Nabi Muhammad S.A.W. bersabda bahwa setiap nabi Allah mempunyai mukjizat yang meyakinkan. Sebuah mukjizat yang membuat orang-orang yang melihatnya, walaupun mereka tidak mengakuinya dengan lidah mereka, tetapi hati mereka mengakui bahwa mukjizat itu datang dari Tuhan. Jadi mereka yakin bahwa orang itu seorang nabi Tuhan.
Tapi Nabi Muhammad S.A.W.
bersabda: "Aku telah diberikan Al’Quran dan aku berharap karenanya, ada lebih banyak orang yang masuk agamaku daripada nabi
lainnya." Beberapa
dari kalian mungkin berkata: "Bagaimana mungkin Al-Qur'an adalah
mukjizat?" Namun, jika anda membaca tulisan sebelumnya, maka anda tahu
bahwa Al’Quran tetap utuh dan asli selama ribuan tahun. Ini sesuatu yang luar biasa.
Tapi sesuatu yang luar biasa bukan berarti mukjizat. Jadi apa definisi mukjizat? Mukjizat adalah sesuatu yang tidak bisa
dicapai oleh proses alam. Dan mukjizat sangat
berbeda dengan sihir karena ada banyak hal yang tidak bisa
dilakukan penyihir. Seperti misalnya ketika Musa menghadap Fir’aun, mukjizat
yang diberikan Tuhan kepada Musa adalah tongkatnya. Ketika ia melemparkan
tongkat itu dan tongkatnya berubah menjadi ular, maka Firaun
berkata: "Para penyihirku juga bisa mengubah tongkatnya menjadi ular." Perlu diketahui bahwa para penyihir Fir’aun begitu ahli. Sihir di Mesir pada zaman itu merupakan kesenian yang telah mencapai
puncaknya. Banyak masyarakat Mesir pada zaman itu
yang terlibat dengan praktek-praktek sihir. Bahkan ada sejenis
mantra sihir yang dapat menghidupkan para Fir’aun terdahulu yang telah mati untuk
beberapa saat.
Para penyihir
terkejut, mereka tahu bahwa mukjizat Musa
jauh melampaui kemampuan mereka. Mereka tahu persis
bahwa Nabi Musa mendapatkan mukjizat dari Tuhan. Bagi mereka itu adalah mukjizat yang
meyakinkan.
Demikian pula di zaman Nabi Isa A.S. (Yesus), orang-orang Yahudi sangat terampil di bidang
kedokteran. Tapi ketika Yesus datang dan dapat
menyembuhkan orang buta, menyembuhkan penyakit kusta, bahkan orang yang sudah mati bisa dihidupkan kembali olehnya. Karena mukjizat Nabi Isa A.S. (Yesus) yang luar
biasa ini, maka mereka tahu bahwa mukjizatnya berasal dari Allah.
Jadi bagaimana mungkin
sebuah kitab, yakni Al’Quran dapat
menyaingi mukjizat Nabi-nabi yang lain seperti misalnya Nabi Musa A.S. dan Nabi
Isa A.S. (Yesus)? Dan tentu saja bahwa setiap mukjizat hanya cocok untuk masa tertentu dan
untuk bangsa tertentu. Mukjizat Nabi Musa hanya cocok untuk bangsa Mesir pada zaman itu,
karena pada zaman itu mereka begitu mengagumi seni sihir.
Demikian pula, di zaman Nabi Isa A.S. (Yesus), orang-orang yang ahli dalam bidang kedokteran sangat terkesan dengan mukjizat Nabi Isa, sehingga mereka tahu bahwa mukjizatnya berasal dari Allah. Jadi mukjizat-mukjizat
para nabi hanya cocok untuk zaman tertentu dan untuk kaumnya saja.
Namun Al-Qur'an adalah mukjizat untuk sepanjang masa. Dan mukjizat Al’Quran, bukanlah hanya pada bagian tertentu saja, namun dari
segala aspeknya. Dan salah satu mukjizat
Al’Quran adalah ayat-ayatnya, yang dapat menceritakan tentang alam ini, yang biasanya hanya diketahui di kalangan para ilmuwan. Al’Quran berisi informasi yang tidak mungkin diketahui orang pada masa 1.400 tahun yang lalu. Inilah mukjizat ilmiah dari Al’Quran, karena Al’Quran adalah pedoman bagi kita di pada zaman modern sekarang, seperti juga halnya Al-Qur'an merupakan pedoman pada zaman Nabi Muhammad S.A.W.
Al’Quran adalah ayat-ayatnya, yang dapat menceritakan tentang alam ini, yang biasanya hanya diketahui di kalangan para ilmuwan. Al’Quran berisi informasi yang tidak mungkin diketahui orang pada masa 1.400 tahun yang lalu. Inilah mukjizat ilmiah dari Al’Quran, karena Al’Quran adalah pedoman bagi kita di pada zaman modern sekarang, seperti juga halnya Al-Qur'an merupakan pedoman pada zaman Nabi Muhammad S.A.W.
Tapi topik kita dalam tulisan ini bukanlah mukjizat ilmiah Al-Qur'an. Kita akan membahasnya dalam tulisan selanjutnya. Topik kita pada tulisan kali ini adalah tentang keajaiban bahasa
Al-Qur'an.
Kita tahu bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang hidup. Orang-orang masih berbicara dalam bahasa Arab pada zaman sekarang. Orang-orang zaman sekarang bisa memahami isi Al-Qur'an meskipun kitab ini telah berumur 1.400 tahun. Di dunia ini, mungkin hanya Al-Qur’an-lah satu-satunya kitab yang memiliki kelebihan ini, sebuah kitab yang sangat kuno tapi orang-orang masih dapat mengerti & memahami bahasanya.
Kita tahu bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang hidup. Orang-orang masih berbicara dalam bahasa Arab pada zaman sekarang. Orang-orang zaman sekarang bisa memahami isi Al-Qur'an meskipun kitab ini telah berumur 1.400 tahun. Di dunia ini, mungkin hanya Al-Qur’an-lah satu-satunya kitab yang memiliki kelebihan ini, sebuah kitab yang sangat kuno tapi orang-orang masih dapat mengerti & memahami bahasanya.
Selanjutnya, saya ingin menjelaskan keadaan jazirah Arab pada zaman Nabi
Muhammad S.A.W. Jazirah Arab pada zaman Nabi Muhammad adalah sebuah negeri dengan peradaban yang terbelakang. Tidak ada teknologi yang maju disana, bahkan kehidupan di Jazirah Arab pada masa Nabi Muhammad bersifat barbar. Orang-orang Arab pada masa itu sangat kejam. Kebiasaan
mereka adalah membunuhi bayi-bayi perempuan. Mereka juga tidak punya jalan-jalan yang bagus, tidak ada bangunan yang bagus, semuanya serba terbelakang.
Satu-satunya
peradaban yang mereka miliki adalah kemampuan berbahasa. Mereka sangat
ahli dalam berbahasa. Bahkan, mereka menjuluki
orang-orang non-Arab dengan sebutan “ajmi” yang berarti orang bodoh dan bisu. Mereka juga sangat
menyukai puisi. Bahkan mereka memiliki pasar untuk orang-orang yang suka berpuisi. Pasar itu bernama "wuhaz."
Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Qur'an itu", Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar. Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu maka ketahuilah, sesungguhnya Al Qur'an itu diturunkan dengan ilmu Allah, dan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (kepada Allah)?”
Perlu diketahui bahwa Nabi Muhammad S.A.W. buta huruf, dia bukan seorang yang berpendidikan, dia bukan seorang sastrawan, dan dia bukan seorang penyair. Namun dia dikenal sebagai orang yang jujur dan dapat dipercaya. Dan kemudian dia datang membawa ayat-ayat Al-Qur'an yang luar biasa kualitasnya. Ayat-ayat Al-Qur’an merupakan karya sastra yang sangat luar biasa dengan
tata bahasa yang tidak dapat ditandingi orang-orang Arab
manapun. Inilah bukti bahwa Al-Qur'an memang berasal dari Tuhan.
Dan Allah membuat tantangan. Tantangan yang pertama adalah karena
orang-orang berkata: "Muhammad-lah yang mengarang-ngarang Al’Quran." Jadi ayat
Al-Qur'an pun diturunkan Allah. Dalam surat ke Ath-Thuur dalam ayat 33-34
“Ataukah mereka
mengatakan: "Dia (Muhammad) membuat-buatnya." Sebenarnya mereka tidak
beriman. Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al
Qur'an itu jika mereka orang-orang yang benar.”
(Q.S. Ath Thuur:33-34)
(Q.S. Ath Thuur:33-34)
Dan para orang-orang kafir Mekkah tidak mampu membuat sesuatu yang
menandingi Al-Qur’an, maka kemudian Allah berfirman dalam surat Hud ayat 13-14
Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Qur'an itu", Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar. Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu maka ketahuilah, sesungguhnya Al Qur'an itu diturunkan dengan ilmu Allah, dan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (kepada Allah)?”
(Q.S. Hud:13-14)
Dan ini tidak pernah
dilakukan para penyair sebelumnya. Jika mereka diberi tantangan, maka mereka harus merespon sendiri, mereka tidak pernah meminta bantuan orang lain. Bagaimana mungkin anda bisa membuktikan bahwa anda adalah seorang
penyair besar, jika anda meminta bantuan orang lain? Meskipun
begitu, Allah berfirman bahwa mereka cukup membuat sepuluh surat
saja dan mereka dapat memanggil kawan-kawan mereka untuk membantu. Tapi mereka masih tidak sanggup memenuhi tantangan ini.
Jadi Allah memberikan mereka tantangan yang sangat
mudah. Di surat Al-Baqarah dalam ayat 23-24:
"Dan jika kamu
(tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami
(Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah
penolong-penolongmu selain Tuhan, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika
kamu tidak dapat membuat(nya) -- dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya),
peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan
bagi orang-orang kafir."
(Q.S. Al-Baqarah:23-24)
(Q.S. Al-Baqarah:23-24)
Inilah tantangannya. Dan surat yang paling pendek adalah:
“innaa
a'thaynaakal kawtsar. fashalli
lirabbika wanhar. inna syaani-aka
huwal-abtar."
(Q.S. Al-Kautsar)
(Q.S. Al-Kautsar)
Hanya tiga ayat namun orang-orang Arab manapun tidak mampu membuat tiga ayat saja yang seperti Al’Quran. Dan Allah berfirman bahwa selamanya tidak akan ada yang mampu menandingi Al’Quran.
Di surat Al-Isra’ dalam ayat 88:
"Katakanlah:
"Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al
Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia,
sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.”
(Al-Isra’:88)
(Al-Isra’:88)
Bagaimana mungkin Nabi Muhammad yang buta huruf, tidak pandai berpuisi, namun dia dapat menghasilkan sebuah
karya yang tak tertandingi, yang begitu
indah, dan begitu fasih, bahkan para ahli dari segala macam puisi dalam bahasa Arab tidak dapat menandingi surat terpendek Al-Qur'an? Bahkan mereka lebih memilih untuk melawan
Nabi Muhammad sehingga perdagangan dan reputasi mereka hancur. Bagaimana
mungkin mereka lebih memilih untuk menderita, daripada hanya memenuhi tantangan
sederhana untuk membuat satu surat yang semisal Al’Quran? Itu karena mereka tidak akan pernah bisa melakukannya.
Dan At-Taburi, seseorang yang terkenal dalam menjelaskan keindahan Al’Quran, dia berkomentar:
" Al’Quran berekspresi dengan kefasihan terbesar, membuat maksud pembicara jelas & memfasilitasi
pemahaman pendengar, yang merupakan tingkat tertinggi yang paling gemilang
dari keindahan. Dan Al-Qur’an naik melampaui tingkat kefasihan dan kemampuan manusia sehingga tidak ada hamba Tuhan yang mampu menyamainya. Maka hal ini menjadi bukti & tanda bagi Nabi Muhammad
sebagai utusan Yang Maha Kuasa. Maka Al-Qur’an dapat disamakan dengan mukjizat membangkitkan orang mati, menyembuhkan penderita kusta, dan menyembuhkan
orang buta. Semua ini membuktikan
tanda-tanda kerasulan, karena semua ini melampaui tingkat pencapaian
Sangat jelas bahwa tidak
ada wacana yang lebih fasih, tidak ada
kebijaksanaan yang lebih mendalam, tidak ada pidato yang lebih luhur, tidak ada
bentuk ekspresi yang lebih mulia daripada wacana yang
jelas yang
berasal dari ucapan seorang pria. Dia menantang orang-orang yang mengaku sebagai penguasa seni pidato,
retorika, puisi, prosa, prosa berirama, dan sajak-sajak
peramal. Muhammad S.A.W. menghancurkan khayalan
mereka untuk menunjukkan betapa tidak memadainya logika mereka. Ia memisahkan
diri dari agama mereka dan memanggil mereka semua untuk mengikutinya, untuk menerima seruannya, untuk bersaksi kepada kebenaran, dan menegaskan bahwa ia
adalah utusan yang dikirim Tuhan kepada mereka. Dia membuat
mereka tahu bahwa kebenaran yang dia katakan adalah bukti asli kenabiannya yang
bayan.
Dia berseru dalam
bahasa yang seperti bahasa mereka, dalam sebuah seruan yang maknanya
mengkonfirmasi arti dari ucapan mereka. Kemudian ia mengatakan kepada mereka,
bahwa mereka tidak akan mampu menciptakan sesuatu yang sebanding dengan bahkan
satu surat saja dari kitab yang ia bawa, dan bahwa mereka tidak
memiliki kekuatan untuk melakukan hal ini. Mereka semua tersadar mengakui ketidakmampuan, mereka mengakui kebenaran dari
apa yang dibawa olehnya dan menjadi saksi atas
ketidakberdayaan mereka sendiri.”
(At-Taburi)
Dan Al Bayan merupakan julukan Al’Quran yang
berarti wacana yang jelas. Al-Qur’an juga
mempunyai julukan lainnya, yaitu Al Hikmah (kebijaksanaan) dan Al Furqan (pembeda antara yang benar & yang salah). Lihatlah kejadian yang luar biasa dan tantangan dari Al’Quran. Orang-orang tidak akan pernah mampu menandinginya & bahkan sampai zaman sekarang tidak ada yang mampu menandinginya. Dan
seseorang mungkin berkata: "Yah,
mungkin memang ada seseorang yang dapat menghasilkan suatu karya yang sebanding
dengan Al-Qur'an, tapi mungkin tidak pernah diketahui siapapun.” Tapi itu tidak mungkin, jika seseorang memang dapat menulis sesuatu
yang sebanding dengan Al’Quran, maka pesan Nabi Muhammad akan hancur, dia akan dipermalukan, dan tak ada seorang pun yang akan
mendengarkan dia. Seperti yang tadi saya sebutkan, mereka lebih suka
berperang melawan Nabi Muhammad daripada menghasilkan
satu surat saja yang menandingi Al’Quran.
Sekarang mari kita lihat apa kata para orientalis yang telah mengakui
bahwa Al’Quran tidak mungkin ditiru. E.H. Parmer dalam bukunya The Quran, menulis:
"Penulis Arab
terbaik manapun tidak pernah berhasil memproduksi sesuatu dalam tingkat yang sama
dengan Al’Quran." (The Quran, E.H. Parmer)
H.A.R. Gibb dalam bukunya
Islam: A Historical
Survey, berkomentar:
Dalam kurun waktu 1.400 tahun, tidak ada orang yang
pernah bermain dalam instrumen yang sangat dalam seperti yang Muhammad lakukan. Instrumen yang
sangat kuat dan tegas, sangat berani dan mempunyai berbagai efek emosional. Sebagai sebuah
monumen sastra, Al’Quran berdiri dengan sendirinya. Sebuah produksi yang unik
dalam literatur Arab & tidak ada yang menjadi pelopor atau penerus Al-Qur’an." (Islam: A Historical Survey, H.A.R.
Gibb)
Bahkan para non-Muslim telah mengakui kebenaran
Al-Qur’an. Jadi bagaimana mungkin seorang pria yang buta huruf, menghasilkan keindahan yang luar biasa. Bahkan sampai zaman modern
sekarang, tidak ada orang-orang Arab yang mampu menghasilkan
sesuatu yang menandingi Al-Qur’an. Tidakkah anda berpikir
bahwa memang Al’Quran adalah firman Allah, bahwa memang Muhammad S.A.W. adalah
utusan Allah? Bukankah memang
seharusnya kita semua mengucapkan:
Asyhadu Anla Illaha
Illalah wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah
(Aku bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah)
Referensi: www.lampuislam.org
Facebook Page: www.facebook.com/riska.pratama.ardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar