Jumat, 16 Desember 2016

Siapakah Erdogan Sebenarnya? "Singa Islam"

Image result for recep tayyib erdogan 

Doa Muslim Yang memimpikan Seorang sosok pemimpin Yang menyatukan Muslim dunia nampaknya telah di kabulkan kini telah hadir sebuah sosok Bijaksana pembela Islam di pinggiran benua Eropa di negara sekuler Turki. siapa sih sosok tersebut yang mampu membuat malu PM israel di kancah PBB ini.
Media Time memilih Recep Tayyip Erdogan, sebagai tokoh paling populer tahun 2011. Jajak pendapat yang diselenggarakan media online Time, menempatkan Erdogan sebagai tokoh yang paling populer sepanjang tahun 2011.
Erdogan dipuji sebagai tokoh yang membangun demokrasi di dunia Islam. Pemimpin Partai AKP itu dinilai berhasil meningkatkan Turki sebagai negara nomor dua, yang mengalami pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Erdogan, meskipun bukan orang Arab, ia pemimpin dunia yang paling dikagumi di kalangan orang Arab. Menurut jajak pendapat Universitas Maryland, Erdogan adalah tokoh yang sangat dikagumi dan digandrungi di kalangan rakyat Arab.
 Image result for recep tayyib erdogan
Kunjungannya sebagai misi diplomatik ke berbagai negara Arab, selalu mendapatkan dukungan luas dan dapat menghadirkan puluhan ribu orang, dan bahkan Erdogan mirip seperti bintang “rock” saat berkunjung ke Mesir, begitu besar antusiasme rakyat yang menyambutnya. Seakan-akan Erdogan pemimpin Mesir, yang baru lahir, dan membahagiakan begitu banyak rakyat Arab. Bahkan, populeritas Erdogan, mengalahkan bintang ‘rock’ manapun di muka bumi ini, ketenarannya.
Erdogan tampaknya memenangkan jajak pendapat, dan menjadi tokoh yang paling populer melalui media online. Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, adalah tokoh yang menjadi tokoh yang paling favorit versi Time, di sepanjang tahun 2011. Kesimpulan TIME itu berdasarkan jajak pendapat yang diselenggarakannya. Erdogan mendapat 122.928 suara, sebagai tokoh paling berpengaruh di muka bumi di tahun 2011. Selain Erdogan, tokoh-tokoh yang menyainginya, di urutan tempat kedua Striker Barca Lionel Messi mendapat hanya 60% dari suara (74.412).
Menurut editor The Wall Street Journal, memperingatkan konsekuensi dari populeritas Erdogan sebagai “Man of The Year” versi TIME, menyatakan, “Saya harap anda bisa membayangkan apa konsekuensi kemenangan dalam jajak pendapat semacam ini akan menjadi keinginan bagi seseorang menjadi Sultan, dan dengan berpartisipasi dalam pemungutan suara ini, saya mengundang anda untuk tidak membiarkan lingkungan ini berkembang,” ujarnya. Begitu takutnya kalangan media Barat.
Memang, Erdogan tidak merahasiakan kekecewaannya terhadap Israel setelah serangan armada Gaza pada tahun 2010.” Mungkin satu-satunya pemimpin dunia hanyalah Erdogan yang berani mengecam dengan terang-terangan terhadap Zionis-Israel, dan bahkan membekukan hubungan bilateral Turki-Israel.
Sementera itu, Steve Jobs diurutan kelima sebagai tokoh terpopuler tahun ini, dan mendapatkan 30.047 suara. Senator Gabby di urutan kedelapan, di mana anggota kongres dari Arizona,yang pulih dengan menakjubkan setelah ditembak di kepala pada Januari, diurutan kesepuluh.

 Image result for recep tayyib erdogan

Memang Erdogan layak menjadi tokoh paling populer di tahun 2011, karena langkah-langkah politiknya yang dramatis, dan mengubah peta politik dunia. Termasuk yang menjadi kecemasan Barat, sikapnya yang keras terhadap Israel, sesudah Israel menyerang kapal Mavi Marmara.Satu-satunya pemimpin di dunia Islam yang berada di barisan paling depan membela kepentingan Muslimin adalah Erdogan. Tidak ada yang lain.
Ketika semua pemimpin dunia Islam hanya bisa menjadi “pecundang” dan “begundal” Amerika Serikat dan Israel, maka Erdogan berdiri dengan tegak, tanpa rasa rendah diri, berhadapan dengan Amerika Serikat dan Israel. Itu sangat “clear” jelas. Bukan lagi isapan jempol.
Erdogan bukan jenis pemimpin yang hanya bisa mengolah kata-kata, dan hanya sekadar mencari simpati, tetapi dia jenis pemimpin yang sangat berani mempertaruhkan segala yang dimilikinya untuk membela kaum Muslimin. Mungkin ini terlalu berlebihan.Tapi, sekadar catatan, guna menyegarkan ingatan, dan sebagai gambaran posisi dan sikap Erdogan terhadap kaum Muslimin, seperti ditunjukkan dengan langkah kebijakan yang sangat jelas.
Diantaranya, ketika Presiden Amerika George W.Bush akan melakukan invasi militer ke Irak, di tahun 2003, dan pasukan Amerika Serikat dan Nato, yang ingin menggunakan wilayah dan pangkalan udara Turki, maka Erdogan sebagai Ketua Partai AKP, menggelar pertemuan dengan parlemen, mensikapi langkah invasi militer Amerika Serikat dan Nato ke Irak. Parlemen Turki yang didominasi Partai AKP, mayoritas menolak pengunaan wilayah dan pangkalan udara Turki untuk menyerang Irak.
Erdogan dengan sangat tegas menolak permintaan Presiden George Bush yang ingin melakukan invasi militer ke Irak secara unilateral (sepihak). Karena tindakan Presiden Bush dinilai akan membahayakan keamanan dunia. Invasi milter Amerika Serikat dan Nato terhadap Irak membawa konsekwensi ketidakstabilan kawasan, yang mempunyai dampak sangat luas, khususnya negara-negara di kawasan Teluk.
Sampai sekarang, Turki mengutuk keras langkah agresi militer Israel ke Gaza, yang sangat menghancurkan, Desember, 2008. Sekalipun Turki merupakan sekuktu Israel. Ketika, masih menjabat sebagai Perdana Menteri Turki Erdogan menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, dan bertemu dengan Presiden Israel, Shimon Peres dalam satu forum, tidak canggung, dan dengan nada yang tinggi mengkritik pemimpin Israel itu, sebagai pelaku kejahatan, dan tidak pernah mau mendengarkan. Sesudah itu Erdogan kembali ke negaranya, tanpa melanjutkan pertemuan itu.
Erdogan melalui lembaga NGO seperti IHH, membolisasi bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina di Gaza, usai agresi militer Israel. Melakukan rekonstruksi kembali Gaza yang hancur dan porak-poranda. Kebijakan Turki membantu bidang ekonomi, sosial, dan kesehatan. Turki membangun rumah sakit di Gaza. Turki membantu finansiil bagi pemerintahan Hamas yang diboikot oleh Israel, dan nyaris ambruk.
Tetapi, yang sangat esensial bagi rakyat Palestina, terutama bagi mereka yang ada di Gaza, Erdogan mempunyai komitmen yang kuat, membebaskan rakyat Palestina dari blokade Israel. Membebaskan belenggu Israel. Karena blokade dan belenggu itu, tidak sesuai dengan martabat kemanusiaan dan melanggar hak-hak dasar manusia.
Erdogan berbicara dengan Presiden Barack Obama, agar bertindak adil, dan ikut menghentikan blokade Israel terhadap Gaza, ketika Obama melakukan kunjungan ke Istanbul, di awal masa kepresidenannya. Erdogan meminta kepada Obama mengakui hak-hak berdaulat rakyat Palestina.
Ketika, Israel menyerang kapal Mavi Marmara, di perairan bebas, dan menyebabkan 8 orang warga negara Turki tewas, pemerintah Turki mengutuk tindakan Israel. Ujungnya hubungan bilateral antara Turki-Israel menjadi putus. Hubungan antara Turki-Israel, sekarang ini sudah mencapai “zero” di semua tingkatan.
Begitu lembaga multilateral (PBB) mengumumkan hasil penyelidikan terhadap insiden kapal Mavi Marmara,yang terjadi Mei 2010, kemudian nampak PBB memihak Israel, maka padaat saat itu  langkah Perdana Menteri Turki Erdogan, mengusir Duta Besar Israel dari Ankara, dan memulangkan duta besar Turki dari Tel Aviv. Bahkan Turki menurunkan tingkat hubungan diplomatiknya, yang hanya setingkat sekretaris dua, dan yang mewakili kepentingan pemerintah Israel di Turki.
Turki memutuskan segala bentuk hubungan kerjasama bilateral dengan Israel. Di bidang finansiil, ekonomi dan perdagangan, kebudayaan, dan pertahanan. Turki mengakhiri kerjasama dibidang industri pertahanan dengan Israel. Turki menolak latihan militer bersama dengan Nato, karena keikut sertaan Israel dalam latihan itu.
Sekarang Erdogan berada di Cairo, Mesir, di elu-elukan sebagai pahlwan dunia Arab. Tetapi, sejatinya Erdogan bukan hanya pahlawan dunia Arab, tetapi Erdogan sebagai pembela kaum Muslimin di dunia Islam.
Erdogan yang sekarang berada di Cairo, dan saat berada di markas Liga Arab, di Cairo, menegaskan dukungan terhadap berdirinya negara Palestina. “Sudah saatnya saudara-saudaraku bangsa Palestina memproklamirkan negara Palestina”, ujarnya di depan sidang para Menlu Liga Arab.
Sekarang sudah saatnya mengibarkan bendera Palestina di Gaza, dan bendera Palestina akan berkibar di PBB”, tambah Erdogan, yang mendapat tepukan tangan panjang dari para Menlu Liga Arab. “Mari kita kibarkan bendera Palestina di udara bebas, sebagai bentuk simbol keadilan dan perdamaian di Timur Tengah”, tandasnya.
Dengan pernyataan yang penuh emosional itu, akhirnya mengakhiri Turki dari isolasi dunia Arab. Selama berbicara di depan para Menlu Liga Arab, Erdogan selalu menggunakan kata yang sangat penuh familiar “brothers”. Inilah sebuah era baru, hubungan Turki dengan dunia Arab.
Dibagian lain, Turki yang berbatasan dengan Syria / Suriah, langsung menampung puluhan ribu pengungsi, yang menjadi korban kekejaman rezim Bashar al-Assad. Erdogan juga mengirimkan Menteri Luar Negeri, Ahmed Davotuglu ke Damaskus, dan meminta rezim Assad mengakhiri kekerasan, dan segera membentuk pemerintahan transisi. Turki mengancam Bashar Al-Assad, jika tidak menghentikan kekejamannya, maka ia akan bernasib seperti Gaddafi.
Saat situasi masih penuh dengan ketidak pastian di Libya, Erdogan mempunyai sikap yang jelas, yaitu mendukung kekuatan oposisi, dan membuka dialog langsung dengan Ketua Dewan Transisi Nasional (TNC), Mustafa Jalil, dan mengakui sebagai wakil yang sah pemerintah Libya yang baru.
Tentu, yang tidak kalah penting, sikap dan pandangan Erdogan yang penuh dengan perhatian terhadap kaum Muslimin, yaitu ketika terjadi krisis kemanusiaan di Somalia. Erdogan bersama dengan keluarganya (isteri dan anaknya) dengan sejumlah menteri dan para pemimpin Partai AKP, terbang ke Somalia, dan mengunjungi kamp pengungsi yang sedang menghadapi sekarat.
Turki membuka kembali kedutaannya di ibukota Somalia, Mogadishu, membangun rumah sakit, dan membolisir para pengusaha dan orang kaya Turki membantu Somalia, dan terkumpul dana $ 500 juta dollar. Ini adalah wujud keseriusan Turki dan Erdogan dalam urusan kaum Muslimin.
Turki sebagai anggota Nato ikut menyelamatkan Bosnia dan Kosovo, yang diamuk oleh Serbia, yang penuh dengan kekejaman. Sekarang kawasan Balkan relatif stabil dan kaum Muslimin di kawasan Balkan itu, bisa memulai hidup baru, dan mengembangkan kehidupan mereka.
Dengan jumlah penduduknya yang mencapai hampir 80 juta, yang mayoritas Muslim Sunni, Turki yang dipimpin oleh Erdogan, mempunyai posisi yang sangat strategis di masa depan bagi dunia Islam, dan terus memberikan akan insparasi. Saat di mana-mana kaum Muslimin menghadapi hegemoni Amerika Serikat dan Israel, yang menjadi ancaman nyata bagi masa depan mereka, Turki membuat kaum Muslimin mempunyai hargai diri.
Sekarang Erdogan sedang melakukan ‘tour revolusi” ke seluruh dunia Arab, dan ingin membangun poros baru, yang lebih bermakna bagi perubahan, yang tidak lagi menjadi bergantung kepada para penjajah Barat dan Israel. Erdogan layak menjadi pemimpin dunia Islam dan menyatukannya. Wallahu’alam.
Turki adalah ‘bapak’ sekulerisme. Jendral Kemal At-Taturk, yang menghancurkan Khilafah Turki Otsmani, mengubah sistem pemerintahan kekhilafahan Islam, menjadi bentuk sistem republik yang sekuler. Semua bentuk nilai-nilai agama dihancurkan dari ideologi dan struktur negara. Hukum Islam diganti dengan hukum Eropa. Bahasa Arab diganti dengan bahasa Turki.
Adzan pun harus menggunakan bahasa Turki. Simbol-simbol Islam dilarang. Tidak boleh digunakan. Agama tidak boleh lagi mendasari kehidupan. Al-Qur’an dan as-Sunnah dilarang diajarkan. Para ulama diasingkan keluar Turki. Sampai sekarang Turki konstitusinya tetap berdasarkan nilai sekulerisme.
Turki penduduknya 99 persen muslim sunni. Perjalanan panjang bangsa Turki sepertinya tak pernah melupakan keyakinan yang pernah dimilikinya, Islam. Betapapun bangsa Turki pernah menghadapi hantaman yang sangat keras dari sistem pagan, yaitu sekulerisme. Perlahan-lahan agama kembali hidup, di hati bangsa Turki. Rentang waktu sejak jatuhnya Khilafah Otsmaniyah di tahun 1924, dan bangkitnya kembali prinsip-prinsip Islam, memang memerlukan waktu. Tapi, tidak sampai memerlukan 100 tahun. Islam mulai menampakkan sinarnya, di negara yang terbelah oleh selat Borporus.
Sepertinya, kebanggaan pada masa lalunya, yang penuh dengan kejayaan Islam, menjadi modal bangsa Turki, bangkit kembali, dan menyinarkan kebangkitan Islam. Bangsa Turki mewarisi masa lalu, sebagai bangsa besar, dan pernah memimpin dunia, ketika negeri itu dibawah kekuasaan Khilafah Islam. Dan, berlangsung berabad-abad. Maka, kepemimpin Turki di pentas global, khususnya bagi dunia Islam, mulai terasa.
Sekarang, pertemuan, konferensi, seminar internasional, dari pergerakan Islam, dan lembaga-lembaga dunia, yang memiliki relasi dengan Islam, berlangsung. Konferensi yang berkaitan dengan dunia Islam, seperti masalah Palestina, Afghanistan, Iraq, Kurdi, Somalia, Sudan Selatan, pernah di gelar di Istambul, yang dulunya merupakan pusat Kekaisaran Byzantium. Turki menjadi tempat ajang membicarakan semuanya persoalan umat Islam.
Turki mempunyai perhatian yang besar terhadap persoalan umat Islam. Sentakan yang sangat mengejutkan masyarakat dunia, dan dunia Islam, ketika berlangsung Konferensi Internasional, yang membahas ekonomi global, di Davos (Swiss), di mana Perdana Turki Recep Tayyib Erdogan berhadapan dengan Presiden Israel Simon Perez,dan mengkritik Simon Perez, serta mengatakan, ‘Anda tidak pernah mau mendengarkan’, tegas Erdogan. Kemudian, dia meninggalkan konferensi itu, serta kembali ke Istanbul. Erdogan dielukan-elukan rakyatnya seperti pahlawan.
Bangkitnya kembali Islam di Turki, tak terlepas dari peran dua tokoh kunci, yaitu Perdana Turki, Recep Tayyib Erdogan (ketika Erdogan masih menjabat sebagai Perdana Menteri), dan Presiden Abdullah Gul (Presiden Turki sebelum Erdogan). Keduanya secara perlahan-lahan mengangkat kembali Islam, di ranah kehidupan. Pembelaannya jelas. Kedua tokoh itu mampu berdialog dengan semuanya tokoh dunia. Tidak dalam posisi yang ‘rendah’, dan juga merasa ‘inferior’. Keduanya bisa berbicara dengan Obama, David Brown, Engela Merkel, Sarkozy,dan Manuel Baroso, secara terhormat dan didengarkan.
Negara muslim yang pertama kali dikunjungi Barack Obama adalah Turki. Bukan Indonesia. Ini hanyalah menggambarkan posisi Turki, yang penting di mata AS. Turki menjadi anggota Nato, tapi Turki juga bisa menolak, ketika AS ingin menjadikan pangkalan militer Turki untuk menyerang Irak, di zamannya Presiden George Walker Bush. Negara yang jumlah penduduknya 77 juta jiwa ini, sekarang peranannya sangat besar dalam percaturan politik global.
Melalui, Partai AKP yang dalam pemilu 2007, memenangkan suara 46.7 persen, dan mendapatkan 440 kursi di parlemen, Partai AKP, berhasil mengubah Turki menjadi ‘the center power’, yang menghadapi dinamika dan perubahan global, serta Turki akan menjadi anggota Uni Eropa. Kebangkitan Islam di Turki, berpengaruh sampai ke Balkan, dan Asia Tengah, yang selama ini berada dibawah pengaruh Soviet.
Arus Islam terus mulai merambah perlahan-lahan dalam kehidupan. Turki yang sampai sekarang masih menganut sistem sekuler. Akhirnya, tak dapat menolak nilai-nilai dan simbol Islam. Istana Dolmabache yang menjadi simbol kekuasaan di Turki itu, sekarang dihuni oleh ibu negara, Hayrunnisa Gul, yang menggunakan jilbab. Jilbab telah masuk istana Dolmabache. Jilbab yang diharamkan dalam sistem sekuler, kenyataannya sekarang telah ada di istana. Hayrunnisa yang menikah dengan Abdullah Gul, tahun l980 itu, sehari-hari dalam acara resmi, tidak pernah meninggalkan jilbab. Adakah ini sebuah perubahan besar?
Bagaimanapun ini sebuah perubahan. Istri seorang presiden yang masih menganut sistem konstitusinya sekuler, sehari-hari menggunakan jilbab. Sebuah simbol Islam telah berada di istana, yang konstitusinya melarangnya.
Tentu, tak kalah penting lagi, Erdogan, yang merupakan tokoh utama dalam perubahan di Turki, istrinya yaitu, Emine Erdogan, juga menggunakan jilbab. Emine yang nenek moyang masih keturunan Arab ini, sekarang menjadi simbol muslimah Turki, selain Hayrunnisa Abdullah Gul, yang menempati istana Dolmabache. Wanita-wanita muslimah di Turki sekarang ini, mereka mengikuti Hayrunnisa dan Emine, yang keduanya menjadi simbol bagi kebangkitan Islam di Turki.
Erdogan yang pernah menjadi Walikota Istanbul, sejak tahun l994-l998 itu, berhasil menciptakan perubahan besar bagi kehidupan rakyat di Istambul. Masjid-masjid kembali semarak dan digunakan tempat shalat.
Perjuangan muslimah di Turki, sangat luar biasa, mengembalikan ajaran Islam, yaitu menutup aurat (al-Qur’an : An-Nur : 31). Dan, Pemerintahan Erdogan berusaha keras, melalui perubahan undang-undang Turki yang sekuler itu, diubah, yang memungkinkan dibebaskan seluruh kampus dan lembaga pemerintahan, agar wanita muslimah dapat mengenakan jilbab.
Tapi, ini sebuah isu yang sangat sensitip,karena selalu mendorong militer dan partai sekuler di Turki, menolak, dan bahkan belakangan ini muncul konspirasi untuk menjatuhkan Pemerintahan Erdogan, karena dituduh melakukan Islamisasi, yang akan menghancurkan sistem sekuler, yang dibangun oleh Kemal At-Turk.
pada 16 Juli 2016 lalu, Sebuah konspirasi besar terjadi turki benar benar di Kudeta, kudeta tersebut dipimpin Kolonel Muharrem Kose , yang  berakhir gagal. bahkan Kose dikabarkan tewas dikeroyok para pendukung Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan dalam upaya menggagalkan kudeta.
Sebelum Erdogan muncul, belum ada sama sekali rakyat yang berkumpul turun ke jalan-jalan. Mereka semua hanya dalam posisi “menonton”.
Kemudian tampillah Erdogan berbicara kepada rakyatnya melalui telepon /video/gambar ini segera tersebar, dimana sang pemimpin dengan jelas meminta rakyat untuk turun melawan kudeta. Situasi berubah 180 derajat, Semua rakyat turun memenuhi jalan-jalan dan mengepung kendaran-kendaraan militer sehingga Kudeta gagal digerakkan.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu, 16 Juli 2016 lalu, seorang sumber mengungkapkan kematian perwira menengah militer Turki tersebut. Seolah mencium rencana kudeta, pemerintah Turki memecat Kose dari jabatannya di Departemen Penasihat Hukum Militer pada Maret 2016, setelah diketahui sebagai jaringan Fethullah Gulen. Gulen merupakan ulama Turki yang mengasingkan diri di Pennsylvania, Amerika Serikat. Ia musuh politik terberat Erdogan. Dan kudeta tersebut gagal hanya dalam waktu 5 jam.

Sumber: www.eramuslim.com

Selasa, 13 Desember 2016

Para Malaikat yang Memikul Singgasana Allah

‘Arasy adalah tempat yang paling tinggi dan lebih luas dan besar dari sesuatu bangunan apapun yang pernah ada. Seakan ingin menegaskan pernyataan di atas, Imam al-Qusyairi menyatakan bahwa ada salah satu hadits yang menceritakan bahwa seorang malaikat bertanya kepada Allah untuk diperkenankan melihat ‘Arasy. Ternyata keinginan itu diperkenankan. Maka untuk mendukung keingintahuan sang malaikat, Allah memberinya tiga puluh sayap. Dengan sejumlah sayap yang diberikan itu akhirnya sang malaikat terbang dengan jarak tempuh selama tiga puluh ribu tahun lamanya.
Setelah itu Allah bertanya kepada malaikat tersebut: “Sudahkah engkau melihat ‘Arasy?” Malaikat itu menjawab, “Aku belum mencapai sepersepuluh dari jarak tempuh menuju ‘Arasy.” Karena itu, sadar dengan jauh dan lebarnya ‘Arasy, maka ia pun meminta izin untuk kembali ke tempatnya.

Ats-Tsa’labi pernah menyatakan kabar yang ia peroleh dari Ja’far, yang juga diperoleh dari Muhamad, sedangkan Muhammad mendapatkannya dari ayahnya. Dan sang ayah pun memperoleh informasi tersebut dari neneknya. Sang nenek berkata bahwa ‘Arasy merupakan sumber inspirasi dari segala benda yang ada di bumi. Semua yang ada di dunia, sumber inspirasinya berasal dari ‘Arasy. Hal ini sebagaimana firman Allah yang menyatakan: “Tiada sesuatu melainkan dari Kami khazanahnya.”
Ali bin Al-Husain pernah menyatakan bahwa ‘Arasy diciptakan dari bermacam-macam cahaya, namun berbeda dengan cahaya yang kita saksikan selama di dunia. Karena seperti disebutkan di atas, bahwa ‘Arasy merupakan sumber segala inspirasi apapun yang ada di dunia. Demikian pula hal ini berlaku pada warna-warna yang ada. Warna hijau di ‘Arasy menjadi sumber dari warna hijau yang ada di dunia. Kuning sebagai sumber dari seluruh warna kuning, merah juga menjadi sumber dari seluruh warna merah. Sedangkan warna putih di ‘Arasy menjadi sumber dari cahaya siang hari. Dan dari warna ini kemudian dijadikan tujuh puluh juta lapis. Dari sekian lapis warna yang ada, semuanya melakukan tasbih, tahmid, dan mensucikan nama-nama Allah dengan berbagai macam suara.

Sebagai salah seorang ulama terkenal dalam hal tafsir, Imam Qurthubi mengatakan bahwa ‘Arasy itu berbentuk tahta yang dipikul oleh para malaikat. Dengan demikian, bangunan ini memang diciptakan oleh Allah dengan mendapatkan dukungan dari para malaikat yang bertugas antara lain memikul, beribadah dengan memuliakan, dan berthawaf di sekelilingnya. Kondisi ini sama dengan bangunan suci di bumi yang bernama Baitullah. Allah bahkan memerintahkan kepada segenap manusia untuk melakukan ibadah thawaf (mengelilingi Baitullah) dengan tanpa ditentukan waktunya. Ibadah ini dapat dilakukan setiap saat dan bernilai pahala. Bangunan ini menjadi sentral peribadatan umat Islam. Ibadah shalat yang dikerjakan seluruh umat Muslim kapanpun dan dimanapun harus
menghadap ke arahnya. Inilah bentuk kemuliaan Baitullah. Dan ketika di akhirat, perlakuan serupa akan diberikan penduduk akhirat kepada ‘Arasy.
Dalam sebuah ayat Al-Qur’an, Allah menggambarkan dengan sangat jelas bagaimana kondisi di ‘Arasy tersebut sebagai berikut:
Mereka (para malaikat) pemikul ‘Arasy dan yang berada di sekitarnya menyuarakan pujian kepada Tuhannya, beriman kepada-Nya, dan memintakan ampunan bagi orang-orang yang beriman, ‘Oh Tuhan kami, begitu luasnya rahmat dan ilmu-Mu, meliputi segala-galanya. Karena itu berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu, peliharalah mereka dari siksa api neraka yang menyala-nyala.
Wahai Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn, yang Engkau janjikan kepada mereka, dan orang-orang shaleh di antara bapak, istri, dan anak keturunan mereka. Sesungguhnya Engkau Maha Perkasa dan Bijaksana. Peliharalah mereka dari perbuatan-perbuatan jahat. Sebab orang-orang yang Engkau pelihara dari perbuatan jahat itulah yang telah memperoleh rahmat-Mu pada hari kiamat. Itulah suatu keberuntungan yang paling besar.” (Qs. Al-Mu’min: 7-9)
Dalam sebuah riwayat pernah dikemukakan bahwa Ali radiyallahu 'anhu mengemukakan bahwa pemangku (pendukung) ‘Arasy ada empat malaikat. Tiap malaikat memiliki empat wajah. Landasan tapak kaki mereka berada di bawah bumi ketujuh, yang kalau diukur dengan waktu di dunia sejauh perjalanan lima ratus tahun.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Pada keterangan berbeda dikemukakan bahwasanya Abdullah bin Abbas radiyallahu 'anhu pernah menyatakan bahwa setelah Allah menciptakan ‘Arasy, lalu Allah memerintahkan para malaikat untuk memikulnya. Namun kendati demikian, mereka merasa bahwa beban yang dipikulnya sangatlah berat. Ketika itu diberikanlah amalan bacaan berupa kalimat subhaanallaah. Ternyata dengan membaca kalimat ini, beban yang awalnya sulit untuk dipikul ternyata menjadi lebih ringan. Maka bacaan itu senantiasa dibaca secara terus-menerus hingga sampai terciptanya Adam. Ketika ruh Adam dimasukkan, dan beliau membaca alhamdulillah, lalu dijawab oleh Allah dengan yarhamukallaah. Mendengar itu, para malaikat yang bertugas mendukung ‘Arasy mengemukakan bahwa kalimat yang telah ada merupakan kalimat mulia. Oleh karenanya kalimat-kalimat itu tidak pernah ditinggalkan untuk selalu dibaca dalam tugas mereka. Maka sejak itu mereka mengucapkan Subhaanallaah walhamdulillaah. Keajaiban dari rangkaian kalimat ini ternyata mampu memberikan keringanan terhadap beban yang mereka pikul.
Dan ketika Allah mengutus Nabi Nuh, beliau merupakan nabi pertama yang diutus untuk menyerukan kaumnya agar membaca Laa ilaaha illallaah. Rupanya kalimat ini tidak semata-mata didengar serta menjadi rangkaian do’a dari kaum Nuh. Malaikat yang bertugas memikul beban ‘Arasy rupanya berkeinginan menggabungkannya menjadi satu rangkaian kalimat untuk selalu dibaca. Para malaikat ini mengemukakan bahwa kalimat yang diajarkan Nabi Nuh merupakan kalimat ketiga yang harus disambungkan dengan kalimat-kalimat sebelumnya.
Karena itu mereka kemudian senantiasa mengucapkan Subhaanallaah walhamdulillaahi walaa ilaaha illallaah. Rangkaian kalimat ini menjadi bacaan resmi mereka hingga diutusnya Nabi ibrahim untuk menyembelih putranya. Waktu itu nabi Ibrahim menyaksikan malaikat membawa seekor domba untuk disembelih sebagai pengganti dari putranya dengan mengucapkan Allaahu Akbar. Mendengar ucapan itu, para malaikat pendukung ‘Arasy ada ide untuk merangkaikan tambahan kalimat itu menjadi sebuah keutuhan bacaannya. Mereka mengatakan bahwa ini merupakan kalimat keempat yang patut disambungkan dengan kalimat yang telah diucapkan sebelumnya. Lalu setelah para malaikat pendukung ‘Arasy itu menyambungkannya, maka jadilah kalimat itu Subhaanallaah walhamdulillaahi walaa ilaaha illallaahu Allaahu Akbar.
Sewaktu malaikat Jibril menceritakan hal itu kepada Nabi Muhammad pada perjalanan Isra’ dan Mi’raj, beliau merasa takjub. Dengan spontan, Rasulullah mengucapkan kalimat Laa haula walaa quwata illaa billahil ‘aliyyil ‘azhiim. Mendengar ucapan Rasulullah itu, malaikat Jibril pada akhirnya juga memiliki ide untuk merangkaikannya dengan kalimat-kalimat para malaikat yang telah lama dibaca menjadi sebuah rangkaian yang utuh dan kemudian diinformasikan kepada para malaikat pendukung ‘Arasy. (Dalam kitab Tanbihul Ghafilin)
Dalam sebuah hadits, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda bahwasanya Allah subhanahu wa ta’ala telah menciptakan sebuah tiang di sisi ‘Arasy. Dan ketika ada seorang hamba yang mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallaah muhammad rasulullaah, berguncanglah tiang itu. Lalu Allah berfirman, “Wahai tiang, diamlah!” Mendengar perintah Allah ini, maka tiang tersebut menjawab, “Bagaimana aku bisa tenang kembali sedangkan Engkau belum mengampuni dosa pembacanya?” Lalu Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Aku telah mengampuni dosanya.” Setelah itu barulah tiang penyangga itu dapat tenang seperti semula. (Dalam kitab Zubdatul Wa’idin)
Malaikat di Sudut ‘Arasy

Dalam keterangan yang telah disampaikan dalam berbagai sumber, telah dijelaskan bahwa tugas dan keberadaan malaikat adalah di langit dan bumi. Namun khusus untuk sudut ‘Arasy, Allah telah menciptakan malaikat khusus. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
Ketika aku melakukan Isra’ Mi’raj ke langit, aku telah melihat ‘Arasy terdiri dari tiga ratus enam puluh sudut. Jarak antara sudut yang satu dengan yang lainnya adalah sejauh perjalanan tiga ratus ribu tahun. Di bawah tiap-tiap sudut terdapat dua belas ribu padang pasir. Luas tiap padang pasir adalah seluas masyriq dan maghrib. Di masing-masing padang pasir terdapat delapan puluh ribu malaikat pembaca surat Al-Ikhlash yang pahalanya dihibahkan kepada orang-orang yang membacanya dari umat Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, baik laki-laki maupun perempuan.
Mendengar cerita ini, para Sahabat merasa heran. Lalu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, ‘Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya bahwa “qul huwallaahu ahad” tertulis di sayap malaikat Jibril, ayat “allaahush shamad” tertulis di sayap malaikat Mikail, dan ayat “lam yalid walam yuulad” tertulis di sayap malaikat ‘Izrail. Sedangkan “walam yakullahu kufuwan ahad” tertulis di sayap malaikat Israfil alaihissalam.
Maka barangsiapa dari umatku yang membaca surat al-Ikhlash maka diberi oleh Allah pahala seperti membaca kitab Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur’an.
Kemudian Rasulullah bersabda lagi, ‘Wahai Sahabatku, apakah kalian merasa heran?’ Mereka menjawab, ‘Betul ya Rasulullah.’
Beliau shalallahu ‘alaihi wassalam meneruskan sabdanya, ‘Sesungguhnya “qul huwallaahu ahad” itu tertulis di tempurung kepala Abu Bakar Ash-Shiddiq, “allaahush shamad” tertulis di tempurung kepala Umar Al-Faruq, “lam yalid walam yuulad” tertulis di tempurung kepala Utsman Dzin Nuraini, sedangkan “walam yakullahu kufuwan ahad” tertulis di tempurung kepala Ali As-Sakhiyyi.
Maka barangsiapa yang membacanya akan diberikan pahala sama seperti yang telah dianugrahkan kepada Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali radhiyallahu anhum ajma’iin. (Dalam kitab Hayatul Quluub).
 
Referensi: Saifulloh dan Abu Shofia (2003). Menyingkap Tabir Alam Malaikat. Surabaya: Karya Agung 

Malaikat yang Senantiasa Bertasbih

 

Berikut ini adalah bacaan tasbih yang mempunyai pahala luar biasa. Sebelumnya, akan diterangkan dalam artikel ini tentang tugas dari para malaikat yang membaca tasbih. Hal ini penting untuk kita ketahui sebagai bahan renungan kepada kita semua betapa agungnya tugas makhluk Allah yang satu ini. Apa yang disajikan dalam artikel berikut ini adalah berdasarkan keterangan dari kitab Zubdatul Wa’idin. Semoga hal ini menjadikan kita semakin beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dan semoga hal ini akan membuat kita semakin semangat untuk senantiasa bertasbih kepada Allah, karena sungguh pahala yang didapatkan dari bertasbih sangat luar biasa ganjarannya di sisi Allah. Oleh karenanya sangat rugi bagi siapa saja yang tidak melakukan amalan berikut ini.
Dan mudah-mudahan para pembaca mau membagikan artikel ini kepada kolega, sanak famili, dan para kerabat, agar mereka juga mengamalkan bacaan tasbih berikut ini. Hal ini dikarenakan seperti yang Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam sabdakan bahwa barangsiapa yang mengajak seseorang untuk berbuat suatu kebaikan lalu dia melakukannya, maka pahala kebaikan yang dilakukan orang tersebut akan mengalir kepada orang yang mengajaknya berbuat kebaikan, tanpa mengurangi pahala dari orang yang berbuat kebaikan tersebut. 
 
Malaikat Yang Senantiasa Bertasbih


Langit yang berada di atas kepala kita ini terdiri dari berbagai tingkatan-tingkatan. Dalam sebuah hadits sahih diungkapkan bahwa langit ini terdiri dari tujuh tingkatan. Di setiap langit ada malaikat-malaikat yang senantiasa beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan membaca tasbih, bersujud, rukuk, mengangungkan Allah, dan sebagainya. Keterangan yang memperkuat sekaligus membenarkan terhadap keberadaan malaiakt yang memiliki tugas semata-mata untuk membaca tasbih adalah sebagaimana yang diceritakan dalam kisah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam.
Ketika malam Isra’ Mi’raj, Rasulullah menyaksikan sebuah lautan yang luasnya tidak ada yang mengetahuinya selain Allah subhanahu wa ta’ala. Di tepi laut itu, tedapat malaikat berbentuk burung. Malaikat ini mempunyai tujuh puluh sayap. Ketika ada seorang hamba Allah yang membaca “Subhaanallaah”, maka burung itu akan bergerak dan beranjak dari tempatnya.
Jika diteruskan dengan membaca Alhamdulillaah, maka sayapnya akan dibentangkan sedemikian rupa. Dan kalau hamba tersebut melanjutkan lagi dengan membaca Laa ilaaha illallaah, maka sang malaikat yang berbentuk burung itu akan terbang.
Dan kalau sang hamba meneruskan lagi bacaannya hingga sampai ke kalimat Allaahu Akbar, maka sang burung akan terjun ke dalam lautan. Dan apabila hamba tersebut terus melanjutkan bacaannya sampai kalimat laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim, maka sang burung akan keluar dari kedalaman laut, lalu mengibas-ngibaskan (menggerak-gerakkan) sayapnya sehingga meneteskan air sejumlah tidak kurang dari tujuh puluh ribu tetesan air pada setiap sayapnya. Dan dari masing-masing tetes air itu, maka Allah akan menciptakan seorang malaikat yang memiliki tugas hanya untuk bertasbih, bertahlil, dan beristighfar untuk pembacanya hingga datangnya hari kiamat (Hal ini terdapat dalam kitab Zubdatul Wa’idin).
 
 Referensi: Saifulloh dan Abu Shofia (2003). Menyingkap Tabir Alam Malaikat. Surabaya: Karya Agung 

Malaikat Israfil: Sang Peniup Sangkakala

Sebagaimana diceritakan dalam kitab Daqaiqul Akhbar karangan Syekh Abdurrahman, beliau menyatakan bahwa ada empat malaikat yang memiliki kemuliaan khusus. Para malaikat tersebut adalah Israfil, Mikail, Jibril, dan Izrail alaihissalam.
Tugas mereka adalah memegang dan mengatur segala urusan makhluk. Jibril alaihissalam bertugas menyampaikan wahyu dan mengangkat para utusan. Sedangkan tugas malaikat Mikail adalah menurunkan hujan dan mengatur rezeki. Untuk Izrail tugasnya adalah mencabut nyawa, sedangkan Israfil bertugas untuk meniup sangkakala (terompet) sebagai pertanda dimulainya hari kiamat.
Ibnu Abbas radiyallahu anhu berkata: “Sesungguhnya malaikat Israfil pernah memohon kepada Allah, agar dikaruniai kekuatan yang dapat membawa tujuh langit dan tujuh bumi. Kemudian Allah memberikan kekuatan tersebut kepadanya. Lalu Israfil memohon lagi agar dikaruniai kekuatan untuk bisa menguasai angin. Kemudian Allah pun mengabulkan permohonannya. Lalu ia memohon lagi agar diberi kekuatan untuk bisa mengangkat gunung dan diberikanlah kekuatan itu kepadanya oleh Allah subhanahu wa ta’ala, serta kekuatan yang diberikan kepada jin dan manusia. Kemudian ia memohon lagi agar memiliki kemampuan untuk bisa menguasai seluruh binatang buas, lalu permohonan tersebut dikabulkan.”
Sebagaimana yang dijelaskan dalam berbagai sumber bahwa bentuk dari malaikat Israfil adalah dilapisi bulu mulai dari kepala hingga kedua telapak kakinya. Ia mempunyai banyak mulut dan lidah yang tertutup di dalam beberapa dinding. Setiap lisan yang dimilikinya senantiasa bertasbih menggunakan seribu bahasa. Demikian juga, malaikat Israfil mempunyai seribu malaikat yang menjadi tentaranya, yang berasal dari dirinya sendiri. Para malaikat tersebut adalah malaikat Muqarrabin (yang dekat) dengan Allah subhanahu wa ta’ala. Begitu pula malaikat yang bertugas sebagai penanggung / pemikul ‘Arasy diciptakan oleh Allah dengan rupa yang mirip dengan malaikat Israfil. Demikian juga malaikat yang bertugas sebagai pencatat yang berada disana.
Jumlah sayap malaikat Israfil ada empat buah. Sayap pertama panjangnya sampai ke arah barat, yang kedua sampai ke arah timur, yang ketiga menutupi tubuhnya, sedangkan yang keempat menutupi kepalanya. Warna dari wajahnya adalah kuning tua.
Sebuah keterangan ringkas menerangkan bahwa sebab wajahnya berwarna seperti itu adalah karena getaran rasa takut kepada Allah, yang selalu mengiringinya setiap saat. Setiap saat dia mengarahkan pandangannya ke arah ‘Arasy, karena semata-mata menunggu perintah dari Allah.
Salah satu dari tiang ‘Arasy berada di atas bahunya. Setiap Allah memutuskan di Lauhil Mahfuzh maka dinding yang menghalanginya terbuka, sehingga segala keputusan yang Allah tetapkan bisa dilihat oleh Israfil. Memang menurut riwayat, bahwa Lauhil Mahfuzh itu bergantung di bawah ‘Arasy, sedangkan malaikat Israfil merupakan satu-satunya malaikat yang paling dekat dengan ‘Arasy tersebut.
Disebutkan, bahwa jarak antara malaikat Israfil dengan ‘Arasy dihalangi tujuh dinding. Sedangkan setiap dinding tebalnya adalah sekitar perjalanan lima ratus tahun. Adapun jarak antara malaikat Israfil dengan malaikat Jibril, kira-kira tujuh puluh dinding. Jadi, jarak antara malaikat Jibril dengan ‘Arasy adalah tujuh puluh tujuh lapis dinding.
Disebutkan, bahwa malaikat Israfil senantiasa meletakkan mulutnya sehingga senantiasa siap meniup terompetnya yang berbentuk seperti tanduk apabila mendapat perintah dari Allah subhanahu wa ta’ala. Disebutkan pula, bahwa terompetnya bercabang empat. Dua di antaranya bercabang ke arah barat dan timur, sedangkan yang satu lagi bercabang ke arah bumi dan yang satu lagi bercabang ke arah atas yaitu kepada langit ketujuh. Adapun lingkaran kepala terompet itu sama dengan lebar langit dan bumi. Di dalamnya terdapat pintu sebanyak bilangan ruh. Sedangkan di dalamnya lagi ada tujuh puluh rumah. Tiap-tiap rumah ditempati para ruh. Di antara para ruh yang ada yakni ruh para nabi yang menempati satu rumah, ruh para jin juga satu rumah, para setan, binatang, dan sebagainya, sampai tujuh puluh macam.
Abu Hurairah pernah bertanya kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam tentang terompet / sangkakalanya, kemudian Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab, “Sangkakala itu adalah sebuah tanduk raksasa yang terdiri dari cahaya. Besar tiap lingkaran dalam tanduk itu selebar langit dan bumi. Sangkakala itu akan ditiupnya sebanyak tiga kali.
Tiupan pertama membuat makhluk ketakutan, tiupan kedua membuat makhluk mati, dan tiupan ketiga membangkitkan makhluk dari kubur (kematiannya).”
 
Referensi: Saifulloh dan Abu Shofia (2003). Menyingkap Tabir Alam Malaikat. Surabaya: Karya Agung

Senin, 12 Desember 2016

Malaikat Munkar dan Nakir dan Pertanyaan dalam Kubur

 

Malaikat Munkar dan Nakir adalah dua di antara sepuluh malaikat yang wajib diketahui dan diimani keberadaannya. Tugas keduanya adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada para mayit yang baru saja dikubur.
Diriwayatkan dalam sebuah hadits, tatkala mayat diletakkan dalam kubur, maka datanglah dua malaikat dengan menggunakan pakaian serba hitam. Kedua matanya melotot / pandangannya menakutkan, suaranya seperti guntur yang menyambar. Tampak pula kedua taringnya seolah mampu menggali bumi. Lalu keduanya datang kepada mayat di sekitar kepalanya... sampai akhir hadits.
Dalam hadits yang lain disebutkan pula bahwa mata keduanya sepert belanga yang terbuat dari tembaga dan taringnya laksana tanduk sapi, sedangkan suaranya tidak ubahnya halilintar.

Keterangan lain pernah meriwayatkan, bahwa malaikat Munkar dan Nakir bisa menggali dan menginjak hanya dengan menggunakan rambut yang mereka miliki. Di samping itu masing-masing dari mereka juga membawa sebuah tongkat (gada) besi yang memiliki bobot sangat berat. Bahkan diilustrasikan seandainya seluruh jama’ah haji yang berada di Mina diminta untuk mengangkat tongkat yang dimiliki kedua malaikat ini, niscaya tidak akan mampu.
Di hadits yang lain juga disebutkan bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda “...Jika gunung-gunung itu dipikul dengan gada itu, niscaya hancur menjadi tanah...”
Pertanyaan Kubur

Setelah sendirian berada dalam kubur, maka dalam berbagai keterangan hadits disebutkan bahwa mayat yang ditinggalkan oleh para pengantar kemudian hidup kembali bahkan mendengar dengan jelas suara alas kaki dari para pengantarnya. Dan babak baru dari perjalanan manusia yang amat panjang pun akhirnya dimulai.
Ketika dalam kesendirian itulah maka sayup-sayup suara para pengantar hilang ditelan kejauhan, dan datanglah dua malaikat memecah kesunyian kubur. Kedua malaikat yaitu Munkar dan Nakir kemudian memberi beberapa pertanyaan sebagai berikut: ”Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Dan siapa nabimu? Jika sang mayat termasuk kalangan mukmin, maka ia akan menjawab, “Allah adalah Tuhanku, Islam adalah agamaku, dan nabiku adalah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam.”
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam melanjutkan, “Lalu Munkar dan Nakir menghardik orang mukmin itu dengan hardikan yang keras. Dan itulah fitnah terbesar yang didatangkan kepada setiap mayit.”
Sebelum malaikat Munkar dan Nakir datang menjumpai para mayat di dalam kubur, terlebih dahulu mayat itu didatangi oleh malaikat bernama Rumman. Bentuk dari wajah malaikat ini adalah bercahaya bagaikan matahari. Lalu ia duduk dan berkata kepada mayat: “Tulislah semua yang pernah engkau lakukan selama di dunia baik itu pekerjaan baik, maupun kejahatan.”
Lalu si mayat berkata: “Dengan apa aku menulis. Mana alat tulis yang dapat aku pakai, darimana mendapatkan tinta dan dimana pula tempat tintanya?” Maka malaikat itu berkata: “Gunakan air liurmu sebagai tinta, sedangkan jarimu sebagai pena.”
Lalu mayat itu berkata, “Apa yang akan kutulis, sedangkan aku tidak memiliki buku?” Kemudian Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam meneruskan sabdanya, “Lalu malaikat itu memotong sebagian dari kafan si mayat lantas memberikannya sebagai buku pencatat amal.” Kemudian malaikat Rumman berkata, “Inilah bukumu, sekarang tulislah.” Kemudian si mayat menulis seluruh perbuatan yang pernah dilakukannya dengan diawali dari perbuatan baik. Saat menulis serta mencatat amal yang baik ini, maka ia melakukannya dengan lancar dan senang hati. Namun ketika sampai giliran pda penulisan perbuatan jelek yang pernah dilakukannya, ia merasa enggan dan malu. Karena perasaan tersebut, maka sesekali ia berhenti menulisnya.
Saat menyaksikan sang mayit idak lagi seceria kala penulisan amal pertama, maka malaikat Rumman yang ditugaskan itu berkata: “Hai orang yang bersalah, mengapa kamu tidak malu kepada Allah yang menciptakan dirimu waktu kamu mengerjakan berbagai amal kejelekan tersebut kala di dunia? Padahal hari ini kamu malu kepadaku.” Dengan serta merta sang
malaikat mengambil gada dan dipukulkannya kepada mayat tersebut.
Maka si mayat itu berkata: “Bebaskan aku, sehingga aku menulisnya.” Lalu si mayat menulis seluruh perbuatan jeleknya. Kemudian si mayat diperintahkan untuk menggulung, dan menyetempel. Setelah digulung, si mayat berkata: “Dengan apa aku mengecapnya, padahal aku tak memiliki alat untuk itu?” Maka malaikat Rumman kemudian berkata: “Stempelah dengan kukumu.” Dan setelah selesai, lalu dikalungkannya seluruh catatan itu pada si mayat sampai hari kiamat. Sesudah itu masuklah malaikat Munkar dan Nakir ke dalam kur si mayat tersebut.
 
 Referensi: Saifulloh dan Abu Shofia (2003). Menyingkap Tabir Alam Malaikat. Surabaya: Karya Agung 

Cara Malaikat 'Izrail Mencabut Nyawa Manusia

 

Kematian adalah suatu hal yang pasti akan terjadi pada semua makhluk hidup, bahkan para malaikat pun akan dicabut nyawanya oleh Allah kelak. Dengan demikian, satu-satunya yang kekal dan tidak pernah mati adalah Allah subhanahu wa ta’ala. Mengenai kematian itu sendiri, tidak ada yang mengetahui kapan ajal seseorang akan tiba. Hal ini menjadi rahasia Allah subhanahu wa ta’ala.
Dikisahkan bahwa pada suatu ketika Malaikat ‘Izrail pernah bertanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala: “Wahai Tuhanku, kapankah aku mencabut nyawa seorang hamba? Dalam keadaan apa dan bagaimana aku menghilangkannya?” Allah berfirman: “Wahai malaikat ‘Izrail, ini adalah ilmu yang paling rahasia. Siapapun tidak akan mengerti selain Aku. Akan tetapi Aku memberitahukan kepadamu mengenai kedatangan waktunya dari kematian tersebut.”

Disebutkan, bahwa jika seorang hamba sudah waktunya meninggal dunia, maka ada beberapa malaikat yang datang kepada ‘Izrail. Malaikat penjaga jiwa berkata: “Sudah habis masa hidup orang ini.” Selanjutnya datang juga malaikat penjaga rezeki dan amal sambil berkata: “Rezeki dan amalnya telah habis.” 
 

Disebutkan, bahwa malaikat Mikail turun dengan membawa lembaran kepada malaikat ‘Izrail yang didapatkan dari Allah. Dalam lembaran itu tertulis nama orang yang diperintah untuk dicabut nyawanya, tempat pencabutan, dan sebab-sebab pencabutan nyawanya.
Sedang Ka’bil Akhbar menerangkan: “Bahwasanya Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan pohon di bawah ‘Arasy. Jumlah pohon tersebut sama dengan bilangan makhluk yang ada di dunia. Maka ketika ajal seseorang telah tiba, dan umurnya tinggal 40 hari, maka secara otomatis daun pohon ‘Arasy itu juga gugur, dan jatuh di tempat malaikat ‘Izrail. Dengan demikian maka ‘Izrail dapat mengetahui bahwasanya ia diperintahkan untuk mencabut nyawa seseorang sesuai dengan identitas daun tersebut. Dan setelah itu para malaikat menyebut orang yang akan dicabut nyawanya tersebut sebagai “mayat hidup.” Ha ini karena orang tersebut masih dapat merasakan kehidupan dunia selama empat puluh hari lagi.”
Disebutkan, Abu Laits mengemukakan bahwa akan turun dari bawah ‘Arasy dua tetesan yang akan menggambarkan nama pemiliknya. Bila satu tetesan itu berwarna hijau, maka pertanda bahwa pemiliknya termasuk orang yang celaka. Tetapi jika tetesan tersebut berwarna putih, maka hal itu menandakan bahwa pemiliknya termasuk orang beruntung / bahagia.
Sedangkan untuk mengetahui dimanakah tempat seseorang akan meninggal di akhir hayatnya, maka Allah memerintahkan malaikat untuk memasukkan ke dalam air mani yang berada di rahim ibunya dengan mencampur debu bumi dari tempat dimana nantinya ia akan meninggal. Maka debu tersebut akan terus berputar-putar untuk mencari tempat yang dikehendaki. Kendati demikian, orang yang bersangkutan akan meninggal sesuai dengan tempat asal dimana debu itu diambil. Lebih lanjut mengenai kematian, Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an:
Katakanlah (Muhammad), ‘Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang ditakdirkan akan mati terbunuh di medan pertempuran itu, keluar juga ke tempat mereka menghadang kematian.” (Qs. Ali Imran: 154).
 
Referensi: Saifulloh dan Abu Shofia (2003). Menyingkap Tabir Alam Malaikat. Surabaya: Karya Agung
 - www.lampuislam.org

Malaikat Ridhwan


 
Ridhwaan adalah nama malaikat yang ditugaskan oleh Allah untuk menjaga  pintu surga. Sebenarnya, di dalam Al-Qur'an sendiri tidak ada keterangan yang jelas yang menerangkan bahwa malaikat penjaga pintu gerbang surga adalah Ridhwan. Begitu pula jika kita meneliti hadits-hadits sahih, tidak ada yang menyebutkan namanya dengan jelas. Terkadang namanya diucapkan sebagai "Rizvan" oleh orang Persia, Urdu, Pashto, Tajik, Punjabi, Kashmir dan bahasa lainnya yang terpengaruh oleh bahasa Persia. Sedangkan orang Prancis menyebutnya sebagai "Redouane." [1]
Sekarang nama ini digunakan sebagai nama maskulin oleh orang Arab atau orang yang beragama Islam. Malaikat Ridwan biasanya dikaitkan bersama dengan malaikat Malik. Hal ini dikarenakan malaikat Ridwan adalah penjaga pintu surga sementara malaikat Malik adalah penjaga pintu neraka. Jika kita melakukan kajian terhadap kitab-kitab hadits, ada beberapa yang menjelaskan tentang nama dari malaikat ini, akan tetapi hadits-hadits yang ada adalah hadits dhaif sehingga tidak bisa dipercaya. Berikut ini adalah hadits-hadits yang menjelaskan tentang malaikat ini:
“...dan penjaga surga adalah seorang malaikat yang bernama Ridhwan sebagaimana datang dengan jelas di dalam beberapa hadist.” [2]
“Tidak ada seorang muslim pun yang membaca Yasin sedang dia berada dalam sakaratul maut, maka tidaklah Malaikat Maut mencabut nyawanya sampai Ridwan penjaga surga memberinya minuman.” [3]
“Allah Azza wa Jalla berfirman, “Wahai Ridwan, bukalah pintu-pintu surga.” [4]
“Lalu saya berkata (di dalam surga), “Wahai Ridwan, punya siapa istana ini?” [5]
 
“Rabbul Izzah Tabaraka wa Taala memanggil Ridhwan dan dia adalah penjaga surga.” [6]
Al Waahidy  juga telah mengomentari hadist mengenai malaikat ini secara panjang lebar di dalam kitabnya yang berjudul Asbaabun Nuzuul. [7] Dengan demikian isnad (periwayat) hadits ini sangat lemah, bahkan sebagian ulama memasukkan hadist ini dalam kitab Al-Maudhuu’aat (hadits-hadits palsu), seperti Abul Hasan Ali bin Muhammad bin ‘Iraaq al-Kinaani dalam kitabnya Tanziihu Asy-Syarii’ah Al-Marfuu’ah ‘anil Akhbaar Asy-Syanii’ah Al-Maudhuu’ah (1/339).
Tugas Malaikat Ridhwan

Malaikat Ridwan, mempunyai tugas sebagai menjaga surga dengan penampilan yang sangat indah sehingga menyenangkan hati para penghuni surga. Malaikat Ridhwan akan menyambut kedatangan para penghuni surga ketika mereka baru memasuki surga dengan penuh keramah-tamahan dan kehangatan. Kemudian dia akan membukakan pintu gerbang
surga untuk mereka.
Wujud Malaikat
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Wujud para malaikat telah dijabarkan di dalam Al Qur'an ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4, sebagaimana dalam surat Faathir 35:1 yang berbunyi:
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Qs. Faathir 35:1)
Lebih jauh, di dalam beberapa hadits disebutkan bahwa sayap malaikat Jibril adalah 600 sayap, Israfil memiliki 1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan para malaikat Hamalat al-'Arsy memiliki 2.400 sayap dimana satu sayapnya menyamai 1.200 sayap Israfil. Sebagai manusia biasa, kita tidak bisa melihat wujud malaikat dengan mata kita. Hal ini dikarenakan mata manusia tercipta dari tanah liat yang diberi bentuk oleh Allah subhanahu wa ta'ala sehingga kita tidak akan bisa melihat wujud asli dari malaikat yang sejatinya tercipta dari cahaya. Namun apabila kita menelaah hadits-hadits yang ada, kita akan menemukan bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam pernah melihat wujud asli malaikat Jibril.
Sifat-sifat lain yang dimiliki para malaikat adalah mereka tidak akan bertambah tua maupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama  persis seperti ketika mereka diciptakan. Allah menciptakan malaikat dengan tugas-tugas tertentu seperti mengatur pemagian rezeki, mengatur pembagian air hujan, berdzikir kepada Allah, dan tugas-tugas lainnya. Dengan sayap yang mereka miliki, maka mereka dapat terbang secepat kilat dan bahkan lebih cepat dari itu. Mereka tidak berjenis kelamin dan tidak berkeluarga. Mereka juga tidak pernah merasakan lapar atau dahaga sehingga mereka tidak butuh makan atau minum.
 
 
Sumber: academia.edu
Referensi: www.lampuislam.org 
 
[1] Excerpts from 'The Angels' by Sachiko Murata
[2] Al-Bidayah wa An-Nihayah 1/53, Ibnu Katsir.
[3] Ubay bin Ka’ab diriwayatkan oleh Al-Qadhai dalam Musnad Asy-Syihab (1036) dari jalan Mukhallad bin Abdil Wahid dari Ali bin Zaid bin Jud’an dan Atha` bin Abi Maimunah dari Zirr bin Hubaisy dari Ubay secara marfu’. Di dalam sanadnya ada Ali bin Zaid bin Jud’an yang sudah masyhur sebagai rawi yang lemah. Ditambah lagi dengan adanya Mukhallad bin Abdil Wahid, yang Ibnu Hibban berkata tentangnya dalam Al-Majruhin (1096), “Mungkarul hadits jiddan (orang yang sangat mungkar haditsnya).”
[4] Hadits Abdullah bin Abbas diriwayatkan oleh Abu Asy-Syaikh dalam kitab Ats-Tsawab dan Al-Baihaqi dalam Syuab Al-Iman tentang kisah berhiasnya surga setiap memasuki ramadhan. Hadits ini datang dari jalan Adh-Dhahhak dari Ibnu Abbas secara marfu’. Haditsnya lemah karena Adh-Dhahhak tidak mendengar dari Ibnu Abbas.
[5] Hadits Abdullah bin Abi Aufa. As-Suyuthi menyatakan dalam Al-Jami’ Al-Kabir sebagaimana dalam Kunzul Ummal, “Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dan Ibnu Asakir dari Abdullah bin Abi Aufa, sedang di dalam sanadnya ada Abdurrahman bin Muhammad Al-Maharibi dan Ammar bin Saif, keduanya sering meriwayatkan hadits-hadits yang mungkar.” Lihat Mizan Al-I’tidal (2/585) dan (3/165).
[6] Hadits Anas bin Malik diriwayatkan oleh Al-Uqaili dalam Adh-Dhuafa (1/313) dari jalan Hamzah bin Washil Al-Minqari dari Qatadah dari Anas secara marfu’, Al-Uqaili berkata setelahnya, “Hamzah bin Washil Al-Minqari, seorang dari Bashrah, majhul dalam periwayatan dan haditsnya tidak terjaga.”
[7]  Asbaabun Nuzuul, hal:332,Surat Al-Furqaan.