai tingkatan-tingkatan. Dalam sebuah hadits sahih diungkapkan bahwa langit ini terdiri dari tujuh tingkatan. Di setiap langit ada malaikat-malaikat yang senantiasa beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan membaca tasbih, bersujud, rukuk, mengangungkan Allah, dan sebagainya. Keterangan yang memperkuat sekaligus membenarkan terhadap keberadaan malaiakt yang memiliki tugas semata-mata untuk membaca tasbih adalah sebagaimana yang diceritakan dalam kisah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam.
Ketika malam Isra’ Mi’raj, Rasulullah menyaksikan sebuah lautan yang luasnya tidak ada yang mengetahuinya selain Allah subhanahu wa ta’ala. Di tepi laut itu, tedapat malaikat berbentuk burung. Malaikat ini mempunyai tujuh puluh sayap. Ketika ada seorang hamba Allah yang membaca “Subhaanallaah”, maka burung itu akan bergerak dan beranjak dari tempatnya.
Jika diteruskan dengan membaca Alhamdulillaah, maka sayapnya akan dibentangkan sedemikian rupa. Dan kalau hamba tersebut melanjutkan lagi dengan membaca Laa ilaaha illallaah, maka sang malaikat yang berbentuk burung itu akan terbang.
Dan kalau sang hamba meneruskan lagi bacaannya hingga sampai ke kalimat Allaahu Akbar, maka sang burung akan terjun ke dalam lautan. Dan apabila hamba tersebut terus melanjutkan bacaannya sampai kalimat laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim, maka sang burung akan keluar dari kedalaman laut, lalu mengibas-ngibaskan (menggerak-gerakkan) sayapnya sehingga meneteskan air sejumlah tidak kurang dari tujuh puluh ribu tetesan air pada setiap sayapnya. Dan dari masing-masing tetes air itu, maka Allah akan menciptakan seorang malaikat yang memiliki tugas hanya untuk bertasbih, bertahlil, dan beristighfar untuk pembacanya hingga datangnya hari kiamat (Hal ini terdapat dalam kitab Zubdatul Wa’idin).
 
 Referensi: Saifulloh dan Abu Shofia (2003). Menyingkap Tabir Alam Malaikat. Surabaya: Karya Agung 

Malaikat Israfil: Sang Peniup Sangkakala

Sebagaimana diceritakan dalam kitab Daqaiqul Akhbar karangan Syekh Abdurrahman, beliau menyatakan bahwa ada empat malaikat yang memiliki kemuliaan khusus. Para malaikat tersebut adalah Israfil, Mikail, Jibril, dan Izrail alaihissalam.
Tugas mereka adalah memegang dan mengatur segala urusan makhluk. Jibril alaihissalam bertugas menyampaikan wahyu dan mengangkat para utusan. Sedangkan tugas malaikat Mikail adalah menurunkan hujan dan mengatur rezeki. Untuk Izrail tugasnya adalah mencabut nyawa, sedangkan Israfil bertugas untuk meniup sangkakala (terompet) sebagai pertanda dimulainya hari kiamat.
Ibnu Abbas radiyallahu anhu berkata: “Sesungguhnya malaikat Israfil pernah memohon kepada Allah, agar dikaruniai kekuatan yang dapat membawa tujuh langit dan tujuh bumi. Kemudian Allah memberikan kekuatan tersebut kepadanya. Lalu Israfil memohon lagi agar dikaruniai kekuatan untuk bisa menguasai angin. Kemudian Allah pun mengabulkan permohonannya. Lalu ia memohon lagi agar diberi kekuatan untuk bisa mengangkat gunung dan diberikanlah kekuatan itu kepadanya oleh Allah subhanahu wa ta’ala, serta kekuatan yang diberikan kepada jin dan manusia. Kemudian ia memohon lagi agar memiliki kemampuan untuk bisa menguasai seluruh binatang buas, lalu permohonan tersebut dikabulkan.”
Sebagaimana yang dijelaskan dalam berbagai sumber bahwa bentuk dari malaikat Israfil adalah dilapisi bulu mulai dari kepala hingga kedua telapak kakinya. Ia mempunyai banyak mulut dan lidah yang tertutup di dalam beberapa dinding. Setiap lisan yang dimilikinya senantiasa bertasbih menggunakan seribu bahasa. Demikian juga, malaikat Israfil mempunyai seribu malaikat yang menjadi tentaranya, yang berasal dari dirinya sendiri. Para malaikat tersebut adalah malaikat Muqarrabin (yang dekat) dengan Allah subhanahu wa ta’ala. Begitu pula malaikat yang bertugas sebagai penanggung / pemikul ‘Arasy diciptakan oleh Allah dengan rupa yang mirip dengan malaikat Israfil. Demikian juga malaikat yang bertugas sebagai pencatat yang berada disana.
Jumlah sayap malaikat Israfil ada empat buah. Sayap pertama panjangnya sampai ke arah barat, yang kedua sampai ke arah timur, yang ketiga menutupi tubuhnya, sedangkan yang keempat menutupi kepalanya. Warna dari wajahnya adalah kuning tua.
Sebuah keterangan ringkas menerangkan bahwa sebab wajahnya berwarna seperti itu adalah karena getaran rasa takut kepada Allah, yang selalu mengiringinya setiap saat. Setiap saat dia mengarahkan pandangannya ke arah ‘Arasy, karena semata-mata menunggu perintah dari Allah.
Salah satu dari tiang ‘Arasy berada di atas bahunya. Setiap Allah memutuskan di Lauhil Mahfuzh maka dinding yang menghalanginya terbuka, sehingga segala keputusan yang Allah tetapkan bisa dilihat oleh Israfil. Memang menurut riwayat, bahwa Lauhil Mahfuzh itu bergantung di bawah ‘Arasy, sedangkan malaikat Israfil merupakan satu-satunya malaikat yang paling dekat dengan ‘Arasy tersebut.
Disebutkan, bahwa jarak antara malaikat Israfil dengan ‘Arasy dihalangi tujuh dinding. Sedangkan setiap dinding tebalnya adalah sekitar perjalanan lima ratus tahun. Adapun jarak antara malaikat Israfil dengan malaikat Jibril, kira-kira tujuh puluh dinding. Jadi, jarak antara malaikat Jibril dengan ‘Arasy adalah tujuh puluh tujuh lapis dinding.
Disebutkan, bahwa malaikat Israfil senantiasa meletakkan mulutnya sehingga senantiasa siap meniup terompetnya yang berbentuk seperti tanduk apabila mendapat perintah dari Allah subhanahu wa ta’ala. Disebutkan pula, bahwa terompetnya bercabang empat. Dua di antaranya bercabang ke arah barat dan timur, sedangkan yang satu lagi bercabang ke arah bumi dan yang satu lagi bercabang ke arah atas yaitu kepada langit ketujuh. Adapun lingkaran kepala terompet itu sama dengan lebar langit dan bumi. Di dalamnya terdapat pintu sebanyak bilangan ruh. Sedangkan di dalamnya lagi ada tujuh puluh rumah. Tiap-tiap rumah ditempati para ruh. Di antara para ruh yang ada yakni ruh para nabi yang menempati satu rumah, ruh para jin juga satu rumah, para setan, binatang, dan sebagainya, sampai tujuh puluh macam.
Abu Hurairah pernah bertanya kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam tentang terompet / sangkakalanya, kemudian Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab, “Sangkakala itu adalah sebuah tanduk raksasa yang terdiri dari cahaya. Besar tiap lingkaran dalam tanduk itu selebar langit dan bumi. Sangkakala itu akan ditiupnya sebanyak tiga kali.
Tiupan pertama membuat makhluk ketakutan, tiupan kedua membuat makhluk mati, dan tiupan ketiga membangkitkan makhluk dari kubur (kematiannya).”
 
Referensi: Saifulloh dan Abu Shofia (2003). Menyingkap Tabir Alam Malaikat. Surabaya: Karya Agung