Senin, 31 Agustus 2015

Kesetaraan dalam Islam


Budaya zaman sekarang membicarakan tentang hak warga sipil atau hak kemanusiaan, tapi budaya zaman sekarang hampir tidak pernah menyebutkan gagasan tentang hak sosial, yaitu hak untuk mendapatkan kesetaraan dalam masyarakat.
Kita tahu bahwa kesamaan hak dan kesetaraan dalam masyarakat adalah “gagasan” dari demokrasi. Demokrasi menyatakan bahwa setiap individu itu sederajat, tapi faktanya ini tidak terjadi. Dalam budaya kita, sangat jelas bahwa ada tingkatan-tingkatan sosial. Jika anda berasal dari kalangan bawah, maka celakalah jika anda berurusan dengan orang yang memiliki status sosial lebih tinggi dari anda. Karena ketika anda berurusan dengan orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari anda, seringkali anda diperlakukan tidak adil. Inilah salah satu kerusakan yang terjadi dalam masyarakat kita, yaitu dimana orang-orang yang mempunyai kekuasaan tinggi dengan mudah menindas orang-orang yang lemah. Ada ketimpangan dalam soal keadilan dalam masyarakat kita. Kesimpulannya hak sosial (hak mendapatkan kesetaraan dalam masyarakat) hampir tidak pernah dibahas.
Namun dalam tradisi Islam, salah satu hal yang sangat menarik adalah Islam mengajarkan bahwa kita tidak tahu siapa di antara kita yang lebih mulia di mata Tuhan. Dengan begitu, anda menyadari bahwa orang lain mungkin saja lebih baik daripada diri anda di mata Tuhan. Jadi anda merasa setara dengan orang lain. Karena orang yang status sosialnya lebih rendah daripada anda, mungkin saja derajat mereka lebih tinggi di mata Tuhan. Dan inilah mengapa banyak para penguasa Islam yang meminta dido’akan para pengemis. Tidak ada agama lain yang mempunyai kualitas seperti ini selain Islam.
Hal lain yang sangat menarik, adalah bahwa dalam masyarakat ini, tidak ada orang Kristen dari daerah kumuh yang pergi ke gereja orang-orang elit. Namun dalam masyarakat Muslim, orang terkaya sekalipun bisa saja shalat di samping orang paling miskin dalam shaf yang sama. Hal ini seringkali terjadi.
Dan inilah yang luar biasa tentang Islam, yaitu Islam menciptakan persaudaraan yang sejati. Kita jadi sadar bahwa Tuhan menganugerahkan kekayaan kepada sebagian orang dan sementara orang lain tidak dianugerahkan kekayaan itu. Namun kita tetap mengakui bahwa orang yang miskin sejajar kedudukannya dengan yang kaya di mata Allah, dan malah orang yang miskin bisa saja lebih dekat kepada Allah daripada dirimu. Dan hal ini membangkitkan sebuah keinginan dalam hati anda untuk berbaik hati kepada mereka, karena anda takut jangan-jangan membuat Allah murka, karena menyimpan rasa tidak suka, atau berkelakuan tidak baik kepada mereka yang dicintai Allah.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar