Rabu, 27 Mei 2015

SYAM BUMI YANG DIBERKAHI

(An-najah) – Allah Swt. dan Rasul-Nya telah memuliakan bumi Syam di atas bumi lain. Bahkan, negeri yang paling utama setelah Makkah dan Madinah adalah negeri Syam. Rasulullah Saw bersabda, “Beruntunglah negeri Syam, sesungguhnya malaikat Rahman membentangkan sayapnya di negeri tersebut,” (HR At-Tarmidzi).
Aman dari Fitnah
Rasulullah Saw bersabda, “Ketika aku tidur tiba-tiba aku melihat tiang kitab diambil dari bawah kepalaku. Aku mengira ia akan dibawa pergi dan aku pun mengikutinya dengan dua pandanganku. Kemudian tiang itu ditegakkan di Syam. Ketahuilah bahwa sesungguhnya iman berada di Syam ketika terjadi fitnah.” (HR Ahmad – Shahih)
Ibnu Hajar Al-Asqolani berkata, “Tiang kitab adalah tiang agama dan juga berarti tiang islam.” (Fathul Baari, 12/403)
Negeri Pilihan dan Orang Pilihan
Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya kalian akan menjadi pasukan-pasukan perang, satu pasukan di Syam, satu pasukan di Iraq dan satu pasukan di Yaman.” Aku Bertanya, “Wahai Rasulullah, pilihkan untukku!” Rasulullah Saw menjawab, “Pilihlah Syam dan barang siapa yang enggan maka hendaklah ia bergabung dengan Yaman dan meminum dari kolam-kolam air Yaman. Sesungguhnya Allah telah menaungi Syam dan penduduknya.” (HR Ibnu Hibban no 7306)
Markas Tentara Allah
Salamah bin Nufail berkata, “Aku datang menemui Nabi Saw dan berkata, “Aku bosan merawat kuda perang, aku meletakkan senjataku dan perang telah ditinggalkan para pengusungnya, tak ada lagi perang. Nabi Saw menjawab: Sekarang telah tiba saat berperang, akan selalu ada satu kelompok di tengah umatku yang unggul melawan musuh-musuhnya. Allah sesatkan hati banyak kalangan untuk kemudian kelompok tersebut memerangi mereka, dan Allah akan memberi rizki dari mereka (berupa ghanimah) hingga datang keputusan Allah (kiamat) dan mereka akan selalu demikian adanya. Ketahuilah, pusat negeri adalah Syam. Kuda perang terpasang tali kekang di kepalanya, dan itu membawa kebaikan hingga  datangnya kiamat.” (HR Imam Ahmad).

sumber: An-najah.net (media islam an-najah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar