Oleh: Hamza Andrea Tzortzis
Jangan remehkan rahmat yang kita miliki, yaitu Islam. Orangtua saya bukan Muslim. Istri saya tahu betapa saya mencintai orangtua saya. Dan orangtua saya mencintai saya. Setiap hari, ayah saya berkata bahwa dia mencintai saya. Tapi jika ayah saya meninggal dalam keadaan seperti ini kemana dia akan pergi? Anda dapat mendo’akan orangtua anda, tapi saya tidak dapat berdo’a untuk ayah saya jika dia meninggal (karena dia non-Muslim).
Jangan remehkan rahmat yang kita miliki, yaitu Islam. Orangtua saya bukan Muslim. Istri saya tahu betapa saya mencintai orangtua saya. Dan orangtua saya mencintai saya. Setiap hari, ayah saya berkata bahwa dia mencintai saya. Tapi jika ayah saya meninggal dalam keadaan seperti ini kemana dia akan pergi? Anda dapat mendo’akan orangtua anda, tapi saya tidak dapat berdo’a untuk ayah saya jika dia meninggal (karena dia non-Muslim).
Inilah kenyataannya saudara/saudari. Jangan
remehkan rahmat yang diberikan Allah s.w.t kepada anda berupa nikmat Islam.
Anda mempunya persyaratan untuk memasuki jannah
(surga). Ini sangat penting saudara/saudari, karena inilah tujuan akhir kita. Untuk
apakah hidup kita? 20, 30, 40, 50, 60 tahun. Dan saya tidak ingin kita hanya
berpikir “Alhamdulillah aku seorang Muslim.” Saya ingin kita berangkat dan berdakwah
karena ada banyak orang yang membutuhkan Islam saudara/saudari.
Nanti pada tahun 2040, menurut
lembaga-lembaga medis, penyakit paling besar yang akan membunuh manusia adalah
depresi, saudara/saudari. 25% dari wanita di zaman sekarang mengalami depresi.
Anda harus menyadari bahwa ada kekosongan ruhani di luar sana. Dan anda dapat
melakukan ini. Jangan sampai terlambat, karena kakek saya meninggal setahun
yang lalu, pada bulan September. Kakek saya adalah segalanya bagi saya. Dialah
satu-satunya orang dalam keluarga saya yang ketika berkata sesuatu, dia akan menepatinya
meskipun dia harus memotong kakinya untuk menepatinya. Saya cinta kakek saya tapi
saya tidak pernah berdakwah padanya.
Sayang sekali... Dan ketika saya
mendengar bahwa dia sakit, saya langsung pulang ke kampung halaman naik pesawat
untuk berdakwah padanya. Mungkin ada kesempatan baginya untuk masuk Islam,
karena dia adalah pria yang mencintai Tuhan. Tapi dia meninggal pada hari Jumat
dalam keadaan belum masuk Islam. Saya bahkan tidak dapat menghadiri
pemakamannya, karena dia non-Muslim.
Jadi jangan sampai terlambat
saudara/saudari. JANGAN SAMPAI TERLAMBAT. Dan kuatkan diri anda. Anda tahu anda
dapat melakukan ini, siapapun diri anda, tidak peduli anda menganggap derajat
anda setinggi apa, karena Muslim adalah orang-orang yang bertauhid. Kita adalah
orang-orang La Ilaha Ilallah. Dan apa
artinya itu? Itu berarti La hawla wa laa
quwwata illa billah (tidak ada kekuatan sejati kecuali dari kekuatan Allah
s.w.t).
Jadi Israel tidak bisa jadi alasan,
media-media yang mencemarkan nama Islam juga tidak, karena semua ini hanyalah
alat-alat tak berarti yang Allah gunakan untuk mewujudkan kehendak-Nya. Hanya
Allah-lah kekuatan sejati, dan jika demikian adanya, maka ini harusnya membebaskan
kita dari rantai makhluk, karena kita dapat mencapai apapun sesuai kehendak
Allah s.w.t. Dan karena kita tidak tahu apa kehendak-Nya, maka hal ini
memberikan kita banyak kemungkinan
untuk menggapai apa yang kita mau. Dan
jika kita sudah berusaha sebaik mungkin dan gagal,
kita masih bisa tersenyum.
As-Salim dengan elok berkata ketika
menceritakan apa yang dilakukan Rasulullah s.a.w. Anda tahu kenapa? Karena
Rasulullah s.a.w berkata: “Keadaan orang beriman itu menakjubkan. Ketika suatu
hal yang baik terjadi padanya, dia bersyukur dan itu baik baginya. Dan ketika
suatu hal yang buruk terjadi padanya, dia bersabar dan itu juga baik baginya.” Bagaimana
mungkin kita tidak bersabar sedangkan Allah s.w.t berfirman:
“Setiap
yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu
dikembalikan. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Mereka
akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi (di dalam surga), yang
dibawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik
balasan bagi orang-orang yang berbuat kebajikan, yaitu orang-orang yang bersabar
dan bertawakal kepada Tuhannya.” (Qs.
29:57-59)
Referensi: www.Lampuislam.blogspot.com
Page facebook: www.facebook.com/riska.pratama.ardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar