Rabu, 27 Mei 2015

Nikmat Islam dan Jalan Kita Berdakwah


Oleh: Hamza Andrea Tzortzis

Jangan remehkan rahmat yang kita miliki, yaitu Islam. Orangtua saya bukan Muslim. Istri saya tahu betapa saya mencintai orangtua saya. Dan orangtua saya mencintai saya. Setiap hari, ayah saya berkata bahwa dia mencintai saya. Tapi jika ayah saya meninggal dalam keadaan seperti ini kemana dia akan pergi? Anda dapat mendo’akan orangtua anda, tapi saya tidak dapat berdo’a untuk ayah saya jika dia meninggal (karena dia non-Muslim).

Inilah kenyataannya saudara/saudari. Jangan remehkan rahmat yang diberikan Allah s.w.t kepada anda berupa nikmat Islam. Anda mempunya persyaratan untuk memasuki jannah (surga). Ini sangat penting saudara/saudari, karena inilah tujuan akhir kita. Untuk apakah hidup kita? 20, 30, 40, 50, 60 tahun. Dan saya tidak ingin kita hanya berpikir “Alhamdulillah aku seorang Muslim.” Saya ingin kita berangkat dan berdakwah karena ada banyak orang yang membutuhkan Islam saudara/saudari.
Nanti pada tahun 2040, menurut lembaga-lembaga medis, penyakit paling besar yang akan membunuh manusia adalah depresi, saudara/saudari. 25% dari wanita di zaman sekarang mengalami depresi. Anda harus menyadari bahwa ada kekosongan ruhani di luar sana. Dan anda dapat melakukan ini. Jangan sampai terlambat, karena kakek saya meninggal setahun yang lalu, pada bulan September. Kakek saya adalah segalanya bagi saya. Dialah satu-satunya orang dalam keluarga saya yang ketika berkata sesuatu, dia akan menepatinya meskipun dia harus memotong kakinya untuk menepatinya. Saya cinta kakek saya tapi saya tidak pernah berdakwah padanya.
Sayang sekali... Dan ketika saya mendengar bahwa dia sakit, saya langsung pulang ke kampung halaman naik pesawat untuk berdakwah padanya. Mungkin ada kesempatan baginya untuk masuk Islam, karena dia adalah pria yang mencintai Tuhan. Tapi dia meninggal pada hari Jumat dalam keadaan belum masuk Islam. Saya bahkan tidak dapat menghadiri pemakamannya, karena dia non-Muslim.
Jadi jangan sampai terlambat saudara/saudari. JANGAN SAMPAI TERLAMBAT. Dan kuatkan diri anda. Anda tahu anda dapat melakukan ini, siapapun diri anda, tidak peduli anda menganggap derajat anda setinggi apa, karena Muslim adalah orang-orang yang bertauhid. Kita adalah orang-orang La Ilaha Ilallah. Dan apa artinya itu? Itu berarti La hawla wa laa quwwata illa billah (tidak ada kekuatan sejati kecuali dari kekuatan Allah s.w.t).
Jadi Israel tidak bisa jadi alasan, media-media yang mencemarkan nama Islam juga tidak, karena semua ini hanyalah alat-alat tak berarti yang Allah gunakan untuk mewujudkan kehendak-Nya. Hanya Allah-lah kekuatan sejati, dan jika demikian adanya, maka ini harusnya membebaskan kita dari rantai makhluk, karena kita dapat mencapai apapun sesuai kehendak Allah s.w.t. Dan karena kita tidak tahu apa kehendak-Nya, maka hal ini memberikan kita banyak kemungkinan
untuk menggapai apa yang kita mau. Dan jika kita sudah berusaha sebaik mungkin dan gagal,
kita masih bisa tersenyum.
As-Salim dengan elok berkata ketika menceritakan apa yang dilakukan Rasulullah s.a.w. Anda tahu kenapa? Karena Rasulullah s.a.w berkata: “Keadaan orang beriman itu menakjubkan. Ketika suatu hal yang baik terjadi padanya, dia bersyukur dan itu baik baginya. Dan ketika suatu hal yang buruk terjadi padanya, dia bersabar dan itu juga baik baginya.” Bagaimana mungkin kita tidak bersabar sedangkan Allah s.w.t berfirman:
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Mereka akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi (di dalam surga), yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang berbuat kebajikan, yaitu orang-orang yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya.” (Qs. 29:57-59)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar