Kita sering mendengar media memberitakan bahwa umat Muslim adalah
teroris, ekstremis, pembunuh, dan sebagainya.
Inilah yang sering diberitakan media, dan menurut saya dalam beberapa
kasus, hal ini benar adanya.
Memang ada sebagian kecil umat Islam yang bukan hanya baru-baru ini,
tapi bahkan sebelum koran dan media diciptakan yang melakukan semua hal
itu.
Tapi mari kita lihat sejarah dan lebih objektif. Bukankah orang-orang
Yahudi dan Kristen juga melakukan semua itu?
Bukankah ada orang-orang Yahudi, Kristen, Buddha, dan Ateis yang juga
melakukan pembunuhan, mencuri, dan melakukan terorisme? Tentu saja
mereka melakukannya. Seorang kriminal tetaplah kriminal,
seorang teroris tetaplah teroris. Namun tidak pernah disebutkan dalam
media bahwa orang-orang Kristen yang pedofil dijuluki "Kristen
Pedofil",
kita tidak pernah melihat orang Kristen yang membunuh disebut "Kristen
Pembunuh" atau orang-orang Yahudi yang membunuh dijuluki "Yahudi
Pembunuh."
Timothy McVeigh yang melakukan teror dengan bom tidak disebut sebagai
"Teroris Kristen, Charles Manson yang melakukan beberapa pembunuhan
dengan sadis tidak disebut sebagai "Kristen Pembunuh Massal", Israel
yang melakukan pembunuhan terhadap anak-anak di Palestina tidak disebut
sebagai "Organisasi Yahudi Teroris."
Faktanya mereka telah melakukan beberapa kejahatan terbesar dan terburuk dalam sejarah terorisme,
tapi mereka tidak disebut sebagai Kristen teroris atau Yahudi teroris.
Dengan demikian, timbullah pertanyaan, kenapa begitu? Kenapa jika
seorang Muslim dituduh dan tuduhan ini belum tentu benar,
dia belum tentu bersalah, jika seorang Muslim baru saja diduga melakukan
sesuatu, maka dia disebut sebagai Islam teroris atau ekstremis
Muslim. Kenapa begitu? Karena media dikontrol oleh orang-orang yang
ingin mengkambing-hitamkan umat Muslim dan Islam.
Dan ini tidak adil!
Ketika orang-orang dari Inggris datang ke benua Australia, sudah ada
penduduk pribumi yang hidup di Australia, bukan orang-orang Inggris yang
menemukan benua Australia karena sudah ada orang yang tinggal disana.
Aku bisa saja datang ke rumah kalian, kemudian menghancurkan rumah
kalian, mendirikan rumahku sendiri di atas tanah kalian,
kemudian mengatakan bahwa rumah itu sekarang jadi milikku, dan mengusir kalian.
Dan di sisi lain, kita tak dapat menyebut sebagian orang di
Afghanistan, Chechnya,
Kashmir, Palestina, Somalia,
atau sebagian orang di Indonesia sebagai teroris, karena mereka hanya
mencari kebebasan dari penindasan,
ketika para non-Muslim mengakui sejarah mereka sendiri bahwa para
non-Muslim ini melakukan hal yang sama, tapi mereka
menjustifikasikannya.
Ini tidak adil! Kejahatan tetaplah kejahatan, entah apakah dilakukan
oleh orang yang tidak berpendidikan
atau dilakukan oleh orang yang berpendidikan. Kejahatan yang dilakukan
pemerintah sama buruknya dengan kejahatan yang dilakukan individu.
Tapi kejahatan yang dilakukan pemerintah tidak diperiksa karena mereka
yang punya kuasa, dan tak ada seorang pun yang bisa memeriksa mereka,
tapi pemerintah punya kuasa untuk memburu individu tertentu dan memeriksa mereka.
Jadi masalah Islam atau Muslim dikatakan orang-orang fanatik adalah tidak adil, karena Islam hanyalah sebuah jalan hidup.
"Siapa yang memulai perang dunia pertama? Apakah Muslim?
Siapa yang memulai perang dunia kedua? Apakah Muslim?
Siapa yang mengirim bom nuklir Hiroshima dan Nagasaki? Apakah Muslim?
Siapa yang membunuh lebih dari 100 juta orang Indian di Amerika Utara?
Apakah Muslim?
Siapa yang membunuh lebih dari 50 juta orang Indian di Amerika selatan?
Apakah Muslim?
Siapa yang menjadikan 180 juta orang Afrika sebagai budak dan 88% dari
mereka meninggal dan dibuang di lautan atlantik? Bukan Muslim yang
melakukannya.
Siapa yang membunuh sekitar 20 jutaan Aborigin di Australia? Bukan
Muslim yang melakukannya... "
Dan hari ini Anda dapat melihat bahwa muslim selalu menjadi korban.
Lihatlah Burma, Yaman, Suriah, Irak, Afghanistan, Palestina, dan
negara-negara Islam lainnya.
Memang benar sebagian Muslim bertanggung jawab atas sebagian kerusakan
tentang Islam. Beberapa kesalahpahaman tentang Islam adalah hasil dari
perilaku buruk sebagian kecil umat Muslim,
tapi mari kita lebih adil dan objektif. Jika kita menganalisis sejarah
dan bertanya,
siapa yang terus menjalankan "perdangangan manusia internasional"
yang menyebabkan 80.000.000 orang diperjual-belikan layaknya babi-babi
dan anjing SELAMA LEBIH DARI 400 TAHUN?
Yang melakukan ini bukan Muslim, mereka adalah orang-orang Portugal,
Spanyol, Amerika, Inggris, Prancis,
semuanya adalah negara Kristen dan mereka bekerjasama dengan gereja
Katholik. Yang jadi pertanyaan, kenapa mereka tidak disebut orang-orang
Kristen teroris?
Ketika Conquistador dan pasukannya pergi ke Amerika Selatan dan merusak
negara-negara di Amerika Selatan, membunuh penduduknya, meracuni sumber
daya alamnya,
mereka malah diberkati oleh gereja dan sampai saat ini mereka masih
diberkati oleh gereja, dan tak seorangpun menjuluki mereka "Kristen
Teroris."
Jadi sudah ada orang-orang yang hidup di Australia yang sekarang disebut
suku Aborigin. Begitu juga orang-orang Indian di Amerika, mereka
menyebutnya Suku Indian, mereka tidak disebut Orang-orang Amerika.
Ketika Cristopher Columbus berlayar untuk mencari India, dia malah
terdampar di sebuah tempat yang sekarang disebut Amerika,
tapi berani-beraninya mereka, meskipun mereka tahu bahwa benua itu
bukanlah India,
masih saja mereka menyebut penduduknya "suku Indian."
Dan hari ini, mereka menyebut penduduk aslinya dengan sebutan Indian,
tapi mereka menyebut diri mereka sendiri orang Amerika.
Dan sekarang orang-orang menjuluki penduduk asli Australia dengan
sebutan suku Aborigin, tapi menyebut para pendatang dengan sebutan orang
Australia. Dan Australia direbut dengan pertumpahan darah dan
pembunuhan. Orang-orang Inggris yang datang ke Australia membunuh dan
mengusir suku Aborigin dengan paksa. TANPA KERAGUAN, INI ADALAH
TERORISME MURNI, tapi tak ada seorang pun yang menyebut mereka
orang-orang Kristen teroris.
Dan sekarang mereka memiliki peradaban yang maju di Australia, ada
banyak kota besar seperti Sydney, Brisbane, Melbourne,
sejarah kelam mengenai pembantaian suku Aborigin sudah terlupakan
sekarang, tapi masih saja terorisme yang dilakukan pemerintah berlanjut.
Baik terorisme oleh pemerintah atau individu tidak bisa dibenarkan!
Referensi: www.lampuislam.org
Facebook Page: www.facebook.com/riska.pratama.ardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar