Malaikat Raqib dan Atid merupakan dua di antara sepuluh malaikat yang harus diketahui dan diimani keberadaannya. Kedua malaikat ini bertugas sebagai pencatat seluruh amal perbuatan manusia. Malaikat Raqib bertugas sebagai pencatat perbuatan baik, sedangkan malaikat Atid bertugas sebagai pencatat seluruh perbuatan buruk.
Dalam berbagai keterangan
disebutkan, bahwa setiap manusia didampingi oleh dua malaikat sekaligus.
Malaikat pertama berada di sebelah kanan dengan tugas mencatat kebaikan
seseorang. Pada saat menjalankan tugas ini, ia tidak membeda-bedakan orang,
seluruh amal baik yang secara lahiriah dilakukan akan dengan cepat dicatatnya.
Bahkan ketika amal baik itu baru dipikirkan seorang hamba dan belum benar-benar
dilakukannya, malaikat pun langsung mencatatnya. Sedangkan malaikat kedua
berada di sebelah kiri dengan tugas mencatat perbuatan buruk seseorang. Berbeda
dengan tugas malaikat pertama yang spontan mencatat kebaikan, ia justru masih
menunggu dan menyaksikan orang tersebut. Jadi, perbuatan buruk tidak serta-merta
dicatat. Apabila seorang hamba terbukti melakukan perbuatan buruk, barulah
malaikat mencatatnya. Inilah keagungan dan kemurahan dari Allah.
“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada malaikat yang mengawasi (pekerjaan)
yang mulia di sisi Ala dan yang mencatat (pekerjaan itu).” (Qs. Al-Infithaar: 10-11).
Referensi: Saifulloh dan Abu Shofia (2003). Menyingkap Tabir Alam Malaikat. Surabaya: Karya Agung
Posisi keduanya tidak tetap,
namun senantiasa berpindah-pindah. Jika orang yang didampingi dalam keadaan
duduk, maka yang satu berada di sebelah kanannya, sedangkan yang lain berada di
kirinya. Jika yang didampingi sedang berjalan, maka yang satu berada di
belakang, dan yang lain berada di depan. Kalau orang yang didampingi sedang
tidur, maka yang satu berada di dekat kepala, sedangkan yang lain berada di
dekat kedua kakinya.
Bahkan dalam sebagian riwayat
dikatakan bahwa setiap manusia memiliki lima malaikat sekaligus yang ditugaskan
untuk mendampingi seluruh gerak-gerik manusia. Dua malaikat bertugas di siang
hari, sedangkan dua yang lainnya ketika malam. Sedangkan yang satu lagi bertugas
menemani seluruh gerak-gerik manusia dan tidak pernah tergantikan sesaat pun.
Hal ini dipertegas oleh firman Allah:
“Bagi manusia itu ada para malaikat yang senantiasa mengikutinya
bergiliran, yang berada di depannya dan di belakangnya, mereka itu menjaganya
atas perintah Allah.” (Qs. Ar-Ra’d:
11)
Disebutkan bahwa yang akan
menjadi saksi di hari kiamat atas amal-amal / perbuatan-perbuatan manusia ada
tujuh:
Pertama,
malaikat sebagaimana firman Allah:
“Dan para malaikat pun memberi kesaksian.” (Qs. An-Nisa’: 166)
Yang
kedua adalah bumi. Hal ini sebagaimana firman-Nya:
“Dan manusia bertanya: “Mengapa bumi jadi begini.” Pada hari itu bumi
menceritakan beritanya.” (Qs.
Al-Zalzalah: 3-4)
Ketiga,
waktu. Keempat, lidah manusia.
Seperti penegasan Allah:
“Pada hari dimana lidah-lidah mereka memberi kesaksian.” (Qs. An-Nur: 24)
Kelima,
anggota tubuh manusia, sebagaimana firman Alah:
“Pada hari ini kami tutup/kunci mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami
tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang mereka
usahakan.” (Qs. Yasin: 65)
Keenam, dua
malaikat pencatat, sebagaimana firman Allah:
Referensi: Saifulloh dan Abu Shofia (2003). Menyingkap Tabir Alam Malaikat. Surabaya: Karya Agung
Facebook Page: www.facebook.com/riska.pratama.ardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar