Kamis, 04 Juni 2015

Jangan Bersedih Ketika Kesulitan Mendera


Allah s.w.t akan menguji hamba-hamba yang dicintai-Nya. Dan Dia akan melihat apakah kalimat syahadat yang mereka ucapkan adalah benar. Allah s.w.t berfirman dalam Quran:
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Qs. al-Ankabut [29]: 2-3).
Allah tidak akan membiarkan anda sampai Dia mengetes anda sebagai seorang munafiq atau mukmin. Allah tidak akan membiarkan anda memasuki surga kecuali Dia akan menguji anda berulang kali. Seorang mukmin tidak akan menjadi wali Allah sampai dia diuji.

Dan akan ada orang-orang yang menguji keimanan anda, keluarga anda, atau kehormatan anda dalam kehidupan sehari-hari.
Allah s.w.t berfirman:
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’uun’. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah[2] : 155-157)
Ketika seseorang memfitnah anda tanpa bukti, Allah tahu bahwa anda terbebas dari tuduhan itu. Allah tahu orang itu cuma menuduh anda, tapi Dia menguji anda sehingga Dia bisa menaikkan derajat anda! Ketika orang-orang merendahkan anda, derajat anda akan naik menjadi orang yang dicintai Allah jika anda bersabar! Jadi jangan mengeluhkan ujian melainkan sambutlah ia!
Ketika orang beriman mendapatkan kesukaran, dia tidak menjadi depresi karena dia mengingat Allah dan ridha terhadap keputusan Allah sehingga Allah memberikan ketenangan batin padanya. Seorang Muslim sejati tidak akan merasa depresi. Jika seseorang merasa depresi dan stres, maka ada sesuatu yang salah dengan imannya.
Dan dikatakan dalam hadist qudsi:
Barangsiapa yang tidak ridha dengan apa yang Allah berikan padanya. Barangsiapa yang tidak bersabar ketika Allah menimpakan kesukaran, maka Dia lebih baik mencari tuhan lain selain Aku. Dan jika seseorang ridha dengan Allah meskipun Allah hanya memberinya sedikit, maka Allah akan ridha dengan amalannya yang sedikit.”
Jika Allah memberi sedikit rezeki kepada seseorang, misalnya dia punya sebuah motor tua, rumah sederhana, dan baginya itu sudah cukup. Dia tidak makan 3 kali sehari setiap hari, tapi dia mendapatkan secukupnya untuk mengisi perutnya. Dia ridha dengan Allah, maka Allah akan ridha dengan amalannya yang sedikit.
Kesukaran hanya menjadi negatif jika hal itu menjadi penghalang antara anda dan Allah s.w.t. Tapi kesukaran menjadi positif dan menjadi motivasi bagi anda ketika ia mendekatkan anda kepada Allah s.w.t.
Setiap orang yang melalui kepedihan dan kesukaran harus menyadari bahwa semua ini bukan berarti Allah s.w.t ingin menghukum anda, melainkan ini adalah seruan dari Allah s.w.t agar kita mendekat kepada-Nya.
Dan inilah salah satu hikmah dari cobaan dan musibah. Kita menjadi dekat satu sama lain dengan saling mengobrol dan menelpon, namun kita menjadi dekat kepada Allah s.w.t melalui cobaan dan musibah!
Dan anda bisa menanggapinya sebagai berikut: Yang pertama, anda menghadapi kesukaran dan mendekatkan diri kepada Allah s.w.t. Yang kedua, anda memilih untuk begitu saja menerima kesukaran itu seorang diri, tidak melakukan apapun, dan kemudian anda akan melihat dampaknya terhadap keimanan anda. Ketika anda terisolasi, anda mulai merasakan keimanan mulai memudar! Kualitas shalat, khusyu’nya shalat, semuanya memudar! Kemampuan anda untuk membaca Quran, untuk berpuasa, tidak lagi ada.
Apa yang anda lakukan? Yang anda lakukan adalah menyerahkan diri kepada setan! Dan setan telah berjanji untuk menyesatkan jalan anda dari Allah s.w.t. Jadi dalam masa-masa sulit anda harus mencari orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, dan buatlah mereka menuntun anda kepada Allah s.w.t.
Cobaan paling ringan yang diterima seseorang adalah dia sedang berjalan-jalan dan tertusuk oleh duri dan membuatnya berkata “Aduh!” Rasulullah s.a.w bersabda: “Tidak seorang pun tertusuk duri, kecuali Allah s.w.t menghapuskan dosanya karenanya.”
Cobaan dan musibah adalah cara mendapatkan ampunan, semua itu adalah cara memurnikan anda,  sehingga anda dapat pergi ke tempat tersuci (surga). Hukuman Allah bukanlah karena kemarahan atau kemurkaan-Nya, melainkan cara untuk membersihkan anda dari dosa.
Jangan hanya duduk dan mengira-ngira mengapa Allah memberikan kesukaran pada anda, karena tidak mungkin anda bisa mengetahui penyebabnya. Tapi saya menjamin satu hal pada anda. Allah berfirman dalam Quran bahwa Dia akan menjelaskan kenapa hal-hal tertentu menimpa anda di dunia. Dia tidak bisa memberitahu anda sekarang, karena jika Dia memberitahu anda sekarang, maka ini tidak lagi disebut ujian.
Dan dalam hadist Allah Azza wa Jalla memilih orang yang paling dekat kepada-Nya untuk diberikan ujian terberat. Kenapa Allah melakukan itu? Karena Allah Azza wa Jalla tidak hanya ingin untuk memberikan derajat tinggi kepadanya, tapi Allah Azza wa Jalla juga ingin menjadikannya sebagai contoh bagi umat manusia. Dan Allah Azza wa Jalla ingin menjadikan bahwa mereka punya alasan yang kuat untuk pergi ke jannah (surga). Temanku, jika anda ingin pergi ke jannah (surga), Allah harus menunjukkan di hari kiamat “Hamba-Ku yang ini mendapatkan jannah karena alasan ini.”
Rasulullah s.a.w bersabda: “Perkara seorang mukmin itu aneh, ketika Allah merahmatinya dengan sesuatu yang baik dan dia bersyukur kepada Allah, maka Allah memberinya pahala dan merahmatinya. Dan ketika Allah memberinya kesulitan, kemudian dia bersabar untuk melalui kesulitan itu, dia juga mendapatkan pahala dan rahmat dari Allah.”
Pahala yang akan diberikan Allah kepada orang-orang yang bersabar tidak terhitung banyaknya! Seseorang akan menderita selama beberapa tahun, dan meskipun di sepanjang hidupnya dipenuhi cobaan yang berat, misalnya penyakit yang parah sampai kematian merenggutnya. Namun ketika kematian datang, penyakitnya juga dicabut! Tidak ada seorangpun yang menderita kanker di dalam kubur atau di jannah (surga).
Kesukaran-kesukaran ini sesungguhnya baik, tapi kita menganggapnya sebagai sesuatu yang jahat.
Allah mengirimkan kesukaran untuk menguji anda! Kematian dapat merenggut anda kapan saja! Jadi pastikan selalu iman anda berada dalam kondisi baik. Dia mengirimkan ujian pada anda untuk menjaga anda dari dosa-dosa anda sendiri!
Allah Azza wa Jalla mengirimkan kesukaran pada anda mungkin karena anda belum berdo’a sejak waktu yang lama, dan kini waktunya mendekat kembali pada Allah! Terkadang kita baru bisa mendekat kepada Allah ketika ujian mendera, kita harus merasakan kesulitan dulu baru mau mengingat Allah s.w.t, Dan Allah membuka jalan untuk itu. Dia mengirimkan kesukaran untuk menyempurnakan kita!
Berbagai manfaat ada bersama datangnya kesukara. Juga seperti yang dikatakan pepatah “Cobaan itu baik bagimu karena ia adalah kepedihan. Dan kepedihan adalah kelemahan yang keluar dari tubuhmu. Jika kepedihan itu tidak menghancurkanmu, maka ia membuatmu lebih kuat.”  Dan agar kita ingat bahwa kita adalah milik Allah! Dengan demikian Dia mempunyai segala hak untuk melakukan apapun kepada kita seperti yang diinginkan-Nya.
Tidakkah kita mengetahui kisah para Anbiyya (para nabi) a.s, merekalah orang-orang yang menerima ujian terberat, meski begitu mereka tidak pernah berpaling dari Allah s.w.t! Namun sedikit saja kesulitan datang kepada kita, kita langsung berpikir “Apa salahku? Aku sudah shalat 5 waktu, bersedekah, melakukan ini dan itu! Kenapa Allah menimpakan ini padaku?” Anda seringkali mendengar orang-orang mengatakan hal bodoh ini! “Kenapa aku menerima kesulitan?”, kata mereka. Jika Allah s.w.t menguji para anbiyya (nabi), kenapa Dia tidak boleh menguji kita? Ini adalah hak-Nya. Wallahu'alam.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar