Rabu, 14 September 2016

Mengapa Rasulullah SAW melarang Umatnya Bernafas dalam Gelas ketika Minum?

Adab ketika minum yang diajarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah menahan nafas ketika meneguk air di dalam bejana atau gelas. Hal tersebut terus dikaji oleh para pakar kontemporer untuk meneliti hikmah dibalik perintah tersebut.

Ternyata, larangan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai hal ini terbukti. Larangan ini diterapkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada 14 abad yang lalu, jauh sebelum kita hidup di bumi.

Penelitian menunjukkan
bahwasannya saat bernafas terjadi dua proses yang dialami yakni menghirup udara dan menghembuskan udara. Ketika kita menghirup udara, udara yang kita hirup adalah oksigen. Oksigen adalah gas unsur kimia yang diperlukan untuk proses metabolisme pada makhluk hidup tertentu termasuk manusia. Lain halnya ketika menghembuskan nafas, udara yang keluar adalah udara yang sudah bercampur dengan karbon, sisa-sisa tubuh yang beterbangan di dalam tubuh, dan sedikit oksigen yang dikeluarkan dalam bentuk gas karbon dioksida.

Dalam dunia kimia digambarkan jika karbon dioksida (udara hembusan nafas) bertemu dengan air akan menghasilkan asam karbonat. Hal ini bisa menyebabkan naiknya tingkat keasaman dalam darah, sehingga akan membuat darah kita menjadi lebih asam yang menyebabkan PH darah menurun atau disebut asidosis. Jika PH darah menurun, tubuh akan berusahan untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah gas karbon dioksida dalam darah sehingga pernafasan kita menjadi lebih dalam dan cepat.Bernafas ketika minum juga dapat menyebabkan ginjal berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih. Jika selalu meniup makanan dan minuman sebelum mengkonsumsinya maka tubuh akan terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam yang bisa menyebabkan terjadinya asidosis berat. Asidosis berat dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan, mual, mengantuk, dan kebingungan. Jika asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma, dan kematian.

Kesimpulan
Kesehatan adalah salah satu nikmat yang harus disyukuri dan salah satu cara mensyukurinya adalah dengan menjaganya. Oleh karena itu, jagalah kesehatan karena itu termasuk bagian dari mensyukuri nikmat Allah Yang Maha Kuasa.

Dalam artikel ini, kita sebagai umat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mempunyai satu keistimewaan. Jika hal ini dipraktekan oleh orang yang bukan islam dia hanya akan mendapat balasan berupa kesehatan dan jika hal ini dipraktekan oleh umat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam maka ada satu keuntungan lainnya selain kesehatan yaitu pahala. Sudah mendapat kesehatan plus pahala lagi, kurang apa coba?

Jangan cuma dibaca ya, tapi juga dipraktekan. Supaya dapat manfaatnya.

Referensi: www.lampuislam.org
Facebook page: www.facebook.com/riska.pratama.ardi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar