Kamis, 08 Desember 2016

Pasukan Malaikat yang Menolong Rasulullah

 

Pertolongan atau ma’unah Allah akan senantiasa datang kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki. Bahkan ketika dalam hitungan matematis tidak ada harapan lagi bagi kita dan kita hampir putus asa, justru ma’unah Allah-lah yang akan datang. Bagi Allah, semuanya mudah adanya, tergantung apakah manusia mau memohon kepada-Nya dan berusaha atau tidak. Dan apabila memohon dengan berdo’a sesuai aturan yang ada, ditambah dengan usaha yang gigih, maka Allah tidak akan menolaknya.
Ketika Islam mulai berkembang dan ada perintah dari Allah untuk menyebarkan agama tauhid ini, maka tugas tersebut cukup berat. Hal ini dikarenakan bila dilihat dari segi jumlah, kaum Muslim sangatlah sedikit dan kalah jauh dengan jumlah orang-orang kafir Quraisy. Tapi menghadapi perintah agama yang langsung diturunkan oleh Allah, tentu hal ini tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Ketika perintah ini diturunkan dan Rasulullah beserta umat Muslim saat itu mendapatkan penindasan yang bertubi-tubi dari kaum kafir Quraisy, maka Nabi Muhammad beserta pengikutnya diperintahkan untuk melakukan perlawanan balik, meskipun hal itu harus ditempuh dengan cara berperang. Perintah agama ini kemudian dipenuhi oleh kaum Muslim. Dan untuk menambah kekuatan pasukan Muslim, maka Allah mengirimkan bala bantuan berupa malaikat sebanyak 3.000 pasukan saat terjadinya perang Uhud. Hal ini sebagaimana tertera dalam Al-Qur’an:
Yakni ketika kamu mengatakan kepada para Mukmin, ‘Apakah tidak mencukupi bagi kamu bahwa Allah mengirim bala bantuan kepadamu yaitu 3.000 malaikat yang diturunkan?” (Qs. Ali ‘Imran: 124)
Bahkan jika kamu sabar dan tidak melarikan diri ketika menghadang mereka (kaum musyrikin) dan mereka datang kepada kamu dengan bergegas-gegas di waktu ini, niscaya Allah mengirimkan bala bantuan kepada kamu, yaitu 5.000 malaikat yang terlatih.(Qs. Ali ‘Imran: 125)


Disebutkan di dalam Al-Qur’an bahwa Allah pernah mengirim bala bantuan kepada tentara Islam di Perang Badar. Hal ini sebagaimana ditegaskan Allah subhanahu wa ta’ala di dalam Al-Qur’an:
Ingatlah olehmu, ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, maka Allah memperkenankan do’amu. Titah-Nya: Sesungguhnya Aku membantu kamu dengan seribu malaikat yang satu sama lain saling bonceng-membonceng.” (Qs. Al-Anfal: 9) 


Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwasanya menjelang terjadinya perang Badar, Rasulullah duduk sepanjang malam di dalam kemahnya. Sambil menundukkan kepala, beliau berdo’a hingga sorbannya jatuh ke tanah. Kemudian turunlah ayat di atas sebagai jawaban, bahwa do’a beliau telah dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Allah menegaskan kembali pernyataan ini dalam firman-Nya:
Ingatlah, ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, titah-Nya: Sesungguhnya Aku bersama kalian, maka tetapkanlah semua hati mereka yang telah beriman, dengan jalan menghilangkan was-was (berperang bersama mereka sambil bahu-membahu). Akan Aku campakkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir. Maka pancunglah dengan pedang batang leher mereka, dan potonglah semua anak jari mereka.” (Qs. Al-Anfal: 12).
Referensi:  Saifulloh dan Abu Shofia (2003). Menyingkap Tabir Alam Malaikat. Surabaya: Karya Agung
- www.lampuislam.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar