“Apabila salah seorang di antara kamu hendak
masuk ke dalam kamar tidurnya atau hendak tidur, hendaklah mengambil ujung
selimut dan menyempurnakannya untuk melingkupi seluruh tubuhnya. Dan hendaklah dia
menyebut nama Allah karena sesungguhnya dia tidak mengetahui apa yang akan
terjadi sesudah itu dalam tidurnya. Dan apabila dia hendak memiringkan
tubuhnya, hendaklah dia memiringkannya pada sisi kanan dan hendaklah berkata,
‘Mahasuci Engkau ya Allah Tuhanku, karena Engkau aku meletakkan sisi tubuhku
dan karena Engkau aku mengangkatnya. Jika Engkau merenggut jiwaku maka
ampunilah jiwaku, dan jika Engkau melepaskannya, jagalah sebagaimana Engkau
menjaga hamba-hamba-Mu yang shaleh.” (H.R.
Muslim)
Sebagian
dari petunjuk beliau kepada umat Muslim,
“Bila kamu hendak tidur berwudhulah kamu
sebagaimana kamu berwudhu untuk shalat dan miringkanlah tubuhmu pada sisi
sebelah kanan.” (Muttafaq ‘alaih)
Dan
diriwayatkan oleh Aisyah,
“Rasulullah apabila naik ke tempat
pembaringan setiap malam, (beliau) menyandingkan kedua belah tangannya serta
meniupnya dan membaca di antaranya surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Naas,
kemudian beliau mengusap seluruh tubuhnya dengan kedua belah tangannya mulai
dari kepala, wajah, dan anggota lain yang bisa diusap. Rasulullah mengulanginya
sebanyak tiga kali.” (H.R. Bukhari)
Dari
Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam
ketika menjelang tidur beliau berdo’a,
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi
makan dan minum dan menjaga kita serta mencukupi segala kebutuhan kita. Betapa
banyak orang yang tidak tercukupi kebutuhannya dan tidak punya tempat tinggal.”
(H.R. Muslim)
Dan
diriwayatkan dari Abu Qatadah bahwa,
“Bila Rasulullah pulang dari bepergian di
tengah malam, beliau tidur miring pada sisi kanan. Dan apabila beliau pulang
dari bepergian sebelum mendekati waktu Shubuh, beliau tidak tidur. Beliau hanya
memiringkan tubuhnya dan menegakkan lengannya sambil meletakkan kepalanya di
atas telapak tangan.” (H.R. Muslim)
Sambil mensyukuri nikmat Allah yang diberikan kepada kita, marilah kita renungkan bagaimana sebenarnya tempat tidur Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, seorang rasul yang mulia, dan sebaik-baik manusia yang pernah menginjakkan kakinya di muka bumi. Diriwayatkan dari Aisyah radiyallahu ‘anha,
“Tempat dimana Rasulullah tidur di atasnya
hanyalah sebuah tikar sederhana yang terbuat dari kulit yang diisi dengan sabut.”
(H.R. Imam Ahmad)
Referensi: Abdul Malik Ibnu M. al-Qasim
(2000). Sehari di Rumah Rasulullah. Jakarta: Gema Insan.
referensi blog: www.lampuislam.blogspot.com
page facebook: www.facebook.com/riska.pratama.ardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar