Sebenarnya pertanyaan ini sudah dijawab dari zaman dulu oleh Ulama Ahli Tafsir (bisa dicari di Tafsir² Klasik).
dan para Pendeta dan Umat Nasrani selalu mempertanyakan (setiap kali
melihat terjemahan Alquran) pada masa-ke-masa, MENYANGKA & BERTANYA
apakah kata “KAMI” dalam Alquran adalah “Tuhan yang lebih dari satu”,
PADAHAL ayat lain sudah membantahnya bahwa Allah Swt. adalah SATU (salah
satunya Surah Al-Ikhlas ayat 1, Q.S. 112: 1), bukan tiga seperti
disangkakan Kaum Nashrani.
inilah salah satu tanda keagungan mengapa Alquran diturunkan dalam bahasa Arab.
jikalau Alquran itu diturunkan dengan semua bahasa, tentu akan
banyak perbedaan penafsiran kata disetiap wilayah dan perubahan yang
susah dipantau dan dideteksi kebenarannya.
jikalau Alquran di Indonesia dimusnahkan dan dibakar, akan datang
jutaan Hafidz (Penghafal) Alquran dari seluruh penjuru dunia untuk
menggantikannya dengan hafalan yang sama, surah yang sama, ayat yang
sama, dan huruf yang sama. begitulah salah satu cara Allah Swt. menjamin
kemurnian Alquran.
mari kita bahas sedikit saja RAHASIA Alquran.
kadang Allah Swt. menggunakan kata “AKU”, “ALLAH“, DIA” didalam Al
Qur’an (dalam bahasa Arab adalah “ANA” juga “INNI” atau kata kerja yang
diakhiri dengan huruf “TU”, atau juga langsung dengan lafadz “Allah”
sendiri, begitu pula dengan kata “Dia” / “Huwa” dalam bahasa Arab).
contoh Ayat,
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ
وَالأرْضَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ وَجَعَلَ لَهُمْ أَجَلا
لا رَيْبَ فِيهِ فَأَبَى الظَّالِمُونَ إِلا كُفُورًا
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwasanya Allah yang
menciptakan langit dan bumi adalah kuasa (pula) menciptakan yang serupa
dengan mereka, dan telah menetapkan waktu yang tertentu bagi mereka yang
tidak ada keraguan padanya? Maka orang-orang zalim itu tidak
menghendaki kecuali kekafiran.” (Al-Israa’ Ayat 99)
dengan maksud SUATU PENCIPTAAN YANG TIDAK MELIBATKAN MAKHLUQ
MANAPUN, umumnya ALLAH SWT mengatakan “ANA” / “INNI” (AKU) atau juga
“HUWA” (DIA) bisa juga lafadz “ALLAH” sendiri.
“MENUNJUKKAN” HANYA ALLAH SWT SENDIRI YANG MENCIPTAKAN. TIDAK ADA UNSUR LAIN / MAKHLUQ LAIN (SEKUTU) YG MEMBANTU PENCIPTAANNYA.
maknanya menunjukkan kekuatan-Nya yang Maha Dahsyat. tidak ada
makhluq pun yang dapat menyamai Keagungan & Kekuatan Penciptaan-Nya
Yang Luar Biasa.
contoh Ayat yang lain,
وَخَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ بِالْحَقِّ وَلِتُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ
“Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan
agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka
tidak akan dirugikan.” (Al-Jaatsiyah Ayat 22)
maksudnya, Allah Swt. sendiri yang menciptakan langit & bumi tanpa ada keterlibatan makhluq lainnya yang membantu.
pernah tau gedung paling tinggi di dunia sekarang yang ada di Dubai?
namenye ‘Burj Dubai’ diSana tentu butuh arsitek yg mendesainnya, perlu
tenaga sipil, tambah kontraktor, tenaga kerja yang banyak, tenaga ahli
nyang bejibun. bisa kita bayangin, berapa orang yg dibutuhkan untuk
sebuah penciptaan gedung ini.
seorang FIR’AUN pun TIDAK BISA MEMBUAT PIRAMID-nya HANYA SEORANG DIRI !!!
kadang Allah Swt juga menggunakan kata “KAMI” didalam Alquran (dalam
bahasa Arab adalah “NAHNU” juga “INNA” atau kata kerja yang diakhiri
dengan huruf “NAA”).
orang Arab tentu akan paham, atau juga orang yg mondok di pesantren
yg bahasa sehari-harinya menggunakan bahasa Arab tentu tau makna
penggunaan kata “Nahnu (kami)”.
Contoh 1 : “Nahnu (kami)” memang bisa digunakan untuk lebih dari satu yaitu “kami” (plural – jamak – banyak),
bisa juga untuk “satu orang” yaitu yg dimaksudkan “saya-sendiri” dengan makna “kemuliaan”. (dalam Bahasa Arab)
Contoh 2 : “Antum (kalian)” memang bisa digunakan untuk lebih dari satu yaitu “Kalian” (plural – jamak – banyak),
bisa juga untuk “satu orang” yaitu yg dimaksudkan “Anda” dengan makna “kemuliaan”. (dalam Bahasa Arab)
(bukan kata “kamu”, yg tidak sopan diucapkan kepada orang tua)
kata “Antum (kalian)”, biasanya digunakan oleh para Santri (Murid)
untuk memanggil sang Guru (Kyai) (yg seorang diri – bukan jamak/plural).
artinya sangat dianggap TIDAK SOPAN jika Santri mengobrol dengan
Kyai-nya memanggil dengan kata “ANTA (kamu)”, bukan “ANTUM”. Bukan
berarti “Antum” ini bermakna “kalian” (jamak) akan tetapi BERMAKNA satu
untuk “PENGHORMATAN”.
Ya, untuk SEBUAH “PENGHORMATAN DAN PENGAGUNGAN”.
blum paham? atau paham sedikit?…
mari kita belajar sdikit bahasa Arab dan Inggris 20 detik saja.
I (am) = saya, aku.
You = kamu
We = kami
They = Mereka
He = dia (laki-laki)
She = dia (wanita)
It = dia (benda & hewan)
mari bandingkan dengan bahasa Arab
Huwa = dia (laki-laki)
Huma = dia berdua (laki-laki)
Hum = mereka (laki-laki)
Hiya = dia (perempuan)
Huma = dia berdua (perempuan)
Hunna = mereka (perempuan)
Anta = kamu (laki-laki)
Antuma = kamu berdua (laki-laki)
Antum = kalian (laki-laki)
Anti = kamu (perempuan)
Antuma = kamu berdua (perempuan)
Antunna = kalian (perempuan)
Ana = Saya, Aku
Nahnu = Kami
belum lagi jika digabungkan dengan ‘kata kerja’, maka akan berubah.
contoh kata “fa’ala” (melakukan / “do” dalam english) ditempatkan dengan
kata-kata diatas maka akan menjadi: “yaf’alu” (dia (seorang lak-laki)
melakukan…), “yaf’alaani” (dia dua orang lak-laki melakukan…),
“yaf’aluuna” (mereka (laki-laki) melakukan…), dan seterusnya….
puannjaang dee pokoke…
(sekadar deskripsi bahwa ilmu bahasa Arab itu luas, grammar-nya
berbeda dengan bahasa Inggris, ataupun bahasa Indonesia, apalagi bahasa
lainnya).
artinya, kita harus mengembalikan makna kata dalam Alquran ke BAHASA ASLINYA, yaitu BAHASA ARAB.
Ok, kembali… lalu mengapa ALLAH SWT menggunakan kata “NAHNU” (KAMI) ???
contoh Ayat وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.” (Al-Mu’minuun Ayat 12)
kadang Allah Swt. memaksudkan (dalam Alquran) suatu penciptaan yang
melibatkan oknum lain dalam penciptaan tersebut sebagai proses,
umumnya ALLAH SWT mengatakan “NAHNU” (KAMI), dan juga kadang ALLAH SWT
menggunakan kata “ANA” (AKU) di Ayat lainnya.
maknanya, ketika Allah Swt. menciptakan manusia, ada unsur lain yang
menjadi PROSES PENCIPTAANNYA. yaitu adanya pertemuan ayah & ibu,
bertemunya sel sperma & sel telur. ada PROSES inilah yang kemudian
RAHASIA AL QUR’AN mengapa Allah Swt. menggunakan lafadz “NAHNU (KAMI)”.
contoh ayat yang sepadan, Allah Swt. mengatakan “Khalaqnaa” yaitu “Kami (menciptakan)”
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.” (Al-Hujuraat Ayat
13)
Lalu Bagaimana dengan ayat…
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Dan tiadalah Kami mengutus engkau (wahai Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam”. (Al-Anbiyaa’ Ayat 107)
kata Arsalna ( أَرْسَلْنَا ‘Kami mengutus’) berasal dari kata dasar
“Arsala” أَرْسَلْ (yg mempunyai arti; mengutus, memberikan risalah,
mengantarkan risalah).
sebagaimana penjelasan sebelumnya diatas, kata “KAMI” yg Allah Swt.
maksudkan karena ADANYA OKNUM / UNSUR LAIN DALAM PROSES PENGUTUSAN.
YAITU “MALAIKAT JIBRIL” SEBAGAI PENGANTAR WAHYU ALLAH SWT. makanya Allah
Swt. menggunakan Kata “NAHNU” (KAMI).
“Menjadi Rahmat” tidak berarti hanya “diri Nabi Muhammad saw.” saja,
akan tetapi dengan “MUKJIZAT ALQURAN (WAHYU – dari Allah Swt. melalui
Malaikat Jibril) dan juga SUNNAH NABI SAW (perilaku & akhlaq beliau
selama hidup).
kadang ALLAH SWT menunjukkan kata “INNI” (AKU) dan “NAHNU” (KAMI)
didalam Alquran adalah “LITTA’DZHIIM” (menunjukkan Keagungan &
Kebesaran).
مَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلا
بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُسَمًّى وَالَّذِينَ كَفَرُوا عَمَّا أُنْذِرُوا
مُعْرِضُونَ
“Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara
keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang
ditentukan. Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang
diperingatkan kepada mereka.” (Al-Ahqaaf Ayat 3)
menjelaskan sesuatu Yang BESAR, AGUNG, MULIA, DAHSYAT.
contoh, dijelasin bahwa bumi itu mengitari matahari, itu saja.
padahal tidak hanya sampai disitu saja. bahkan matahari pun berputar
mengitari galaksi sebagaimana bumi mengitarinya. dan masing-masing
mempunyai jalur lintasannya sendiri. memiliki jarak dan waktu
tersendiri. semua bergerak. menakjubkan!
Ayat lainnya, (menunjukkan Keagungan dan Kebesaran Penciptaan-Nya)
وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (Adz-Dzaariyaat Ayat 49)
ada langit ada bumi, ada siang ada malam. dll.
tapi kadang di Ayat lain Allah juga menggunakan kata “Aku”,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Adz Dzaariyaat : Ayat 56)
kata “KAMI” (memahaminya dalam Bahasa Arab) dalam Alquran bukan
bermakna “TUHAN ITU LEBIH DARI SATU”. Akan tetapi sebagai TA’DZHIIM
(PENGAGUNGAN). karena Ayat yang lain mengatakan ALLAH, TIADA TUHAN
SELAIN DIA.
اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya).”
(Al-Baqarah Ayat 255)
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
“Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa (Maha Satu).”(Al-Ikhlas Ayat 1)
Baca Juga :
Seringkali, orang kafir mencoba mengganggu iman kita dengan
bertanya, mengapa Qur’an banyak menggunakan kata KAMI untuk ALLAH?
Bukankah kami itu banyak? Itu berarti Qur’an pun mengakui “Tuhan” bapa,
“Tuhan” anak & “Tuhan” roh!
Mudah-mudahan bisa dipahami, walau sedikit.
jika ingin lebih banyak referensi, silahkan membaca Tafsiran dari
Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al Jalalein, atau yg dari Indonesia saja
seperti Tafsir Al Mishbah, dari Prof. DR. Quraisy Shihab.
Tafsiran-tafsiran seperti ini tidak akan Anda temukan dalam Alquran
Terjemahan, baik dari DEPAG maupun yg digital. makanya para Ahlinya
(Ulama Tafsir) yang Fasih dan Alim (Luas Ilmunya) menulis Tafsir Alquran
ini karena Ilmu Alquran itu SANGATLAH LUAS.
Wallahu Ta’ala A’lam.
wallohu'alam bissawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar