Selasa, 19 Januari 2016

KEADAAN RUMAH NABI SAW



Mari kita membayangkan kembali kepada zaman Nabi Muhammad dan seakan-akan kita diundang oleh beliau untuk memasuki rumahnya. Kita pun mengucapkan salam dan mengetuk pintu rumah beliau. Kemudian terdengar suara beliau yang dengan lembut menjawab salam kita dan mempersilahkan kita untuk memasuki rumah beliau yang sederhana. Kita pun memasukinya dan sekarang berada di dalam rumah Nabi Muhammad.
Kita menyadari bahwa sebenarnya kurang pantas melayangkan pandangan dan melihat-lihat ke sekeliling rumah Nabi Muhammad, tetapi sebagai umat yang diwajibkan untuk mencontoh gaya hidup Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam, kita ingin melihat lebih dekat perilaku beliau sehari-hari.

Di dalam rumah itu tidak ada apa-apa, kecuali hanya sebuah rumah sederhana tanpa ada satu pun tanda-tanda kemewahan di dalamnya. Tidak ada gambar atau lukisan pada dinding seperti yang ada di rumah-rumah zaman sekarang ini. Beliau bersabda,
Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan lukisan.” (H.R. Bukhari)
Mari kita layangkan pandangan ke arah lain. Adakah perabotan yang mewah disana? Mari kita mendengar apa yang pernah disampaikan oleh sahabat-sahabat beliau tentang keadaan rumah ini dan apa-apa yang ada di dalamnya. Zaid bin Tsabit berkata, “Anas bin Malik, pelayan Rasulullah pernah memperlihatkan kepadaku tempat minum Rasulullah yang terbuat dari kayu yang keras yang dipatri dengan besi, lalu Anas berkata, ‘Wahai Tsabit, inilah tempat minum Rasulullah.’” (H.R. Tirmidzi) “Dan dengan gelas kayu itulah Rasulullah minum air, perasan kurma, madu, dan susu.” (H.R. Tirmidzi) Dari Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu dikisahkan,
“Bahwasanya Rasulullah minum sebanyak tiga teguk dan bernapas di luar gelas, tidak di dalam gelas ketika sedang minum.” (Muttafaq ‘alaih)
Sedangkan, perabotan lain yang tampak adalah baju besi yang biasa dipakai Rasulullah saat perang. Akan tetapi, tak lama sebelum beliau meninggal, baju besi itu digadaikan kepada seorang Yahudi dengan 30 sha’ gandum seperti yang diceritakan Aisyah. Dan ketika Rasulullah wafat, baju itu berada di tangan Yahudi dan belum ditebusnya.

Salah satu akhlaq beliau yang perlu dicontoh adalah jika datang bepergian di waktu malam, beliau tidak langsung masuk ke rumah secara tiba-tiba, agar tidak mengejutkan istri dan keluarganya, melainkan terlebih dahulu menunggu sampai pagi. Dan seperti biasanya, tidak lupa beliau mengucapkan salam ketika masuk ke dalam rumah.
Pikirlah dengan mata yang jeli dan hati yang jernih sabda beliau,
Berbahagialah orang yang dituntun masuk ke dalam Islam, dan kehidupannya cukup serta menerima apa yang Allah berikan.” (H.R. Tirmidzi)
“Barangsiapa yang berada dalam keadaan aman di tengah kaumnya, sehat tubuhnya, ada yang dimakan hari itu, maka sepertinya dunia telah digiring kepadanya dengan segala isinya.” (H.R. Tirmidzi)

Saya menyarankan agar para membaca juga melihat artikel-artikel lainnya tentang Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam. Hal ini dimaksudkan agar kita lebih mengenal pribadi beliau sehingga tumbuhlah rasa cinta kepada beliau. 

Referensi: Abdul Malik Ibnu M. al-Qasim (2000). Sehari di Rumah Rasulullah. Jakarta: Gema Insani
Referensi Blogg: www.lampuislam.blogspot.com
facebook page: www.facebook.com/riska.pratama.ardi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar