Selasa, 02 Juni 2015

Kenapa Hampir Semua Muslim adalah Teroris dan Fundamentalis?


Pertanyaan: Mengapa sebagian besar Muslim adalah teroris dan fundamentalis?

Jawaban:

Pertanyaan ini sering ditujukan pada Muslim, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam setiap diskusi tentang agama atau dunia. Citra negatif terhadap Muslim diabadikan dalam berbagai media disertai dengan informasi-informasi yang salah tentang Islam dan Muslim. Bahkan, informasi yang salah tersebut dan propaganda palsu sering menyebabkan diskriminasi dan tindak kekerasan terhadap Muslim. Contohnya adalah kampanye anti-Muslim di media-media Amerika menyusul ledakan bom Oklahoma, di mana pers dengan cepatnya menyatakan 'konspirasi Timur Tengah' di balik serangan itu. Ternyata pelakunya adalah seorang prajurit dari Angkatan Bersenjata Amerika.

Mari kita analisis tuduhan bahwa Muslim adalah 'fundamentalisme' dan 'terorisme' ini:

1. Definisi dari kata 'fundamentalis'
Fundamentalis adalah orang yang mengikuti dan mematuhi prinsip-prinsip doktrin atau teori yang dianutnya. Bagi seseorang untuk menjadi dokter yang baik, ia harus tahu, mengikuti, dan mempraktekkan prinsip-prinsip kedokteran. Dengan kata lain, ia harus menjadi fundamentalis di bidang kedokteran. Bagi seseorang untuk menjadi ahli matematika yang baik, ia harus tahu, mengikuti, dan mempraktekkan dasar-dasar matematika. Dia harus menjadi fundamentalis di bidang matematika. Bagi seseorang untuk menjadi ilmuwan yang baik, ia harus tahu, mengikuti dan mempraktekkan dasar-dasar sains. Dia harus menjadi fundamentalis di bidang sains.
2. Tidak semua 'fundamentalis' adalah sama
Seseorang tidak bisa mengecap semua fundamentalis dengan persangkaan yang sama. Seseorang tidak bisa mengkategorikan semua fundamentalis sebagai orang baik atau buruk. Kategorisasi seperti itu tergantung pada bidang atau kegiatan apakah dia menjadi seorang fundamentalis. Seorang perampok fundamentalis atau pencuri menyebabkan kerugian bagi masyarakat, dan karenanya mereka dibenci. Di sisi lain, seorang dokter fundamentalis, bermanfaat masyarakat dan mendapatkan banyak penghargaan.

3. Saya bangga menjadi seorang Muslim fundamentalis
Saya seorang Muslim fundamentalis yang mengetahui dan berusaha untuk menjalankan prinsip-prinsip Islam. Seorang Muslim sejati tidak akan malu mengaku sebagai seorang fundamentalis. Saya bangga menjadi seorang Muslim fundamentalis karena, saya tahu bahwa prinsip-prinsip Islam bermanfaat bagi umat manusia dan seluruh dunia. Tidak ada satu pun prinsip dalam Islam yang menyebabkan kerugian atau bertentangan dengan hak asasi manusia secara keseluruhan. Banyak orang salah paham tentang Islam dan menganggap beberapa ajaran Islam tidak adil atau tidak pantas. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan dan salah informasi tentang Islam. Jika orang tersebut menganalisis ajaran Islam dengan seksama dan pikiran terbuka, orang tersebut tidak dapat menghindar dari kenyataan bahwa Islam penuh manfaat baik di tingkat individu maupun kolektif.

4. Arti kamus dari kata 'fundamentalis'
Menurut Webster Dictionary, 'fundamentalisme' adalah gerakan di Amerika oleh umat Kristen Protestan yang muncul di awal abad ke-20. Itu adalah reaksi terhadap modernisme, dan menekankan kesempurnaan Bibel, tidak hanya dalam masalah iman dan moral, tetapi juga sebagai catatan sejarah harfiah. Gerakan ini menekankan pada keyakinan terhadap Bibel sebagai firman Tuhan yang harfiah. Dengan demikian fundamentalisme pada awalnya adalah kata yang digunakan pada sekelompok orang Kristen yang percaya bahwa Bibel adalah firman Allah tanpa kesalahan apapun dan bersifat sempurna.
Menurut kamus Oxford 'fundamentalisme' berarti 'menjaga dengan ketat doktrin kuno atau doktrin-doktrin fundamental dari agama manapun, terutama Islam. Di zaman sekarang, ketika seseorang menggunakan kata fundamentalis, dalam benaknya dia memikirkan seorang muslim yang teroris.
5. Setiap Muslim harus menjadi seorang teroris
Setiap Muslim harus menjadi seorang teroris. Seorang teroris adalah orang yang menyebabkan teror. Saat perampok melihat seorang polisi dia ketakutan. Seorang polisi adalah teroris untuk perampok. Demikian pula setiap Muslim harus menjadi teroris untuk elemen anti-sosial masyarakat, seperti pencuri, perampok, dan pemerkosa. Setiap kali elemen anti-sosial melihat seorang Muslim, ia harus takut. Memang benar bahwa kata 'teroris' umumnya digunakan untuk orang yang menyebabkan teror di kalangan rakyat umum. Tapi seorang Muslim sejati hanya diizinkan menjadi teroris untuk orang-orang tertentu seperti elemen anti-sosial, dan bukan kepada masyarakat umum yang tidak bersalah. Bahkan seorang Muslim harus menjadi penjaga perdamaian bagi orang-orang yang tidak bersalah.
6. Cap yang berbeda diberikan kepada individu yang sama untuk tindakan yang sama, yaitu 'teroris' dan 'pahlawan'
Sebelum Indonesia mendapat kemerdekaan dari penjajahan Belanda, beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia yang memerangi Belanda dicap sebagai teroris oleh pemerintah Belanda. Namun para pejuang itu dipuji oleh pemerintah Indonesia untuk tindakan yang sama dan dianggap sebagai 'pahlawan'. Jadi dua cap yang berbeda telah diberikan kepada orang yang sama untuk tindakan yang sama. Yang satu menyebutnya teroris sementara yang lain memanggilnya pahlawan. Mereka yang percaya bahwa Belanda memiliki hak untuk menguasai Indonesia menyebut para pejuang kemerdekaan sebagai teroris, sementara mereka yang berpandangan bahwa Belanda tidak punya hak untuk menguasai Indonesia menyebut pejuang kemerdekaan dengan sebutan pahlawan.
Oleh karena itu menjadi penting sebelum menilai seseorang, ia harus dihakimi dengan adil. Argumen dari kedua belah pihak harus didengar, situasi harus dianalisis, dan alasan dan tujuan orang tersebut harus diperhitungkan, barulah kemudian orang tersebut dapat diberi penilaian.
7. Islam berarti damai
Islam berasal dari kata 'salaam' yang berarti damai. Islam adalah agama damai yang prinsip-prinsipnya mengajarkan pengikutnya untuk mempertahankan dan menyebarkan perdamaian di seluruh dunia.
Dengan demikian setiap Muslim harus menjadi fundamentalis yaitu dia harus mengikuti prinsip-prinsip Agama Perdamaian: Islam. Dia harus menjadi teroris hanya terhadap elemen anti-sosial dalam rangka untuk menyebarkan perdamaian dan keadilan di masyarakat.

Sumber: irf.net
Referensi: www.LampuIslam.blogspot.com
Page Facebook: www.facebook.com/riska.pratama.ardi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar