Ada suatu hal yang tidak pernah bisa dipisahkan antara Nabi Muhammad shalallahu ‘alahi wassalam dengan tersambungnya hati beliau dengan Allah. Hal ini beliau lakukan melalui dzikir. Beliau shalallahu ‘alaihi wassalam adalah seorang nabi yang tidak pernah membuat waktu terbuang begitu saja tanpa mengingat Allah, memuji, bersyukur, dan memohon ampun kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Padahal kita tahu bahwa beliau sudah diampuni segala dosa dan kesalahannya oleh allah subhanahu wa ta’ala. Bahkan beliau dijanjikan akan mendapatkan derajat yang tertinggi di surga kelak. Namun tetap saja Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam selalu menjadi hamba yang senantiasa memohon ampunan kepada Rabb-Nya. Beliau adalah contoh keteladanan dengan akhlaq yang terpuji, yang senantiasa mensyukuri nikmat dan karunia dari Allah yang diberikan kepadanya dan keluarganya. Beliau adalah seorang rasul yang tahu bagaimana caranya menghargai waktu dan senantiasa mengisinya dengan ibadah-ibadah baik itu dengan dzikir, shalat, puasa, bersedekah, dan lain-lain.
Bahkan
dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Rasulullah senantiasa bangun di malam hari
untuk melaksanakan shalat qiyamul lail, sampai-sampai kaki beliau bengkak
karena beliau berdiri begitu lama dalam shalatnya. Dalam shalatnya, beliau
seringkali menangis karena hatinya bergetar mengingat Allah. Beliau menyadari
posisinya sebagai seorang hamba Allah dan menyadari bahwa ada tanggung jawab
yang harus dipikul sebagai seorang nabi. Seringkali Rasulullah berduka karena
memikirkan keadaan kaumnya dan umatnya. Rasulullah ingin agar umat manusia
berada di jalan yang lurus, yaitu berada dalam agama Islam yang telah diridhai
oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Karena itulah seringkali beliau bermunajat
kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar umat manusia patuh kepada perintah Allah
dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. Aisyah radiyallahu ‘anha pernah berkata,
“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam
selalu mengingat dan menyebut nama Allah di setiap waktu.” (H.R. Muslim)
Diriwayatkan
dari Ibnu Abbas radiyallahu ‘anhu bahwasanya, “Kami menghitung istighfar
Rasulullah dalam satu majelis adalah sebanyak seratus kali. Belliau selalu
beristighfar, “Tuhanku ampunilah aku dan
terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang.”
(H.R. Abu Daud)
Dikatakan
oleh Abu Hurairah, “Aku pernah mendengar Rasulullah shalallahu ‘alahi wassala
bersabda, “Demi Allah, aku mohon ampun
dan bertaubat lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari.” (H.R. Bukhari)
Ummu
Salamah meriwayatkan betapa seringnya Rasulullah berdo’a ketika bersamanya. Do’a
beliau adalah sebagai berikut, “Ya Allah,
Dzat yang membolak-balikkan hati. Tetapkanlah hatiku pada agama-Mu.” (H.R. Tirmidzi)
Referensi: www.lampuislam.blogspot.com
Facebook Page: www.facebook.com/riska.pratama.ardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar