Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam adalah manusia pilihan Allah yang mempunyai sifat lemah lembut dan kasih sayang terhadap sesama. Beliau memperlakukan orang lain dengan penuh kelembutan. Itulah mengapa beliau dicintai oleh orang-orang di sekitarnya, bahkan para non-Muslim mencintai beliau shalallahu ‘alaihi wassalam, dan banyak di antara mereka yang akhirnya memeluk agama Islam. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai sifat mulia beliau.
Perlakuan Rasulullah Terhadap Tetangga
Betapa
beruntungnya bila menjadi tetangga Rasulullah. Di mata beliau, tetangga
mempunyai tempat dan kedudukan yang tinggi. Beliau bersabda,
“Jibril selalu saja mewasiatkan padaku akan
hak tetangga, sampai-sampai aku menyangka bahwa dia akan mewarisi aku.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah
juga berwasiat kepada Abu Dzar al-Ghifari,
“Wahai Abu Dzar, jika engkau memasak gulai,
perbanyaklah airnya dan bagikanlah kepada tetanggamu.” (H.R. Muslim)
Rasulullah
sering mengingatkan agar tidak menyakiti tetangga,
“Tidak akan masuk surga orang yang
tetangganya tidak merasa aman karena ulah perbuatannya.” (H.R. Muslim)
Dan
sebagai penghormatan dan penghargaan kepada tetangga, beliau bersabda,
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari
akhir, maka hendaklah dia berbuat baik kepada tetangganya.” (H.R. Muslim)
Pergaulan yang Baik
Aisyah
radiyallahu ‘anha berkata, “Kalau Rasulullah mendengar atau mendapat informasi
tentang seseorang (kejelekannya), beliau tidak berkata, “Untuk apa si fulan
berkata begini...” melainkan beliau berkata, “Untuk apa orang-orang berkata begini,
begitu...” (H.R. Tirmidzi)
Diceritakan
oleh Anas bin Malik bahwa seseorang menghadap Rasulullah, sedangkan di wajahnya
ada bekas sesuatu yang kekuning-kuningan. Rasulullah jarang menjumpai hal yang
serupa itu karena beliau tidak senang dengan orang yang tidak memperhatikan
kebersihan. Setelah orang itu pergi, Rasulullah berkata, “Seandainya kalian
menyuruhnya untuk membersihkan wajahnya terlebih dulu, hal itu lebih baik bagi
kalian.” (H.R. Abu Daud dan Ahmad)
Ibnu
Mas’ud radiyallahu ‘anhu berkata bahwa “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam
bersabda,
“Akankah aku beritahukan kalian orang yang
haram masuk neraka, atau orang yang neraka dilarang untuk membakar tubuhnya?
Yaitu kerabat dekat yang lemah lembut, terbuka, ramah, dan mudah bergaul.”
Hak-Hak yang Harus Dipenuhi
Hak-hak
yang harus dipenuhi oleh manusia banyak sekali. Hak Allah, hak orang lain, dan
hak diri kita sendiri. Nah, bagaimana Rasulullah membagi dan mengatur serta
memenuhi hak-hak tersebut?
Anas
menceritakan, “Telah datang tiga (kelompok) orang ke rumah Rasulullah
menanyakan tentang ibadah beliau. Setelah mereka diberitahu, seakan-akan mereka
sukar mempercayainya. Mereka berkata, ‘Apalah artinya kita jika dibandingkan
dengan Rasulullah, sedangkan beliau telah diampuni segala dosanya?’
Salah
seorang di antara mereka berkata, ‘Aku akan selalu bangun dan shalat di tengah
malam selamanya.’ Yang seorang lagi berkata, ‘Aku akan berpuasa sepanjang masa
tanpa berbuka.’ Sedangkan yang satu lagi berkata, ‘Aku akan menjauhi wanita dan
tidak akan menikah.’ Kemudian datanglah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi
wassalam kepada mereka dan bersabda,
Referensi: www.lampuislam.blogspot.com
Facebook Page: www.facebook.com/riska.pratama.ardi