Selasa, 09 Juni 2015

Kesuksesan Terdiri dari Dua Hal


Ada orang-orang yang dimudahkan oleh Allah dalam banyak hal. Bagi sebagian orang, Allah memudahkan mereka dalam mencari uang. Bagi sebagian yang lain, mendapatkan rasa percaya diri itu mudah. Ketika orang lain nervous, mereka tidak nervous. Bagi yang lain, mendapat nilai tinggi dalam pelajaran itu mudah. Saya sendiri mengajar bahasa Arab. Sebagian murid saya dimudahkan Allah untuk menyerap pelajaran dengan cepat.
Saya kenal dengan murid yang lain. Dia sangat pintar dalam Fisika dan mendapat gelar Ph.D.  Namun dia selalu kesulitan dalam belajar bahasa Arab. Kesimpulannya, tidak semua orang itu sama.

Yang perlu diketahui adalah Allah memudahkan satu hal, kemudian hal berikutnya, dan hal berikutnya. Apakah semuanya selalu menjadi mudah? Tidak, terkadang anda akan gagal. Ada seorang murid yang terbiasa dapat nilai 100 selama empat kali berturut-turut, dan kelima kalinya dia dapat 50. Kemudian dia langsung berpikir “Oh, Allah tidak lagi bersamaku. Aku tidak mau belajar lagi. Aku benci ini.” Inilah yang terjadi ketika kita tidak ingat bahwa kesuksesan adalah kombinasi dari dua hal, yaitu usaha kita dan pertolongan Allah. Setiap nilai 100 yang kita dapatkan sebelumnya, bukan karena pelajaran itu mudah. Itu karena anda berusaha dan Allah memberikan rahmat-Nya. Dan ketika anda gagal, ada dua hal yang bisa jadi penyebabnya.
Yang pertama, mungkin anda tidak berusaha cukup giat, karena itulah Allah tidak memberikan rahmat-Nya. Dan mungkin meskipun anda sudah berusaha, Allah memutuskan tidak memberi rahmat pada anda, karena mungkin itu yang terbaik bagi anda.
Salah satu sahabat dekat saya dulunya orang Hindu. Dia ingin masuk ke universitas medis. Dan dia selalu dapat nilai A pada semua pelajaran. Dia mendapat nilai tertinggi di sekolahnya karena kecemerlangan otaknya. Dia melamar ke perguruan medis dan mengharapkan beasiswa penuh. Ternyata beasiswanya ditolak dan dia sangat bersedih. Pada akhirnya dia masuk universitas lainnya dan memutuskan untuk kuliah Teknik Komputer. Saat itu dia benar-benar depresi. Siapa sangka, di kampus itu dia bertemu dengan para pelajar yang beragama Islam. Dia berteman baik dengan mereka dan dalam dua tahun dia akhirnya masuk Islam. Ketika dia masuk Islam, ayahnya terkejut dan membawanya ke India agar dia mau masuk Hindu lagi. Namun dia melarikan diri dan kembali kesini.
Ketika mengenang perjalanan hidupnya, dia bersyukur “Alhamdulillah karena aku tidak masuk universitas medis. Ketika aku gagal masuk universitas medis, kupikir itu adalah hal terburuk yang terjadi padaku. Sekarang aku merasa bahwa kegagalan itu adalah hal terbaik dalam hidupku.” Bahkan sekarang anak-anaknya ingin menjadi hafiz Quran, dapatkah anda bayangkan itu? Subhanallah.
Jadi terkadang kita harus percaya pada Allah. Jangan sampai ketika kita terbiasa bergelimang kesuksesan, hanya satu kesulitan kecil menghampiri dan kita kehilangan kepercayaan pada Allah.
Lalu ada juga sebagian orang yang terus-menerus diberikan kesulitan oleh Allah. Orang itu pun mulai berpikir “Aku tidak bisa melakukan apapun. Segalanya sulit bagiku. Aku terus-menerus dipecat, aku terus-menerus gagal ujian, aku terus melakukan kegagalan.” Dia pun depresi. Dan bahkan untuk orang itu harus ingat bahwa kesuksesan di dunia ini adalah kombinasi dari dua hal: Kita harus berusaha, maka Allah akan memudahkan urusan kita.
Sekarang saya ingin menyampaikan dua kalimat do’a ini kepada anda, yaitu Rabbi Ishrah Li Sadri, Wayassir Li Amri. Ada sesuatu yang indah dan elok dalam kalimat ini. Allah mengajarkan pada bahwa jika anda punya hati yang tenang dan berpikir positif, jika anda bertawakkul (percaya) pada Allah dan terus berusaha, maka Allah akan membuat urusan anda jadi mudah. Tapi jika anda bersikap misalnya, “Aku tahu hal ini tidak akan berhasil. Tapi aku akan mencoba...” Jika sudah dari awal anda memulai dengan mental orang yang kalah, maka Allah tidak akan memudahkan tugas anda.
Anda harus punya sikap yang positif. Percayalah bahwa Allah akan memberi anda kesuksesan dalam urusan anda. Dan jika Allah tidak memberikannya, tetaplah mengucapkan Alhamdulillah. Tapi yang sering terjadi adalah anda belum berusaha, namun langsung berkata “Aku kemungkinan tidak akan sukses.” Jangan mulai dengan sikap seperti itu karena Allah tidak akan memudahkan urusan anda nantinya. Jadi jika kita mempunyai kepercayaan pada Allah, maka Allah akan memudahkan tugas kita.
Semoga Allah Azza wa Jalla membuat kita menemukan keseimbangan antara din (agama) dan dunia ini sebagaimana yang diinginkan-Nya. Dan semoga Allah membuat kita semua berkontribusi dalam din (agama)-Nya yang indah ini. Aamiin.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar