Kamis, 08 Desember 2016

Kisah Rasulullah Bertanya Tentang Neraka kepada Malaikat Jibril

 

Neraka dalam bahasa Al-Qur’an dinyatakan dengan kata “an-Naar.” Definisi yang umum terhadap tempat ini adalah suatu tempat di akhirat, yang wujudnya berupa api yang bergejolak dan menyala-nyala. Oleh Allah, tempat terkutuk ini disediakan untuk orang-orang musyrik, munafik, serta orang-orang yang berbuat dosa dan belum sempat bertaubat. Dengan demikian, hakikat diciptakannya tempat panas ini adalah sebagai balasan terhadap manusia ataupun jin yang meninggalkan perintah Allah dan justru melakukan berbagai larangan-Nya. Padahal seperti yang diketahui, tugas pokok manusia dan jin selama di dunia adalah untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Mengingkari keberadaan tugas penting ini sama dengan mengkhianati penciptaan dirinya. Karena itu, ketika terjadi pelanggaran sekaligus pengingkaran akan hal ini maka sudah sepatutnya mendapatkan balasan siksa dari Allah. Saat di akhirat, tempat untuk menyiksa mereka yang lalai terhadap tugas kehambaannya adalah neraka.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda bahwa malaikat Jibril telah datang menemuinya. Kala itu Nabi Muhammad memohon kepada malaikat Jibril untuk memberikan gambaran tentang neraka jahannam.
Kemudian Jibril mengatakan bahwa sesungguhnya Allah menciptakan neraka lalu dinyalakan selama seribu tahun lamanya sehingga ia menjadi putih. Setelah itu dinyalakan lagi seribu tahun lamanya yang mengakibatkan neraka jahanam jadi berwarna hitam layaknya malam yang kelam. Neraka ini selamanya tidak pernah berhenti bergolak karena sumber bara apinya tidak pernah padam.

Cerita berikut ini adalah sebagai gambaran bagaimana panasnya api neraka. Pada suatu ketika Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan malaikat Jibril untuk meminta kepada malaikat Malik sebagian dari api neraka, dan memberikannya kepada Nabi Adam. Guna dari api ini adalah sebagai bekal kepada Nabi Adam selama di dunia untuk digunakan memasak makanan serta kebutuhan lainnya.
Malaikat Malik bertanya kepada malaikat Jibril, “Berapa yang kamu butuhkan untuk keperluan Adam itu?” “Sebesar buah kurma”, jawab Jibril. Mendengar jawaban Jibril, maka Malik menjelaskan, “Jika aku memberi api neraka sebesar buah kurma, maka langit dan bumi akan menjadi cair disebabkan pengaruh panas dari api tersebut.” Mengetahui betapa panasnya api sebesar itu, maka Jibril meminta separuh saja dari buah kurma tersebut.
Namun kembali Malik mengemukakan, “Jika aku luluskan permintaanmu, maka tidak setetes pun air hujan yang akan turun dari langit. Demikian pula bumi tidak akan mampu lagi untuk menghidupkan tumbuh-tumbuhan, sebatang pohon sekalipun.”
Kemudian Jibril menghadap Allah subhanahu wa ta’ala dan bertanya sebesar apakah api yang pantas untuk diturunkan ke dunia. Maka Allah kemudian berfirman, “Ambillah sebesar semut.”
Kemudian Jibril kembali lagi ke malaikat Malik meminta api neraka sebesar semut untuk diberikan kepada Nabi Adam. Kendati hanya sebesar semut, namun sebelum api yang diambil dari neraka ini diberikan kepada Adam untuk keperluan selama di dunia, maka terlebih dahulu api ini dimasukkan ke dalam laut sebanyak tujuh puluh kali.
Belum cukup dengan hanya itu, kemudian api itu diletakkan di atas gunung yang tinggi. Pengaruh dari api tersebut menyebabkan gunung itu hancur. Dengan demikian, maka api yang kini ada dan kita nikmati bersama selama di dunia adalah api yang sebesar semut kecilnya dari lautan api yang tersedia di neraka kelak. Masya Allah

Bentuk Neraka Jahannam


Ibnu Abbas pernah meriwayatkan bahwa pada hari kiamat, neraka jahannam didatangkan dari lapisan bumi yang ketujuh, dengan dikelilingi oleh tujuh pulu ribu barisan malaikat. Jumlah tiap barisan malaikat yang ada malah jauh lebih banyak dari seluruh jumlah jin dan manusia yang pernah ada.
Neraka ini mempunyai empat kaki. Sedangkan jarak tempuh antara kaki yang satu dengan yang lainnya kira-kira sejauh perjalanan seribu tahun. Kendati demikian, untuk menarik serta mengatur seluruh neraka dilakukan malaikat dengan menarik tali kekangnya.
Bentuk keanehan dari neraka ini adalah mempunyai tiga puluh ribu kepala. Pada tiap kepala terdapat tiga puluh ribu mulut. Masing-masing mulut memiliki tiga puluh ribu gigi. Padahal besar tiap-tiap gigi adalah seperti seribu kali gunung Uhud. Dua bibir dari masing-masing mulut itu memiliki ketebalan seperti lapisan dunia. Pada tiap bibir terdapat rantai besi, yang tiap rantai terdiri dari tujuh puluh ribu lingkaran, yang tiap lingkaran itu dipegang oleh
banyak sekali malaikat dan khusus didatangkan serta kemudian diletakkan di kiri ‘Arasy.

Demikianlah gambaran tentang neraka yang dapat disampaikan dalam artikel kali ini. Semoga kita dijauhkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala dari siksa neraka yang sangat mengerikan itu. Aamiin ya robbal alamin.

Referensi: Saifulloh dan Abu Shofia (2003). Menyingkap Tabir Alam Malaikat. Surabaya: Karya Agung
www.lampuislam.org 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar