Al-Qur’an adalah firman Tuhan yang tak pernah berubah semenjak kitab ini
diwahyukan 1.400 tahun yang lalu. Ketika kita mengklaim bahwa Al-Qur'an
adalah firman Tuhan, tentu kita harus bisa membuktikannya. Jadi mari
kita buktikan bahwa Al-Qur'an memang merupakan firman Tuhan. Pada surat
Al-Mu'minuun, ayat 12-14, Tuhan berfirman dengan detil tentang proses
penciptaan manusia. Dimulai dengan ayat:
“Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan "alaqah.”
Lalu "alaqah" itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain."
Berabad-abad kemudian setelah diwahyukan, yakni di abad ke-21, baru
diketahui bahwa ayat ini dengan jelas menjabarkan proses penciptaan
manusia dengan benar dalam urutan yang kronologis. Meski begitu, apa
yang harus kita perhatikan adalah tahap kedua, yang merupakan
perkembangan embrio. Kata spesifik yang digunakan untuk mendeskripsikan
embrio dalam ayat ini adalah kata “alaqah.” Kata alaqah ketika
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia bisa berarti 3 hal:
Pada perkembangan embrio minggu ketiga, jantung yang bersekat terhubung
dengan pembuluh darah untuk membentuk sebuah sistem kardiovaskular
utama. Pada hari ke-21, darah mengalir dan jantung mulai berdetak.
Hal pertama yang kita pikirkan ketika mendengar kata “yang menggantung” adalah tali pusar. Tapi tali pusar terasa tidak tepat karena embrio belum terbentuk secara sempurna dalam fase ini. Baru pada zaman sekarang kita tahu bahwa tali pusar dibentuk dari batang penghubung, dan batang penghubung telah terbentuk pada saat embrio mulai terbentuk.
1. gumpalan darah,
2. yang menggantung (bergantung pada sesuatu),
3. lintah.
Kenapa kata ini yang digunakan dan apa hubungannya dengan perkembangan embrio manusia?
Dapatkah embrio dideskripsikan sebagai gumpalan darah? Nah, bagaimana menurut anda setelah melihat gambar 1 di bawah ini?
Gambar 1 |
Hal pertama yang kita pikirkan ketika mendengar kata “yang menggantung” adalah tali pusar. Tapi tali pusar terasa tidak tepat karena embrio belum terbentuk secara sempurna dalam fase ini. Baru pada zaman sekarang kita tahu bahwa tali pusar dibentuk dari batang penghubung, dan batang penghubung telah terbentuk pada saat embrio mulai terbentuk.
Gambar 1.1: Sebuah embrio yang terhubung dengan "batang penghubung"
Batang penghubung embrio dijelaskan
oleh John Allan sebagai objek “untuk menggantungkan embrio yang
berkembang dalam extra embryonic coelom.” Jadi sebuah embrio menggantung
dan menyerupai gumpalan darah.
Tapi apa hubungannya sebuah embrio dengan lintah?
Gambar 1.2
Kita bisa melihat dari gambar 1.2 di samping bahwa embrio sangat mirip dengan lintah.
Figur A. menunjukkan struktur embrio pada umur 24-25 hari.
Figur A. menunjukkan struktur embrio pada umur 24-25 hari.
Figur B. adalah gambar seekor lintah.
Gambar 1.3
Dari gambar1.3 pada figur A. kita dapat melihat anatomi dalam seekor
lintah. Sedangkan pada figur B. kita dapat melihat hasil x-ray dari
embrio pada umur 24-25 hari.
Gambar 1.4
Pada gambar 1.4 di bagan kiri adalah
gambar kepala embrio pada umur 22 hari. Gambar ini tidak mungkin
terlihat dengan mata telanjang, dan hanya dapat dilihat dengan
mikroskop.
Tak ada kata lain yang dapat menjelaskan semua ini, kecuali “LUAR BIASA.”
Di bagan kanan adalah bagian belakang dari seekor lintah.
Tak ada kata lain yang dapat menjelaskan semua ini, kecuali “LUAR BIASA.”
Gambar yang kami tunjukkan kepada anda tidak mungkin terlihat dengan
mata telanjang atau bahkan diprediksikan oleh pikiran manusia. Sekali
lagi, ayat yang kami tunjukkan diwahyukan lebih dari 1.400 tahun yang
lalu kepada Muhammad yang bahkan tidak dapat membaca atau menulis.
Gambaran embrio manusia di dalam Al-Qur’an tidak dapat diketahui
berdasarkan ilmu pengetahuan pada abad ke-7. Satu-satunya kesimpulan
yang masuk akal adalah penjelasan ini diwahyukan dari Tuhan kepada
Muhammad.
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami
di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi
mereka bahwa Al Quraan itu adalah benar."
(Quran 41:53)
(Quran 41:53)
Referensi: www.lampuislam.org
Facebook Page: www.facebook.com/riska.pratama.ardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar