Jumat, 29 Januari 2016

TIDURNYA NABI MUHAMMAD SAW


 

Diriwayatkan oleh Ubay bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
Apabila salah seorang di antara kamu hendak masuk ke dalam kamar tidurnya atau hendak tidur, hendaklah mengambil ujung selimut dan menyempurnakannya untuk melingkupi seluruh tubuhnya. Dan hendaklah dia menyebut nama Allah karena sesungguhnya dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi sesudah itu dalam tidurnya. Dan apabila dia hendak memiringkan tubuhnya, hendaklah dia memiringkannya pada sisi kanan dan hendaklah berkata, ‘Mahasuci Engkau ya Allah Tuhanku, karena Engkau aku meletakkan sisi tubuhku dan karena Engkau aku mengangkatnya. Jika Engkau merenggut jiwaku maka ampunilah jiwaku, dan jika Engkau melepaskannya, jagalah sebagaimana Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang shaleh.” (H.R. Muslim)

Sebagian dari petunjuk beliau kepada umat Muslim,
Bila kamu hendak tidur berwudhulah kamu sebagaimana kamu berwudhu untuk shalat dan miringkanlah tubuhmu pada sisi sebelah kanan.” (Muttafaq ‘alaih)
Dan diriwayatkan oleh Aisyah,
Rasulullah apabila naik ke tempat pembaringan setiap malam, (beliau) menyandingkan kedua belah tangannya serta meniupnya dan membaca di antaranya surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Naas, kemudian beliau mengusap seluruh tubuhnya dengan kedua belah tangannya mulai dari kepala, wajah, dan anggota lain yang bisa diusap. Rasulullah mengulanginya sebanyak tiga kali.” (H.R. Bukhari)
Dari Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam ketika menjelang tidur beliau berdo’a,
Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum dan menjaga kita serta mencukupi segala kebutuhan kita. Betapa banyak orang yang tidak tercukupi kebutuhannya dan tidak punya tempat tinggal.” (H.R. Muslim)
Dan diriwayatkan dari Abu Qatadah bahwa,
Bila Rasulullah pulang dari bepergian di tengah malam, beliau tidur miring pada sisi kanan. Dan apabila beliau pulang dari bepergian sebelum mendekati waktu Shubuh, beliau tidak tidur. Beliau hanya memiringkan tubuhnya dan menegakkan lengannya sambil meletakkan kepalanya di atas telapak tangan.” (H.R. Muslim)
 
Sambil mensyukuri nikmat Allah yang diberikan kepada kita, marilah kita renungkan bagaimana sebenarnya tempat tidur Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, seorang rasul yang mulia, dan sebaik-baik manusia yang pernah menginjakkan kakinya di muka bumi. Diriwayatkan dari Aisyah radiyallahu ‘anha,
Tempat dimana Rasulullah tidur di atasnya hanyalah sebuah tikar sederhana yang terbuat dari kulit yang diisi dengan sabut.” (H.R. Imam Ahmad)
Suatu ketika datang sejumlah sahabat kepada Rasulullah kemudian mereka pun duduk. Lalu datanglah Umar. Ketika Rasulullah beranjak dari tempat itu, Umar melihat ada bekas anyaman tikar kasar pada sisi kanan perut Rasulullah. Kemudian Umar pun menangis. Nabi Muhammad bertanya, “Apa yang membuatmu menangis, wahai Umar?” Umar menjawab, “Demi Allah, saya tahu bahwa engkau makhluk yang paling mulia, lebih mulia di mata Allah daripada Kisra (raja Persia) dan kaisar (Romawi). Mereka berdua bermain-main dengan dunia dan hidup dalam kemewahan, sedangkan engkau wahai Rasulullah, tidur di tempat seperti ini?” Rasulullah pun menjawab, “Bukankah engkau rela mereka memperoleh dunia sedangkan kita memperoleh akhirat?” Umar pun menjawab, “Ya.” “Itulah yang sedang terjadi”, kata Rasulullah. (H.R. Imam Ahmad)


Referensi: Abdul Malik Ibnu M. al-Qasim (2000). Sehari di Rumah Rasulullah. Jakarta: Gema Insan.
referensi blog: www.lampuislam.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar