Ada orang-orang
yang dimudahkan oleh Allah dalam banyak hal. Bagi sebagian orang, Allah memudahkan
mereka dalam mencari uang. Bagi sebagian yang lain, mendapatkan rasa percaya diri
itu mudah. Ketika orang lain nervous,
mereka tidak nervous. Bagi yang lain,
mendapat nilai tinggi dalam pelajaran itu mudah. Saya sendiri mengajar bahasa
Arab. Sebagian murid saya dimudahkan Allah untuk menyerap pelajaran dengan
cepat.
Saya kenal
dengan murid yang lain. Dia sangat pintar dalam Fisika dan mendapat gelar Ph.D.
Namun dia selalu kesulitan dalam belajar
bahasa Arab. Kesimpulannya, tidak semua orang itu sama.
Yang perlu
diketahui adalah Allah memudahkan satu hal, kemudian hal berikutnya, dan hal
berikutnya. Apakah semuanya selalu menjadi mudah? Tidak, terkadang anda akan
gagal. Ada seorang murid yang terbiasa dapat nilai 100 selama empat kali
berturut-turut, dan kelima kalinya dia dapat 50. Kemudian dia langsung berpikir
“Oh, Allah tidak lagi bersamaku. Aku tidak mau belajar lagi. Aku benci ini.” Inilah
yang terjadi ketika kita tidak ingat bahwa kesuksesan adalah kombinasi dari dua
hal, yaitu usaha kita dan pertolongan Allah. Setiap nilai 100 yang kita
dapatkan sebelumnya, bukan karena pelajaran itu mudah. Itu karena anda berusaha
dan Allah memberikan rahmat-Nya. Dan ketika anda gagal, ada dua hal yang bisa
jadi penyebabnya.
Yang pertama,
mungkin anda tidak berusaha cukup giat, karena itulah Allah tidak memberikan rahmat-Nya.
Dan mungkin meskipun anda sudah berusaha, Allah memutuskan tidak memberi rahmat
pada anda, karena mungkin itu yang terbaik bagi anda.
Salah satu
sahabat dekat saya dulunya orang Hindu. Dia ingin masuk ke universitas medis. Dan
dia selalu dapat nilai A pada semua pelajaran. Dia mendapat nilai tertinggi di
sekolahnya karena kecemerlangan otaknya. Dia melamar ke perguruan medis dan mengharapkan
beasiswa penuh. Ternyata beasiswanya ditolak dan dia sangat bersedih. Pada
akhirnya dia masuk universitas lainnya dan memutuskan untuk kuliah Teknik
Komputer. Saat itu dia benar-benar depresi. Siapa sangka, di kampus itu dia
bertemu dengan para pelajar yang beragama Islam. Dia berteman baik dengan
mereka dan dalam dua tahun dia akhirnya masuk Islam. Ketika dia masuk Islam,
ayahnya terkejut dan membawanya ke India agar dia mau masuk Hindu lagi. Namun dia
melarikan diri dan kembali kesini.
Ketika mengenang
perjalanan hidupnya, dia bersyukur “Alhamdulillah karena aku tidak masuk
universitas medis. Ketika aku gagal masuk universitas medis, kupikir itu adalah
hal terburuk yang terjadi padaku. Sekarang aku merasa bahwa kegagalan itu
adalah hal terbaik dalam hidupku.” Bahkan sekarang anak-anaknya ingin menjadi
hafiz Quran, dapatkah anda bayangkan itu? Subhanallah.
Jadi terkadang
kita harus percaya pada Allah. Jangan sampai ketika kita terbiasa bergelimang kesuksesan,
hanya satu kesulitan kecil menghampiri dan kita kehilangan kepercayaan pada
Allah.
Lalu ada juga
sebagian orang yang terus-menerus diberikan kesulitan oleh Allah. Orang itu pun
mulai berpikir “Aku tidak bisa melakukan apapun. Segalanya sulit bagiku. Aku
terus-menerus dipecat, aku terus-menerus gagal ujian, aku terus melakukan
kegagalan.” Dia pun depresi. Dan bahkan untuk orang itu harus ingat bahwa
kesuksesan di dunia ini adalah kombinasi dari dua hal: Kita harus berusaha,
maka Allah akan memudahkan urusan kita.
Sekarang saya
ingin menyampaikan dua kalimat do’a ini kepada anda, yaitu Rabbi Ishrah Li Sadri, Wayassir Li Amri. Ada sesuatu yang indah dan
elok dalam kalimat ini. Allah mengajarkan pada bahwa jika anda punya hati yang
tenang dan berpikir positif, jika anda bertawakkul (percaya) pada Allah dan terus
berusaha, maka Allah akan membuat urusan anda jadi mudah. Tapi jika anda
bersikap misalnya, “Aku tahu hal ini tidak akan berhasil. Tapi aku akan
mencoba...” Jika sudah dari awal anda memulai dengan mental orang yang kalah,
maka Allah tidak akan memudahkan tugas anda.
Anda harus punya
sikap yang positif. Percayalah bahwa Allah akan memberi anda kesuksesan dalam
urusan anda. Dan jika Allah tidak memberikannya, tetaplah mengucapkan Alhamdulillah. Tapi yang sering terjadi
adalah anda belum berusaha, namun langsung berkata “Aku kemungkinan tidak akan
sukses.” Jangan mulai dengan sikap seperti itu karena Allah tidak akan
memudahkan urusan anda nantinya. Jadi jika kita mempunyai kepercayaan pada Allah,
maka Allah akan memudahkan tugas kita.
Semoga Allah
Azza wa Jalla membuat kita menemukan keseimbangan antara din (agama) dan dunia ini sebagaimana yang diinginkan-Nya. Dan
semoga Allah membuat kita semua berkontribusi dalam din (agama)-Nya yang indah ini. Aamiin.
Referensi: www.LampuIslam.blogspot.com
Page Facebook: www.facebook.com/riska.pratama.ardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar