Selasa, 13 Desember 2016

Malaikat Israfil: Sang Peniup Sangkakala

Sebagaimana diceritakan dalam kitab Daqaiqul Akhbar karangan Syekh Abdurrahman, beliau menyatakan bahwa ada empat malaikat yang memiliki kemuliaan khusus. Para malaikat tersebut adalah Israfil, Mikail, Jibril, dan Izrail alaihissalam.
Tugas mereka adalah memegang dan mengatur segala urusan makhluk. Jibril alaihissalam bertugas menyampaikan wahyu dan mengangkat para utusan. Sedangkan tugas malaikat Mikail adalah menurunkan hujan dan mengatur rezeki. Untuk Izrail tugasnya adalah mencabut nyawa, sedangkan Israfil bertugas untuk meniup sangkakala (terompet) sebagai pertanda dimulainya hari kiamat.
Ibnu Abbas radiyallahu anhu berkata: “Sesungguhnya malaikat Israfil pernah memohon kepada Allah, agar dikaruniai kekuatan yang dapat membawa tujuh langit dan tujuh bumi. Kemudian Allah memberikan kekuatan tersebut kepadanya. Lalu Israfil memohon lagi agar dikaruniai kekuatan untuk bisa menguasai angin. Kemudian Allah pun mengabulkan permohonannya. Lalu ia memohon lagi agar diberi kekuatan untuk bisa mengangkat gunung dan diberikanlah kekuatan itu kepadanya oleh Allah subhanahu wa ta’ala, serta kekuatan yang diberikan kepada jin dan manusia. Kemudian ia memohon lagi agar memiliki kemampuan untuk bisa menguasai seluruh binatang buas, lalu permohonan tersebut dikabulkan.”
Sebagaimana yang dijelaskan dalam berbagai sumber bahwa bentuk dari malaikat Israfil adalah dilapisi bulu mulai dari kepala hingga kedua telapak kakinya. Ia mempunyai banyak mulut dan lidah yang tertutup di dalam beberapa dinding. Setiap lisan yang dimilikinya senantiasa bertasbih menggunakan seribu bahasa. Demikian juga, malaikat Israfil mempunyai seribu malaikat yang menjadi tentaranya, yang berasal dari dirinya sendiri. Para malaikat tersebut adalah malaikat Muqarrabin (yang dekat) dengan Allah subhanahu wa ta’ala. Begitu pula malaikat yang bertugas sebagai penanggung / pemikul ‘Arasy diciptakan oleh Allah dengan rupa yang mirip dengan malaikat Israfil. Demikian juga malaikat yang bertugas sebagai pencatat yang berada disana.
Jumlah sayap malaikat Israfil ada empat buah. Sayap pertama panjangnya sampai ke arah barat, yang kedua sampai ke arah timur, yang ketiga menutupi tubuhnya, sedangkan yang keempat menutupi kepalanya. Warna dari wajahnya adalah kuning tua.
Sebuah keterangan ringkas menerangkan bahwa sebab wajahnya berwarna seperti itu adalah karena getaran rasa takut kepada Allah, yang selalu mengiringinya setiap saat. Setiap saat dia mengarahkan pandangannya ke arah ‘Arasy, karena semata-mata menunggu perintah dari Allah.
Salah satu dari tiang ‘Arasy berada di atas bahunya. Setiap Allah memutuskan di Lauhil Mahfuzh maka dinding yang menghalanginya terbuka, sehingga segala keputusan yang Allah tetapkan bisa dilihat oleh Israfil. Memang menurut riwayat, bahwa Lauhil Mahfuzh itu bergantung di bawah ‘Arasy, sedangkan malaikat Israfil merupakan satu-satunya malaikat yang paling dekat dengan ‘Arasy tersebut.
Disebutkan, bahwa jarak antara malaikat Israfil dengan ‘Arasy dihalangi tujuh dinding. Sedangkan setiap dinding tebalnya adalah sekitar perjalanan lima ratus tahun. Adapun jarak antara malaikat Israfil dengan malaikat Jibril, kira-kira tujuh puluh dinding. Jadi, jarak antara malaikat Jibril dengan ‘Arasy adalah tujuh puluh tujuh lapis dinding.
Disebutkan, bahwa malaikat Israfil senantiasa meletakkan mulutnya sehingga senantiasa siap meniup terompetnya yang berbentuk seperti tanduk apabila mendapat perintah dari Allah subhanahu wa ta’ala. Disebutkan pula, bahwa terompetnya bercabang empat. Dua di antaranya bercabang ke arah barat dan timur, sedangkan yang satu lagi bercabang ke arah bumi dan yang satu lagi bercabang ke arah atas yaitu kepada langit ketujuh. Adapun lingkaran kepala terompet itu sama dengan lebar langit dan bumi. Di dalamnya terdapat pintu sebanyak bilangan ruh. Sedangkan di dalamnya lagi ada tujuh puluh rumah. Tiap-tiap rumah ditempati para ruh. Di antara para ruh yang ada yakni ruh para nabi yang menempati satu rumah, ruh para jin juga satu rumah, para setan, binatang, dan sebagainya, sampai tujuh puluh macam.
Abu Hurairah pernah bertanya kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam tentang terompet / sangkakalanya, kemudian Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab, “Sangkakala itu adalah sebuah tanduk raksasa yang terdiri dari cahaya. Besar tiap lingkaran dalam tanduk itu selebar langit dan bumi. Sangkakala itu akan ditiupnya sebanyak tiga kali.
Tiupan pertama membuat makhluk ketakutan, tiupan kedua membuat makhluk mati, dan tiupan ketiga membangkitkan makhluk dari kubur (kematiannya).”
 
Referensi: Saifulloh dan Abu Shofia (2003). Menyingkap Tabir Alam Malaikat. Surabaya: Karya Agung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar